Pemkab Samosir

Terkait Pemberitaan Dugaan Pupuk Palsu, Pemkab Samosir Gelar Konferensi Pers

Tekait adanya pemberitaan yang menyatakan bantuan pupuk dari Kementan adalah diduga palsu, Pemkab Samosir menggelar konferensi pers, Senin (10/7).

|
Penulis: Maurits Pardosi |
Dok. Pemkab Samosir
Tekait adanya pemberitaan di beberapa media yang menyatakan bantuan pupuk yang diberikan Kementerian Pertanian adalah diduga palsu, Pemerintah Kabupaten Samosir menggelar konferensi pers di Aula Kantor Bupati Samosir, Senin (10/7). 

TRIBUN-MEDAN.com, SAMOSIR - Tekait adanya pemberitaan di beberapa media yang menyatakan bantuan pupuk yang diberikan Kementerian Pertanian adalah diduga palsu, Pemerintah Kabupaten Samosir menggelar konferensi pers di Aula Kantor Bupati Samosir, Senin (10/7). Konferensi pers tersebut dilaksanakan setelah keluarnya uji laboratorium yang dilakukan terhadap sampel pupuk tersebut.

Konferensi pers tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, ST, Dandim 0210/TU Letkol. Inf Hari Sandra, Wakapolres Samosir Kompol. ST Panggabean, Kadis Ketapang Pertanian Dr. Tumiur Gultom, SP, MP, dan perwakilan produsen pupuk NPK Among Tani dari PT. Sari Kresna Kimia Hendra Andi Mulya.

Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, ST menyampaikan setelah adanya pemberitaan di media terkait pupuk palsu tersebut, Pemkab Samosir telah melakukan langka-langkah dengan melaporkan kepada Kementerian Pertanian dan menurunkan tim yang langsung turun kelapangan. Dan hasil uji laboratorium menyatakan bahwa pupuk tersebut sesuai standar SNI 2803-2012, artinya tidak palsu.

Paparan Plt Kadis Ketapang Pertanian Dr. Tumiur Gultom menyampaikan awalnya pada tahun 2022, Samosir mendapatkan Program Fasilitasi Sarana Budidaya Kawasan Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian RI yang dikenal dengan Pengembangan Kampung Bawang dari Kementerian Pertanian RI dengan luasan 40 ha berikut dengan saprodinya yang diterima oleh 26 kelompok tani, atas dorongan dan aspirasi Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem Dapil Sumut 2, Martin Manurung SE, MA.

Pada Desember 2022, terjadi banjir yang mengakibatkan gagal panen di lahan seluas 6 ha di Sianjur Mulamula. Pada Tahun 2023, Kementan RI memberikan bantuan 25 ha sebagai pengganti untuk lahan 6 ha tersebut. Dan pada 27 Pebruari 2023 disalurkan kepada kelompok tani penerima untuk dilakukan pertanaman dengan dampingan dari petugas penyuluh pertanian.

Salah satu penerima yakni Poktan Marsada, setelah 21 hari umur tanaman bawangnya petani tersebut akan melakukan pemupukan dengan pupuk NPK Among Tani 16-16-16 bantuan dari Kementan RI. Setelah pupuk tersebut ditabur, kemudian berubah menjadi warna coklat, yang mengakibatkan keraguan karena tidak seperti pupuk yang biasanya mereka gunakan. Selanjutnya hal tersebut dilaporkan kepada PPL. Namun, sebelum PPL melaporkan kondisi tersebut ke Kantor Dinas Ketapang Pertanian keesokan harinya, tepatnya pada tanggal 25 Mei 2023, sudah muncul berita di media yang mengatakan bahwa pupuk tersebut palsu.

Konferensi dilaksanakan setelah keluarnya uji laboratorium yang dilakukan terhadap sampel pupuk
Konferensi pers tersebut dilaksanakan setelah keluarnya uji laboratorium yang dilakukan terhadap sampel pupuk tersebut.

 

 

"Pada hari tersebut, juga kita sampaikan ke beberapa jurnalis yang datang, bahwa kita tidak bisa mengatakan pupuk itu palsu, karena belum dilakukan uji laboratorium", kata Tumiur.

Hasil komunikasi yang dilakukan kepada Ketua Kelompok Tani Marsada Parlinggoman Limbong, menyatakan bahwa dirinya tidak pernah mengatakan pupuk itu palsu seperti yang diberitakan media.

Selanjutnya, Dinas Ketapang Pertanian melakukan kunjungan ke beberapa kelompok tani penerima lainnya yakni Manjae 2015, Maju dan Subur didapati bahwa pertumbuhan Bawangnya cukup optimal dengan menggunakan pupuk yang sama. Demikian juga pada kelompok tani di Desa Habeahan Naburahan, Sikkam, Sarimarrihit dan Sianjur Mulamula, sebanyak 12 kelompok tani kondisi tanaman bawang juga cukup optimal menggunakan pupuk yang sama yaitu NPK Among Tani bantuan Kementan RI.

Setelah berkoordinasi dengan Ditjen Hortikultura dan Ditjen PSP Kementerian Pertanian RI maka pada tanggal 31 Mei 2023 dilaksanakan kunjungan ke lapangan bersama dengan PT. Sari Kresna Kimia untuk pendampingan pengambilan sampel pupuk yang dilakukan oleh Petugas Pengambil Contoh (PPC) dari Baristan Medan untuk dilakukan uji lab di Laboratorium Sucofindo.

Pada tanggal 4 Juli 2023, Dinas Ketapang Pertanian menerima hasil Uji Laboratorium yang menyatakan bahwa pupuk NPK Among Tani 16-16-16 adalah sesuai dengan SNI 2803-2012 dengan kandungan Nitrogen Total 16,56 persen, Fosfor Total 14,88 persen, Kalium 16,20 persen.

Perwakilan PT. Sari Kresna Kimia Hendra Adi Mulya membantah bahwa pupuk NPK Among Tani 16-16-16 yang mereka produksi disebut palsu. Dikatakan bahwa mereka memiliki 2 jenis pupuk NPK yakni impor dan lokal. Bukan berarti produk lokal tidak baik, hanya saja teknologi pengolahannya berbeda.

Dijelaskan, pupuk NPK Among Tani menggunakan teknologi lokal yaitu clay, perbedaannya cuma masalah warna saja dan sistim pengolahannya, dengan cara dalam negeri (lokal) lebih mudah larut akan tetapi komposisinya sama.

Konferensi Pers Pemkab Samosir
Konferensi pers tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Samosir Vandiko T. Gultom, ST, Dandim 0210/TU Letkol. Inf Hari Sandra, Wakapolres Samosir Kompol. ST Panggabean, Kadis Ketapang Pertanian Dr. Tumiur Gultom, SP, MP, dan perwakilan produsen pupuk NPK Among Tani dari PT. Sari Kresna Kimia Hendra Andi Mulya.
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved