TRIBUNWIKI
DERETAN Pria Berdarah Batak yang Juga Pengacara Kondang, Ada Hotman Paris hingga Otto Hasibuan
Ada beberapa pria berdarah Batak yang merupakan pengacara kondang yang namanya sudah tak asing lagi.
Dalam sebuah acara televisi yang dipandu Irfan Hakim dan Raffi Ahmad, diketahui Hotman Paris mendapat bayaran hingga Rp1,3 miliar per kasus.
“Ini dia kekayaan Hotman Paris pengacata kondang, (Rp) 1,3 miliar (rupiah) per satu kali kasus. Wow!” kata Irfan Hakim, dikutip dari TribunJatim.com.
Kendati demikian, Hotman Paris mengaku pernah mendapat bayaran hingga Rp167,7 miliar.
Pengakuan ini disampaikan dirinya pada 2019 silam, saat hadir sebagai bintang tamu acara yang dipandu Boy William.
"Saya pernah dapat honor cuma kecil, tapi saya juga pernah dapat honor sampai 12 juta dolar (Rp167,7 miliar)," ujarnya sambil tersenyum, dikutip dari Kompas.com.
Hotman Paris menikah dengan Agustianne Marbun yang merupakan kakak tingkatnya di Universitas Katollik Parahyangan.
Keduanya dikaruniani tiga anak bernama Frank Alexander Hutapea, Felicia Putri Parisienne Hutapea, dan Fritz Paris Junior Hutapea.
3. Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis pria berdarah Batak yang saat ini menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia.
Selain itu, Todung Mulya Lubis juga merupakan seorang diplomat, ahli hukum penyelesaian sengketa, penulis, dan tokoh gerakan hak asasi manusia asal Indonesia.
Todung Mulya Lubis dikenal sebagai praktisi hukum yang mendirikan The Law Office of Mulya Lubis and Partners (Lubis Santosa and Maulana Law Offices) pada tahun 1991.
Todung Mulya Lubis lahir di Muara Botung, Mandailing Natal, Sumatra Utara pada 4 Juli 1949. Saat ini beliau berusia 73 tahun.
Todung Mulya Lubis dibesarkan oleh orangtua yang berprofesi wiraswasta dan sering berpindah-pindah tempat tinggal. Hal ini jugalah yang membuat pria berdarah Batak itu sering berpindah-pindah sekolah.
Beliau mulai menempuh pendidikannya dengan masuk ke Sekolah Dasar di Jambi. Lulus pada tahun 1963, Todung Mulya Lubis melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Pertama di Pekanbaru.
Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertamanya, Ia kemudian melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas di Medan dan lulus pada tahun 1968.
Setahun setelah menyelesaikan pendidikan SMAnya, Todung Mulya Lubis melanjutkan pendidikan Sarjananya dengan berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan lulus pada tahun 1974.
Todung Mulya Lubis mengambil gelar Masternya dari University of California di Berkeley pada tahun 1978 dan Harvard University pada tahun 1987.
Pada tahun 1990, ia menerima gelar Doctor of Juridical Science (SJD) dari University of California di Berkeley dengan disertasi berjudul In Search of Human Rights: Legal-Political Dilemmas of Indonesia's New Order 1966-1990.
Pada tahun 1991, Todung Mulya Lubis mendirikan the Law Office of Mulya Lubis and Partners yang sekarang lebih dikenal dengan nama Lubis Santosa and Maulana Law Offices.
Bersama dengan lembaga yang didirikannya ini, Todung Mulya Lubis banyak terlibat dalam praktek korporasi dan komersial serta penyelesaian sengketa karya perusahaan.
Todung memimpin kelompok praktik korporasi dan komersial perusahaan dalam jumlah transaksi yang besar.
Tak hanya itu, Ia juga secara intensif terlibat dan memimpin penyelesaian sengketa perusahaan kelompok praktek di litigasi profil tinggi perusahaan.
Pada tahun 2018 lalu, Presiden Joko Widodo menunjuk Todung Mulya Lubis sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia.
Riwayat Pendidikan Todung Mulya Lubis
- Fakultas Hukum Universitas Indonesia
- Master of Law, Law School, University of California at Berkeley, USA
- Master of Law, Harvard Law School, USA
- Doctor of Juridical Science, University of California at Berkeley, USA
Riwayat Karier Todung Mulya Lubis
- Pengacara bisnis terkemuka dalam penyelesaian sengketa di Indonesia
- Anggota Asosiasi Advokat Indonesia (IKADIN)
- Asosiasi Konsultan Hukum Pasar Modal (Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal / HKHPM)
- International Bar Association (IBA)
- Kurator berlisensi dan Administrator serta Konsultan Paten Terdaftar
- Panel arbiter Dewan Arbitrase Nasional Indonesia (Badan Arbitrase Nasional Indonesia / BANI) dan Chambers of Commerce Internasional (ICC) Paris.
- Dosen dibeberapa Universitas di Indonesia, antara lain Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, Fakultas Hukum Universitas Atmajaya, Yogyakarta dan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan.
- Pembicara dalam lokakarya di darat maupun lepas pantai, seminar atau konferensi di bidang hukum dan hak asasi manusia
4. Rasamala Aritonang

Rasamala Aritonang dulunya menjabat Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum pada Biro Hukum KPK.
Rasamala Aritonang, adalah mantan pegawai KPK yang gagal Tes Wawasan Nasional (TWK) dan dipecat karena menjadi salah satu dari 57 pegawai KPK lainnya.
Mantan Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum pada Biro Hukum KPK, kini setelah dipecat dari KPK, memilih untuk kembali ke kampung halamannya menjadi petani di Sumatera Utara.
Selama di Balige, rutinitas Rasamala hampir setiap pagi menjemur jagung.
Selain itu, Rasamala biasanya memberi makan ayam dan bebek setiap pagi.
Namun, kegiatan Rasamala tidak sebatas hanya bertani dan beternak saja.
Rasamala masih kerap diminta menjadi narasumber dalam sejumlah diskusi daring.
Tidak hanya itu, Rasamala juga mengajar di Fakultas Hukum Universitas Parahyangan untuk mata kuliah studi anti-korupsi.
Rasamala Aritonang menjabat sebagai Kepala Bagian Perancangan Peraturan dan Produk Hukum pada Biro Hukum KPK sebelum ia dipecat per 30 September 2021 lalu.
Selama bekerja di KPK, Rasamala pernah menjadi perwakilan lembaga antirasuah untuk mengikuti pelatihan kejahatan korporasi dan pedoman pemidanaan korporasi di Washington DC dan New York, Amerika Serikat (AS).
Saat itu, Rasamala berangkat bersama dua pegawai KPK lainnya, Lakso Anindito dan Juliandi Tigor Simanjuntak, yang juga dipecat.
Hal ini juga pernah diungkapkan mantan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap, dalam tweetnya, 25 Agustus 2021 lalu.
Lewat cuitannya, Yudi juga menuliskan Rasamala adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali.
Rasamala menyelesaikan S2 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI).
Rasamala juga pernah diminta mendampingi lima pimpinan KPK bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membahas RUU KUHP pada 2018 silam.
Rasamala mengambil S3 Ilmu Hukum di Universitas Parahyangan pada 2020 lalu.
4. Kamaruddin Simanjuntak

Pengacara Kamaruddin Simanjuntak kini tengah menjadi perhatian publik berkat sepak terjangnya dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Seperti diketahui, Kamaruddin merupakan pengacara yang menangani kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua alias Brigadir J.
Tak pelak, banyak yang ingin tahu mengenai seluk-beluk pengacara satu ini.
Apalagi Hotman Paris sampai memuji kemampuan pengacara asal Tapanulis, Sumatera Utara (Sumut) ini.
Diketahui dari Posbelitung.co, Kamaruddin Simanjuntak berprofesi sebagai pengacara, dan politikus.
Kamaruddin Simanjuntak sudah malang melintang sebagai seorang pengacara.
Ia dikenal sebagai pengacara yang tegas dan profesional.
Biodata Kamaruddin Simanjuntak belakangan banyak dicari-cari oleh netizen.
Biodata Kamaruddin Simanjuntak ini memuat profil singkat, karier, hingga fakta-faktanya.
Nama Kamaruddin Simanjuntak belakangan memang tengah jadi omongan publik.
Lalu siapakah Kamaruddin Simanjuntak?
Simak biodata singkatnya yang dirangkum GridFame.id dari berbagai sumber!
Kamaruddin Hendra Simanjuntak, S.H atau yang dikenal dengan nama Kamaruddin Simanjuntak.
Lahir di Siborongborong, Tapanuli Utara pada 21 Mei 1974, saat ini usianya menginjak 48 tahun.
Kamaruddin Simanjuntak dikenal sebagai salah satu pengacara Indonesia.
Melansir dari berbagai sumber, Kamaruddin jadi sorotan usai memenangkan beberapa kasus besar.
Seperti kasus Wisma Atlet Hambalang dan kasus korupsi e-KTP.
Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir J. (YouTube Refly Harun)
Selain itu, dia juga pernah menjadi kuasa hukum Rachmawati Soekarnoputri saat berseteru dengan Fadlan Muhammad pada 2016.
Saat ini namanya kembali melejit usai ditunjuk jadi pengacara Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat dalam kasus penembakan yang dilakukan pihak Irjen FS.
Melansir dari Posbelitung.co, Kamaruddin adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia menyandang gelar Sarjana Hukum.
Sang pengacara lulus dengan predikat cumlaude.
Kamaruddin Simanjuntak kemudian mendirikan sebuah firma hukum yang bernama Victoria Law Firm.
Bukan cuma pengacara, Kamaruddin Simanjuntak rupanya juga seorang penulis.
Buku yang pernah ia terbitkan berjudul Petarung Sejati dari SIBORONGBORONG.
Tak cuma itu, Kamaruddin Simanjuntak pernah terlibat mendirikan Partai Demokrasi Republik Indonesia Sejahtera (PDRIS).
Ia mendirikan partai tersebut pada 7 Juli 2020 dan menjadi Ketuam Umum PDRIS.
Hotman Paris Akui Kehebatan Kamaruddin Simanjuntak
Nama Kamaruddin Simanjuntak belakangan memang tengah jadi omongan publik.
Pasalnya pengacara tersebut dipuji habis-habisan oleh Hotman Paris.
Sebagaimana diketahui, selama ini Hotman Paris dianggap sebagai pengacara paling top di tanah air.
Dilansir GridFame.id dari TribunSumsel.com, Hotman Paris dulunya enggan mengatakan siapa pengacara terhebat di Indonesia.
"Siapa pengacara terhebat di Indonesia saat ini menurut anda?" tanya Najwa Shihab.
"Siapa pengacara terhebat di Indonesia saya tidak bisa komentar," ungkap Hotman Paris dalam sebuah video lawas.
Namun kini setelah melihat aksi Kamaruddin Simanjuntak dalam kasus penembakan Brigadir Yoshua Butabarat, Hotman Paris dengan tegas mengakui kehebatan sang pengacara.
"Inilah pengacara terkemuka di Indonesia, Kamaruddin Simanjuntak pengacara dari Brigadir J Almarhum," ungkapnya.
6. Otto Hasibuan

Nama Otto Hasibuan tidak asing di telinga masyarakat Indonesia
Pasalnya, Otto Hasibuan kerap muncul menjadi pengacara kasus-kasus besar.
Seperti ia menjadi kuasa hukum Jessica Kumala Wongso dalam kasus kopi sianida.
Otto Hasibuan adalah pengacara kondang yang lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara pada 5 Mei 1955.
Otto pernah memegang sejumlah kasus besar sehingga banyak masyarakat Indonesia yang mengenalinya.
Salah satu yang ditanganinya adalah kasus kopi sianida yang membuat Mirna meninggal di tempat pada tahun 2016 silam.
Ia juga dikenal karena menjadi salah satu kuasa hukum kasus korupsi e-KTP yang dilakukan eks Ketua DPR RI Setya Novanto pada tahun 2017.
Pada tahun 2020, Otto pernah menjadi kuasa hukum Joko Tjandra, pengusaha sekaligus buronon korupsi Indonesia.
Kini Otto Hasibuan menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) periode 2020-2025.
Otto Hasibuan juga mendirikan firma hukumnya sendiri bernama Otto Hasibuan & Associates.
Otto Hasibuan menikah dengan Norwati Damanik dan dikaruniai 4 orang anak bernama Putri Linardo Hasibuan.
lalu Lionie Petty Hasibuan, Natalia Octavia Hasibuan dan Yakup Putra Hasibuan yang baru saja melamar artis Jessica Mila.
(cr32/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.