Marga Batak

Sejarah dan Asal Usul Marga Siregar dari Suku Batak

Menurut mitologi Batak, suku Siregar dinamai berdasarkan nama dari putra bungsu dari Si Raja Lontung dan istrinya Si Raja Pareme.

Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/HO
Ilustrasi Tugu Marga Siregar. 

Berita tentang keberhasilan keluarga Siregar di berbagai penjuru negeri juga sampai ke Muara, tempat kelahiran keluarga Siregar.

Sebagian keturunan Siregar di Muara bermigrasi ke Tarutung, Silundung, dan mendirikan sebuah desa bernama Simarlala Pansurnapitu.

Belum selesai, keturunan Siregar yang bermigrasi dari Simarlala Pansurnapitu melanjutkan ekspedisi ke Pantis dan Pahae, dan seperti halnya titik-titik penjelajahan lainnya, mereka mendirikan desa Onanhasang, Simangumban, dan Bulupayung, serta beranak pinak di sana.

Konflik Antar Saudara

Si bungsu Siregar konon hampir dibunuh oleh saudara-saudaranya. Kasih sayang yang sangat besar yang ditunjukkan Si Raja Lontung kepada Siregar sering menimbulkan kecemburuan dari saudara-saudaranya yang lain.

Namun, Nainggolan, salah satu kakak laki-laki Siregar, menentang rencana ini dan berusaha menyelamatkan nyawa adiknya.

Nainggolan kemudian membawa Siregar pergi dari Samosir dan membawanya ke Muara, yang, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, merupakan asal mula penyebaran marga Siregar di kemudian hari.

(cr30/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved