Berita Viral

Mirip Seperti Fajri, Damkar Evakuasi Pria Obesitas Seberat 200 Kg, Setahun Lebih Cuma Bisa Tiduran

Kali ini, petugas pemadam kebakaran (damkar) melakukan evakuasi terhadap Sumarlan (60), pria obesitas berbobot 200 kilogram.

Editor: Liska Rahayu
IST
Petugas damkar evakuasi pria obesitas 200 kilogram, Sumarlan (60), dari lantai dua ruko di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/6/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com - Kasus evakuasi terhadap pengidap obesitas ekstrem kembali terjadi.

Kali ini, petugas pemadam kebakaran (damkar) melakukan evakuasi terhadap Sumarlan (60), pria obesitas berbobot 200 kilogram.

Sumarlan diketahui lebih dari satu tahun hanya bisa berbaring di lantai dua ruko konveksi di bilangan Gambir, Jakarta Pusat.

Selama sakit, Sumarlan diurus oleh anak semata wayangnya yang juga bekerja di Jakarta.

Sumarlan bisa tetap tinggal di ruko konveksi itu karena operasional ruko tersebut kini dipegang oleh rekan-rekannya sesama pekerja setelah pemiliknya meninggal dunia.

"Dia udah gabisa aktivitas, cuma tiduran aja tapi kalau komunikasi masih lancar.

Di sini tinggal sama anaknya karena kebetulan anaknya juga kerja di Jakarta," kata Yatimin, rekan kerja Sumarlan ditemui TribunJakarta.com di ruko konveksi Jalan Sukarjo Wiryopranoto, Kebon Kelapa, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (30/6/2023).

Petugas damkar evakuasi pria obesitas 200 kilogram, Sumarlan (60), dari lantai dua ruko di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/6/2023).
Petugas damkar evakuasi pria obesitas 200 kilogram, Sumarlan (60), dari lantai dua ruko di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (29/6/2023). (IST)

Pantauan TribunJakarta.com, di lantai dua ruko konveksi tempat tinggal Sumarlan itu tak ada sinar matahari yang masuk ke ruangan tersebut.

Lebar lorong menuju kamar Sumarlan hanya sekira satu meter.

Adapun kamar tempat tinggal Sumarlan hanya berlapis triplek.

Kondisi bangunan juga sudah tak terawat.

Hal itu terlihat dari lantai yang kotor dan langit-langit yang dipenuhi sarang laba-laba.

Pegangan tangga terlihat terlepas usai dicopot pihak Damkar untuk memudahkan proses evakuasi Sumarlan.
 
Yatimin menceritakan bahwa kondisi kesehatan rekannya itu sudah memburuk sejak sekira dua tahun lalu.

Awalnya Sumarlan mengeluhkan sakit di bagian kaki, namun kian lama justru kondisinya kian memburuk hingga membuatnya tak bisa berjalan.

"Saya gatau sakit apa karena gapernah dibawa berobat. Tapi bukan karena kecelakaan atau jatuh," kata Yatimin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved