Sosok dan Rekam Jejak Yenny Wahid, Anak Gus Dur yang Kini Digadangkan jadi Cawapres Anies Baswedan

Sosok Yenny Wahid, anak Gus Dur, tengah menarik perhatian publik karena disebut sebagai kandidat paling cocok menjadi cawapres Anies Baswedan.

KOLASE/TRIBUN MEDAN
Sosok Yenny Wahid tengah menarik perhatian publik karena disebut sebagai kandidat paling cocok menjadi cawapres Anies Baswedan. 

Dia mendapatkan anugerah Walkley Award berkat liputannya itu, seperti dilansir dalam laman walkleys.

Kiprahnya dalam dunia jurnalistik, juga ditunjukkan ketika ia meliput Jakarta menjelang Reformasi 1998.

Namun, Yenny Wahid terpaksa mentas dari dunia jurnalistik karena sang ayah, Gus Dur terpilih sebagai Presiden RI ke-4.

Sejak itu, Yenny selalu mendampingi sang ayah dengan posisinya sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik.

Setelah sang ayah tidak lagi menjabat sebagai presiden, ia melanjutkan pendidikan gelar Magister Administrasi Publik dari Universitas Harvard di bawah beasiswa Mason.

Sekembalinya dari Amerika Serikat pada 2004, Yenny langsung menjabat sebagai Direktur Wahid Institute.

Semasa pemerintahan SBY, Yenny sempat menjadi staf khusus bidang komunikasi politik selama satu tahun.

Dia akhirnya mengundurkan diri karena perbedaan kepentingan dengan jabatannya sebagai Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

 Namun, pada 2008, ia didepak dari PKB oleh Muhaimin Iskandar. Yenny lalu membuat partai sendiri, Partai Indonesia Baru pada 2012.

Yenny Wahid disebut paling potensial menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan. 
Yenny Wahid disebut paling potensial menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan.  (HO)

Partai tersebut belakangan berubah nama menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).

Pada Januari 2020, Yenny ditunjuk menjadi Komisaris Independen Garuda Indonesia. D

i mana dirinya dipilih sebagai perwakilan publik.

Tak lama kemudian ia mengundurkan diri.

Yenny menandatangani surat pengunduran dirinya pada Jumat, 13 Agustus 2021.

“Untuk membantu mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan Garuda Indonesia, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi saya sebagai komisaris independen. Semoga langkah kecil ini membawa manfaat bagi perusahaan, agar lebih bisa cost efficient, sehingga bisa lebih lincah mengudara,” kata Yenny Wahid dalam akun Instagram pribadinya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved