Perputaran Uang
Perputaran Uang di Sumut pada Kuartal II 2023 Diramal Mencapai Rp 21.13 Triliun
Pengamat Ekonomi Sumut, Benyamin menilai libur panjang sekolah yang bertepatan dengan libur lebaran Idul Adha akan meningkatkan perputaran uang
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Benyamin Gunawan menilai liburan panjang sekolah yang juga bertepatan dengan libur lebaran Idul Adha akan meningkatkan perputaran uang di sejumlah sektor tertentu.
"Sejumlah sektor usaha yang diuntungkan dengan liburan panjang diantaranya adalah perusahaan jasa, transportasi, hingga penyediaan akomodasi makanan dan minuman. Dari hasil survey dunia usaha yang saya lakukan di kuartal kedua tahun 2023 ini," ujarnya kepada Tribun-medan.com, Selasa (20/6/2023).
Menurutnya, perusahaan penyelenggara jasa termasuk didalamnya perusahaan travel masih mampu tumbuh baik.
Baca juga: Periksa 2 Saksi, Polisi Telusuri Pelaku Pembakaran Mobil di Desa Marindal Patumbak Lewat CCTV
Untuk wilayah Sumatera Utara secara nominal di kuartal kedua bisa mencapai lebih dari Rp 2.83 Triliun.
"Dimana terdapat libur panjang Idul Fitri dan Idul Adha yang menjadi penyumbang terbesar kegiatan perusahaan jasa di kuartal kedua tahun ini," Sebutnya
Selain belanja untuk perusahaan penyedia jasa wisata, disampaikannya, jasa transportasi juga berpeluang mengalami kenaikan.
Adapun yang paling terlihat kenaikan dari jasa transportasi ini adalah belanja bahan bakar minyak (BBM) yang berpeluang mengalami peningkatan.
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Sebut selama Idul Fitri Perputaran Uang di Sumut Rp 11 Triliun, Ini Alasannya
"Di kuartal ketiga tahun ini perusahaan jasa transportasi dan pergudangan berpeluang mencetak aktifitas bisnis secara nominal sebesar Rp 13 triliun," ungkapnya
Kemudian, untuk usaha penyediaan akomodasi makanan dan minuman juga berpeluang tetap tumbuh, tetapi angka pertumbuhannya tidak akan sebaik perusahaan jasa seperti perusahaan travel.
Benyamin memprediksi, perusahaan tersebut akan menghasilkan aktifitas bisnis secara nominal sekitar Rp 5.3 triliun di kuartal kedua tahun ini.
"Saya melihat kebijakan pemerintah yang menetapkan libur panjang Idul Adha tahun ini, memang sangat berpeluang mendorong geliat belanja masyarakat. Terlebih motor penggerak ekonomi dari sisi pegeluaran lebih setengahnya disumbangkan oleh konsumsi rumah tangga,"
"Dari hasil studi yang saya lakukan, memang terjadi penurunan belanja pada sejumlah kebutuhan sandang, makanan dan minuman seperti kue kering atau sirup, hingga renovasi rumah menjelang perayaan Idul Fitri kemarin," tuturnya.
Baca juga: Mantan Kadis PUPR Sumut Bambang Pardede Tak Terima Dipensiunkan, Gugat Gubernur Edy Rahmayadi
Namun menurutnya masyarakat masih memiliki keinginan berlibur yang tinggi, yang tercermin dari alokasi pengeluaran untuk mudik serta berlibur.
"Nah, liburan Idul Adha tahun ini akan jadi ujian yang akan menunjukan bagaimana daya beli masyarakat nantinya. Sejauh ini daya beli masyarakat Sumut terpukul oleh inflasi yang tinggi sebelumnya. Dan diperburuk dengan harga komoditas yang mengalami penurunan, melemahnya pendapatan masyarakat pekerja di sektor informal, serta masyarakat yang kehilangan pendapatan akibat dirumahkan oleh perusahaan," kata Benjamin.
Benyamin berharap PDRB Sumut mampu tumbuh diatas 1 persen secara kuartalan.
"Meskipun sejauh ini hitung-hitungan saya menunjukan kalau PDRB Sumut akan tumbuh dalam rentang 0.7 persen hingga 1 persen. Mudah mudahan saja libur panjang Idul Adha tahun ini menjadi pembeda, namun kita lihat saja nanti," pungkasnya.(cr10/Tribun-Medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.