Berita Viral
Mengenal Pantai Sukaraja Lampung, Dinobatkan Pantai Terkotor Kedua se-Indonesia, Ada 300 Ton Sampah
Tiktokers Pandawara menobatkan Pantai Sukaraja Lampung sebagai pantai terkotor nomor dua di Indonesia, hingga viral di media sosial.
TRIBUN-MEDAN.COM – Mengenal Pantai Sukaraja di Bandar Lampung.
Pantai Sukaraja dinobatkan sebagai pantai terkotor nomor dua di Indonesia.
Kenapa Pantai Sukaraja dinobatkan partai terkotor kedua se-Indonesia ya sampai viral di media sosial?
Adapun Tiktokers Pandawara pun menobatkan Pantai Sukaraja sebagai pantai terkotor nomor dua di Indonesia, hingga viral di media sosial.
Gilang, salah satu anggota Pandawara mengungkapkan jika groupnya tidak semena-mena menyebutkan pantai di Jalan Ikan Selar Bandar Lampung ini sebagai pantai terkotor kedua se-Indonesia.
Disinggung, dari mana mengetahui tumpukan sampah di Pantai Sukaraja sudah hampir berpuluh tahun.
Baca juga: Pengunjung Pantai Carita jadi Korban Pungli, Pejalan Kaki yang Lewat Jembatan Kayu Dimintai Uang
Ia menjelaskan, informasi itu didapat dari Pandawara yang ada di seluruh Indonesia.
"Jadi, sampai saat ini kita mempunyai rekan-rekan di setiap kota. Dari Aceh sampai timur, mereka selalu memonitoring di setiap tempat dan kota, di Provinsi masing-masing. Pada akhirnya selalu ada laporan ke kita setiap saat, dan akhirnya kita datangi," tegasnya.
"Seperti yang kita sampaikan dalam video sebelumnya, kita sebelum melihat kondisi pantai ini, sudah punya informasi terkait ini," sambung Gilang.
Sementara, untuk penyebutan mengapa Pantai Sukaraja ini diklaim sebagai pantai terkotor nomor 2 di Indonesia,
Gilang berkata karena pantai terkotor nomor satu ada di Pandeglang dan sebelumnya sudah mereka bersihkan bersama warga.
"Untuk itu, kita juga mempunyai alasan mengapa melakukan kegiatan di sini dan menyebutkan bahwa Pantai Sukaraja ini nomor dua terkotor se-Indonesia dan nomor satunya itu yang di Pandeglang," ungkap Gilang.
Sebanyak 300 ton sampah diangkut Diperkirakan lebih dari 300 ton sampah diangkut setelah Pantai Sukaraja, Bandar Lampung dibersihkan masyarakat, Senin (10/7/2023).
Terakhir, Pandawara menyebut, Lampung bukan menjadi tempat terakhir yang akan dibersihkan pantainya.
Akan tetapi pihaknya akan terus melakukan tour pembersihan sampah ke daerah lain.
"Akan tetapi belum bisa kita bocorkan tempatnya,”
“Pada intinya kami mengajak untuk tidak saling menyalahkan, tapi ini tanggung jawab bersama," pungkasnya.
Baca juga: Viral Pria Berjaket Logo Brimob Kedapatan Curi Tolak Angin di Indomaret, Langsung Diringkus Polisi
Baca juga: Harris Horatius, Pewushu Asal Sumut Resmi Diangkat jadi ASN, Penantian Sejak 2019
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bandar Lampung Budiman Mega menyebut total sampah lebih dari 300 ton itu dari satu lokasi saja yakni di tepi Pantai Sukaraja.
"Iya 300 ton, kita buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung," kata Budiman.
Untuk membawa sampah itu dari Pantai Sukaraja ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Dinas LH mengerahkan sebanyak 40 armada truk dan 400 orang personel.
"Jadi sitem rit (perjalanan bolak-balik) truk itu, kita bersama berkerja membersihkan sampah ini," kata dia.
Sementara itu, Pemprov Lampung buka suara tentang gerakan bersih-bersih pesisir Pantai Nelayan Sukaraja, Bandar Lampung oleh sejumlah komunitas dan warga setempat pada Senin (10/7/2023).
Baca juga: Merokok saat BAB, Seorang Pria Kaget Septik Tank Meledak, Tubuh Terpental dan penuh Luka Bakar
Baca juga: BEJAT Pria Berinisial JP Cabuli Remaja di Toba hingga Hamil, Kini Diringkus Polisi
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemprov Lampung Emilia Kusumawati mengklaim pola upaya pembersihan pesisir Pantai Nelayan Sukaraja, Bandar Lampung selalu dilakukan.
Bahkan dalam satu tahun, Emilia Kusumawati mengatakan bisa lima hingga enam kali pesisir Pantai Nelayan Sukaraja dibersihkan sampahnya.
Baca juga: Polres Tanjungbalai Terima Penghargaan Terbaik Pelaksanaan Quick Wins Presisi dari Kapolri
Tetapi, sampah-sampah yang dominan adalah sampah plastik hasil aktivitas domestik rumah tangga selalu muncul di pantai tersebut.
"Sebenarnya, kita sudah berkali-kali bersihkan, seperti hari sampah nasional, bulan cinta laut, hari lingkungan hidup hingga hari sampah internasional, bisa lima kali memang dibersihkan," kata Emilia Kusumawati.
Menurut Emilia Kusumawati, sampah tersebut terus hadir akibat yang memang karena lokasi Pantai Nelayan Sukaraja tersebut berbentuk teluk
yang memungkinkan sampah yang telah mengalir ke laut dari aliran sungai tertampung di sana.
Baca juga: SOSOK Bharat Jain, Pengemis Terkaya di Dunia, Berpenghasilan Belasan Juta dan Tinggal di Apartemen
"Kegiatan seperti ini memang sangat diapresiasi, dampaknya ada, tapi sayangnya sesaat," kata nya.
Belum lagi, lanjut Emilia Kusumawati, pola nelayan di Pantai Nelayan Sukaraja untuk mendapat ikan adalah dengan model payang.
Nelayan payang sendiri, merupakan nelayan yang menebar jaring ke tengah laut menggunakan perahu untuk menebar jaring yang lebar.
Baca juga: DETIK-DETIK Prajurit TNI Terjun Bebas dari Udara Usai Parasut Gagal Mengembang
Setelah menunggu beberapa waktu, nelayan mulai menarik tali jaring yang telah di tebar di laut tadi hingga ke bibir pantai.
"Cara menangkap itu juga yang terkadang membawa sampah di laut bertumpuk lagi di bibir Pantai Nelayan Sukaraja," jelasnya.
Karena itu, hingga saat ini Pemprov Lampung sedang menyusun bagaimana model penghapusan sampah di pantai tersebut.
Ia menyebutkan peran Pemprov Lampung berperan dengan menegaskan skema pembuangan sampah yang baik dan benar kepada warganya.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca juga: Diduga Baru Menenggak Miras, Oknum Kades di Bekasi Pukul Warga Di Acara Jaipongan Pesta Hajatan
Baca juga: Christian Pulisic Merapat ke AC Milan, Dikontrak 4 Tahun, Tes Medis Pekan Ini

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.