Penganiayaan

Kronologi Kakak Beradik Dibotaki dan Dituduh Jadi Simpanan karena Terima Rp 400 Ribu dari Pak Haji

Rambut kakak beradik dibotaki tetangga karena dituduh berselingkuh dengan suami tetangga.

TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN
Fitria Rusliana (Kanan) dan Widya Isna (Kiri) saat membuat Laporan ke Polres Pelabuhan Belawan Sabtu (2/7/2023). 

"Kami di tuduh berselingkuh selama dua tahun dengan bapak Haji Len, padahal tidak ada semua itu. Bahkan chatingan gak ada, atau jumpa makan perjanjian, kami tidak ada melakukan itu dengan sengaja," kata Fitria Rusliana, Minggu (2/7/2023).

Kronologi Kejadian

Fitria menjelaskan tuduhan tersebut berawal ketidaksengajaan ia bersama kakaknya (Widya Isna) yang bertemu dengan Sailendra di kawasan Marelan.

Dimana pertemuan itu bermula pria bernama Sailendra tersebut menghubungi kakak beradik itu dan menanyakan keberadaan mereka.

Dan tak lama, pria itu pun tiba-tiba mendatangi kedua kakak beradik tersebut.

"Kami bertemu hanya kebetulan saja, ceritanya kami pergi jalan. Habis itu dia (Sailendra) nelfon kami, kalian dimana. Kami jawab lah, kami di kebab samping Sri Kandi,"katanya.

"Gak lama mobil dia (Sailendra) pun masuk dekat kami, dia pun menghampiri kami. Dia nanya kami dari mana, kami jawab bahwa kami dari Wiego beli bendo. Kakak ku (Widya Isna) pun nanya Bapak dari mana, dibilangnya dari Irian,"Sambungnya.

Dikatakannya, saat mereka hendak pulang ke rumahnya, tiba tiba pria itu memberikan uang sebesar Rp. 400ribu dengan alasan untuk uang jajan.

"Kami nunggu adzan magrib sambil nunggu kebab masakan kami, pas kebab kami sudah masak. Kami pulang dan dikasih uang jajan sama dia (Sailendra) Rp. 400 ribu," ujarnya.

Sementara itu, Widya Isna (30) mengatakan setelah pertemuan dengan pria tersebut, keesokan harinya ia pun dipanggil istri dan anak anak pria itu ke rumah Sailendra,untuk menjelaskan pertemuan kakak beradik itu dengan Sailendra.

"Kami sudah jelaskan sama Istri Haji Len, bahwa kami tidak ada mempunyai hubungan khusus. Kami sudah bilang bahwa kami kebetulan jumpa di jalan, sudah kami terangkan sejujurnya bahwa memang kami ada jumpa di jalan," katanya.

Namun setelah menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada istri dan anak Sailendra, Widya dan Fitria pun mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari para pelaku.

Dimana rambut keduanya dipangkas hingga botak oleh para pelaku.

"Sudah kami terangkan semua, tapi kenapa kami mendapatkan perlakuan dan penganiayaan seperti ini, bahkan itu terjadi di rumah dia, dengan pintu dikunci,"ungkapnya.

"Sudah kami jelaskan pun kami tidak tahu, kan kalau kami salah mana berani kami datang, kalau kami memang ada punya hubungan khusus ngapain kami jumpa di depan pasar, gak di situ tempatnya," lanjutnya.

Kejadian itu pun dilaporkan Widya dan Fitria ke Polres Pelabuhan Belawan, karena menurut keduanya, mereka tidak merasa bersalah.

"Karena gak adalah kami salah, makanya kami dipanggil dengan polosnya datang. Bahkan berapa kali kami datang, bahkan sempat menunggu biar ceritanya itu clear. Kenapa sudah kami ungkapkan yang sebenarnya, kami mendapatkan perlakuan seperti itu," pungkasnya.

(Cr29/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved