Cerita Lengsernya Soeharto

Cerita Lengsernya Soeharto Usai 32 Tahun Menjabat Sebagai Presiden, Bimbang Ditinggal Para Menteri!

Presiden Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden pada 21 Mei 1998 setelah menjabat selama 7 periode atau 32 tahun lamanya.

Editor: M.Andimaz Kahfi

Tanda-tanda Soeharto akan mundur sebenarnya sudah tampak pada pertemuan tersebut, namun ada dua orang yang tidak setuju dengan hal itu karena dianggap tidak menyelesaikan masalah.

Kegelisahan Soeharto pun semakin bertambah pada 20 Mei 1998.

Saat itu 14 menteri bidang Ekuin sepakat tidak bersedia mendapat peran dalam Komite Reformasi ataupun kabinet reformasi hasil reshuffle.

Awalnya, keinginan para menteri bidang Ekuin itu ingin disampaikan secara langsung kepada Soeharto, namun akhirnya diputuskan menyampaikannya melalui sepucuk surat.

Setelah menerima surat itu, Soeharto merasa ditinggal oleh para menterinya.

Soeharto kemudian memanggil Habibie untuk memberitahukan soal kemungkinan mundur. Habibie diminta untuk siap jika kekuasaan diserahkan kepadanya.

Probosutedjo, adik Soeharto, yang berada di kediaman Jalan Cendana pada malam itu, mengungkapkan jika Soeharto terlihat gugup dan bimbang.

Soeharto akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden pada 21 Mei 1998.

Pengumuman itu menjadi klimaks dari demo dan kerusuhan yang sudah berlangsung cukup lama di berbagai daerah pada 1998.

Para pendemo yang menduduki Gedung DPR/MPR pun bersuka cita atas pengunduran diri Soeharto. (*)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved