Pencemaran Lingkungan

Pencemaran Sungai Rambung, Hasil Penelitian tak Kunjung Keluar Sampai Sekarang

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sergai menyebut hasil uji laboraktorium soal pencemaran Sungai Rambung tak kunjung keluar

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
Ratusan ikan dan udang mati di sungai Rambung di Dusun II, Desa Sei Parit, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai. Diduga hal itu dipicu pembuangan limbah pabrik. 

TRIBUN-MEDAN.COM,SERGAI - Hasil uji laboratorium dugaan pencemaran Sungai Rambung di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Sergai sampai saat ini tak kunjung keluar.

Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Laboratorium Lingkungan Hidup Kabupaten Sergai, Johanes Dolar, pihaknya telah mengambil sampel air di beberapa titik pada aliran sungai yang tercemar. 

Sampel air itu telah dibawa ke laboratorium yang ada di Kota Medan untuk diteliti. 

"Sampai saat ini masih menunggu dari uji lab" ujar Johanes, Kamis (22/6/2023). 

Baca juga: Jumlah Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan di Humbahas Capai 141.453 Orang

Johanes mengatakan, hasil uji laboratorium akan menjadi dasar untuk dapat memastikan penyebab ditemukannya banyak ikan yang mati di aliran Sungai Rambung beberapa waktu lalu. 

Dibutuhkan waktu 14 hari untuk dapat mengetahui hasil uji laboratorium.

Namun, kata Johanes, waktu itu bisa mundur melihat jadwal tunggu uji laboratorium. 

"Nanti kalau hasil laboratorium keluar baru kita tau apa sebab yang terjadi, apakah ada pencemaran atau seperti apa. Untuk waktu butuh 14 hari, namun jika daftar tunggu tidak ada, karena kan laboratorium yang punya sertifikasi tidak banyak jadi jika di sana banyak juga yang melakukan pengujian bisa saja menunggu," ujar dia. 

Baca juga: Hakim yang Tangani Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut Panjaitan akan Dilaporkan ke KY dan Pengawas

Johanes pun belum dapat memastikan kapan waktu hasil uji laboratorium. Dia juga belum bisa memastikan penyebab banyaknya ikan yang mati di aliran sungai. 

Namun sebutnya dari hasil tinjauan yang dilakukan, ada sekitar 5 pabrik yang berada di bantaran sungai Rambung. 

Pabrik pabrik itu bergerak dalam bidang pengelolaan sawit dan ubi kayu. Johan menambahkan jika hasil laboratorium telah keluar nantinya akan diserahkan kepada Polres Sergai. 

"Untuk waktu belum dapat dipastikan kapan akan keluar namun yang pasti sampel air sudah dikirim. Kalau untuk aktivitas pabrik memang di sekitar bantaran sungai ada aktvitas pabrik pengelolaan sawit dan ubi," katanya. 

Baca juga: TERJADI KERICUHAN Sidang Pencemaran Nama Baik Luhut Panjaitan,Kuasa Hukum Haris Azhar Dilarang Masuk

"Nanti hasilnya akan kita serahkan ke Polres Sergai juga sebagai bagian dari penyelidikan," tutup Johanes. 

Sebelumnya ribuan ikan hingga udang ditemukan mati di aliran sungai Rambung, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai pada Sabtu (3/6/2023) lalu. 

Suyono salah satu warga sekitar sungai mengatakan, sangat banyak ikan kecil seperti ikan paitan, keting hingga udang yang ditemukan pingsan dan mati. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved