Rusia vs Ukraina

Rusia Dituduh Ledakkan Bendungan, 52 Korban Banjir Tewas, Putin Tolak Bantuan Evakuasi dari PBB

Konflik Rusia Vs Ukraina Rusia Tolak Seruan PBB untuk Bantu Warga setelah Bendungan Nova Kakhovka Jebol

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
AFP/ALEKSEY FILIPPOV
Pasukan keamanan Ukraina mengangkut penduduk setempat dengan perahu selama evakuasi dari daerah banjir di Kherson pada 7 Juni 2023, menyusul penghancuran bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka. Lebih dari 11.000 orang telah dievakuasi di kedua sisi Sungai Dnipro dari banjir yang disebabkan oleh penghancuran bendungan Kakhovka yang diduduki Rusia di Ukraina, kata para pejabat pada 7 Juni 2023. (AFP/ALEKSEY FILIPPOV) 

"Pemerintah Rusia sejauh ini telah menolak permintaan kami untuk mengakses wilayah di bawah kendali militer sementara," kata Denise Brown, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ukraina, Minggu (18/6/2023).

Kabar terbaru, korban jiwa meningkat dengan 35 orang tewas di wilayah yang diduduki Rusia dan 17 orang tewas di wilayah yang dikuasai Ukraina.

Selain 52 orang yang tewas, 31 orang dinyatakan hilang. Sementara itu, lebih dari 11.000 orang telah dievakuasi dari wilayah yang diduduki Rusia dan Ukraina.

Denise mengatakan, PBB akan mencari akses yang diperlukan dan mendesak Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum humaniter internasional. "Bantuan tidak dapat ditolak untuk orang yang membutuhkannya," lanjut Denise, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Intelijen Ukraina Ungkap Perbedaan Putin dalam Beberapa Momen, Diyakini Gunakan Tubuh Pengganti

Ia memastikan PBB akan terus berupaya untuk memberi bantuan.

"PBB akan terus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menjangkau semua orang, termasuk mereka yang menderita akibat penghancuran bendungan baru-baru ini, yang sangat membutuhkan bantuan untuk menyelamatkan jiwa, di mana pun mereka berada,” kata Brown dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Arab News.

Bendungan Besar di Era Soviet Diledakkan - Bencana banjir akan melanda seluruh kota di Ukraina selatan selama 11 jam ke depan. Rusia diduga meledakkan bendungan untuk menghalangi serangan balasan Ukraina. Bendungan Nova Kakhova di Kherson, Ukraina, meledak pada Senin (5/6/2023) waktu setempat. (Twitter)
Bendungan Besar di Era Soviet Diledakkan - Bencana banjir akan melanda seluruh kota di Ukraina selatan selama 11 jam ke depan. Rusia diduga meledakkan bendungan untuk menghalangi serangan balasan Ukraina. Bendungan Nova Kakhova di Kherson, Ukraina, meledak pada Senin (5/6/2023) waktu setempat. (Twitter)

Tim Internasional Selidik Penyebab Jebolnya Bendungan Nova Kakhovka

Di sisi lain, Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas jebolnya bendungan itu.

Pejabat Ukraina telah berulang kali menuduh Rusia gagal mengevakuasi atau menyediakan kebutuhan dasar bagi mereka yang berada di wilayah yang dikuasai Rusia.

Ukraina melaporkan setidaknya satu insiden penembakan oleh Rusia terhadap penduduk yang dievakuasi, di mana tiga orang tewas.

Sebuah tim ahli hukum internasional yang membantu jaksa Ukraina dalam penyelidikan, mengatakan dalam temuan awal pada Jumat (16/6/2023), sangat mungkin kehancuran bendungan itu disebabkan oleh bahan peledak yang ditanam oleh Rusia.

Sementara, Rusia menuduh Ukraina menyabotase bendungan pembangkit listrik tenaga air itu untuk memutus sumber utama air Krimea dan mengalihkan perhatian dari serangan balasan terhadap pasukan Rusia.

Banjir di Ukraina karena bendungan jebol
Pasukan keamanan Ukraina mengangkut penduduk setempat dengan perahu selama evakuasi dari daerah banjir di Kherson pada 7 Juni 2023, menyusul penghancuran bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka. Lebih dari 11.000 orang telah dievakuasi di kedua sisi Sungai Dnipro dari banjir yang disebabkan oleh penghancuran bendungan Kakhovka yang diduduki Rusia di Ukraina, kata para pejabat pada 7 Juni 2023. (AFP/ALEKSEY FILIPPOV)

Dampak Banjir di Kherson

Jebolnya bendungan Nova Kakhovka telah membawa puing-puing bangunan ke Laut Hitam dan garis pantai Odesa.

Puing-puing yang hanyut ini menyebabkan apa yang disebut Ukraina sebagai ekosida.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved