Ibadah Haji 2023
Cerita Suprayitno, 16 Tahun Jadi Petugas Porter di Asrama Haji, Berdoa Agar Bisa ke Tanah Suci
Suprayitno merupakan satu dari puluhan petugas musiman yang ada di Asrama Haji Medan, tiap kali musim haji tiba.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan |
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Suprayitno merupakan satu dari puluhan petugas musiman yang ada di Asrama Haji Medan, tiap kali musim haji tiba.
Sejak tahun 2007, Suprayitno sudah ikut serta menjadi petugas porter atau bagian angkat koper jemaah haji, baik itu saat pemberangkatan maupun saat pemulangan.
Baca juga: Cerita Saifullah, Jadi Petugas Haji 1444 H, Antara Anugrah dan Tanggung Jawab Besar
Baca juga: Nikmatnya Caesar Jus Asli dari Arab, 100 Persen dari Buah Alami, Bisa Diperoleh di Asrama Haji Medan
Melihat para jemaah haji, yang datang dan pergi selama 16 tahun, tentu saja menggugah keinginannya untuk juga bisa menginjakkan kaki di tanah suci.
Namun, apa daya, Suprayitno sadar diri, kemampuan finansialnya tidaklah mencukupi.
Meski begitu, dirinya hanya bisa berdoa, jika Allah SWT mengijinkan, hal tersebut bukanlah menjadi mustahil.
Mengobati rasa inginnya yang begitu dalam untuk bisa naik haji, Suprayitno bahkan sudah sangat bahagia bisa mengenakan gelang identitas, yang diperolehnya dari petugas, berisi namanya dan beberapa informasi lain sesuai dengan milik jemaah.
"Kalau kepinginnya ya kepingin kali, tapi ya uangnya kan belum ada, jadi saya pakai gelangnya aja udah senang ini, saya pakai," ujar Suprayitno, kepada media di Asrama Haji Medan sambil menunjukkan gelang yang dikenakannya, Kamis (13/7/2023).
Pekerjaan setahun sekali yang dilakukannya ini, bukan hanya sangat membantu ekonominya saja, tetapi juga sangat membuatnya senang, karena bisa ikut serta membantu para tamu Allah yang hadir.
Baca juga: Pelamar Petugas Haji di Deliserdang Sudah Ada 16 Orang, Pendaftaran Dibuka Hingga 20 Januari 2023
Baca juga: Rendang Kemasan Jadi Primadona Saat Musim Haji, Bisa Tahan Hingga 3 Bulan
"Kesulitan semua jadi mudah dalam kerjaan ini, karena dilakukan dengan ikhlas saja. Setiap kali melihat para jemaah ada perasaan haru, ihhh kok bisa ya mereka berangkat, aku kapan, gitu, tapi senang juga liatnya," ceritanya.
Suprayitno sehari-hari bekerja sebagai pekerja lepas. Mengerjakan berbagai kerjaan seperti mengecat, membuat taman, dan lainnya.
Menafkahi 3 orang anak, tugas Suprayitno di musim haji ini yakni mengangkat barang-barang jemaah haji, mulai dari koper besar, ataupun barang pribadi jemaah lainnya.
(cr26/tribun-medan.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.