Breaking News

Berita Sumut

Dampak Pungli, Pengusaha Wisata Air Panas Sidebuk-debuk Keluhkan Kunjungan Wisatawan Turun 50 Persen

Para pengusaha di objek wisata air panas Sidebuk-debuk, mengeluh tentang berkurangnya wisatawan yang datang belakangan ini.

|
Penulis: Muhammad Nasrul |
HO
Calon wisawatan menunjukkan kertas kutipan masuk ke objek wisata air panas sidebuk-debuk oleh oknum yang diduga Pungli belum lama ini. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Para pengusaha di objek wisata air panas Sidebuk-debuk, mengeluh tentang berkurangnya wisatawan yang datang belakangan ini.

Informasi yang didapat, penurunan jumlah wisatawan yang datang ke wisata air panas yang bersumber dari mata air Gunung Sibayak ini, mulai terlihat semenjak setelah lebaran.

Baca juga: Objek Wisata Sidebuk-debuk Diblokir Warga, Polisi dan TNI Turun ke Lokasi Bubarkan Pemblokiran

Seperti yang diungkapkan oleh salah satu pengelola objek wisata air panas Ardian Surbakti, sejak setelah Lebaran Idul Fitri kemarin para wisatawan terlihat sudah mulai turun.

Tak tanggung, pengurangan jumlah kunjungan wisatawan hingga mencapai 50 persen.

"Sekarang sudah lumayan berkurang wisatawan dari habis lebaran kemarin. Ada lah sekitar 50 persen, kan lumayan kali kurangnya," ujar Ardian, Rabu (14/6/2023).

Kondisi ini, diduga karena dampak adanya aktivitas aksi Pungutan Liar (Pungli) yang terjadi beberapa waktu lalu.

Akibatnya, membuat para wisatawan sudah enggan lagi datang karena tidak ingin terkena Pungli oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Meskipun saat ini pengutipan retrebusi masuk ke objek pemandian air panas Sidebuk-debuk dipegang langsung oleh Pemkab Karo, namun ternyata hal tersebut tidak mengurangi rasa kapok dari wisatawan.

Bahkan, jika ada pencarian tentang objek wisata ini terutama di media sosial tampak banyak wisatawan yang mengungkapkan sudah kapok untuk kembali berlibur ke sana.

"Terlalu banyak Pungli, jadi malas datang lagi ke sana," berikut kutipan dari salah satu warganet di instagram.

Hal serupa juga dikatakan Ardian, yang mengaku jika beberapa waktu lalu saat mereka membuat promosi di objek wisatanya.

Dirinya menjelaskan, dari promosi yang disampaikan melalui akun media sosialnya, tanggapan sebagian besar wisatawan hampir sama.

"Wisatawan sudah apatis, padahal kita buat promosi untuk naikkan lagi kunjungan wisatawan. Tapi ya tetap aja, kalau kita lihat komentarnya tetap mereka sudah kapok karena kena Pungli. Jadi dampak Pungli yang kemarin, jadi sekarang imbasnya," ucapnya.

Akibatnya, dirinya menjelaskan saat ini pihaknya masih terus berupaya untuk kembali menaikkan citra dan kunjungan wisatawan ke sana.

Salah satu cara yang dilakukan, ialah dengan memberikan beberapa promosi kepada masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved