Berita Sumut

Pembangunan Jalur Alternatif Medan-Berastagi Terus Dikebut, Bupati Karo: Kita Siap Dukung

Bupati Karo Cory br Sebayang mengaku Pemkab Karo sangat mendukung pengerjaan jalan alternatif dari Kota Medan menuju Berastagi, Kabupaten Karo.

|
Penulis: Muhammad Nasrul |
HO
Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting saat meninjau jalan sejajar Medan-Berastagi via Kutalimbaru pada Senin (10/7/2023). Baskami Ginting mengultimatum PT Sumber Mitra Jaya (SMJ) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera menuntaskan pembukaan jalan tersebut. 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara terus mengebut pengerjaan jalan alternatif dari Kota Medan menuju Berastagi, Kabupaten Karo.

Diketahui, jalur alternatif ini dikerjakan untuk mempersingkat waktu dan mengurai arus lalu lintas jika terjadi kemacetan di Jalan Jamin Ginting yang merupakan jalur utama penghubung Medan menuju Berastagi. 

Baca juga: Edy Rahmayadi Tinjau Jalan Alternatif Medan-Berastagi setelah Diperbaiki Sepanjang 9,75 Km

Baca juga: Baskami Ginting Ultimatum PT SMJ, Minta Segera Selesaikan Proyek Jalur Sejajar Medan-Berastagi

Ketika ditanya perihal pengerjaan jalur alternatif ini, Bupati Karo Cory br Sebayang mengaku Pemkab Karo sangat mendukung langkah dari Pemrov Sumut tersebut.

Dirinya mengatakan, karena selama ini Kabupaten Karo menjadi daerah yang cukup terdampak dengan adanya kemacetan yang terjadi di jalur Jamin Ginting. 

"Pastinya kita dari Pemkab Karo sangat mendukung dengan adanya pembangunan jalur alternatif ini. Nanti saat sudah jadi, jalur ini jadi alternatif bagi pengendara jika terjadi kemacetan di jalur utama," ujar Cory, Rabu (19/7/2023). 

Dikatakan Cory, salah satu dampak yang paling dirasakan saat terjadi macet ialah dari sektor pertanian.

Seperti diketahui, Kabupaten Karo merupakan penyumbang terbesar hasil pertanian ke Kota Medan maupun daerah lainnya. 

Namun, saat terjadi macet yang tak jarang terjadi hingga berjam-jam membuat pengusaha pengangkutan hasil tani menjadi merugi.

Pasalnya, jika kemacetan terjadi terlalu lama membuat hasil pertanian menjadi busuk dan tidak bisa dijual lagi. 

"Apalagi Kabupaten Karo sering dikritik saat terjadi kemacetan, tapi apa boleh buat jalur utama hanya itu yang ada. Semoga dengan adanya jalur alternatif ini, bisa mengurangi kemacetan. Apalagi Kabupaten Karo merupakan daerah wisata, sehingga bisa menjadi pilihan wisatawan untuk datang ke Berastagi," katanya. 

Informasi yang didapat, jalur alternatif ini menghubungkan antara Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang menuju ke Jalan Jaranguda, Berastagi (di bawah kaki Gunung Sibayak).

Untuk total jalur alternatif ini sendiri, diketahui sepanjang 55,78 km, atau lebih pendek dibandingkan dengan jalur utama atau jalan nasional sebesar 76 km.

Baca juga: 135 Tiang Listrik PLN Jadi Kendala Pembangunan Jalan Alternatif Medan-Berastagi

Baca juga: Jalur Medan-Berastagi Macet, Ada Truk Bermuatan Jagung Terbalik di Sibolangit

Dari beberapa sumber yang didapat, pembangunan jalan yang direncanakan akan rampung dan bisa digunakan pada tahun 2024 mendatang ini dibangun dengan dana sebesar Rp 75 miliar. 

Saat ini, progres pengerjaan jalur alternatif tersebut telah selesai sepanjang 9,75 km, dengan jalur yang telah rampung dibangun berada di Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru, Deliserdang. 

Jalur tersebut melintasi Tuntungan-Desa Sukamakmur, Kecamatan Kutalimbaru-Dusun II Sukamakmur-Dusun X Tanduk Benua-Dusun Sembaikan II, Kecamatan Sibolangit-Desa Jaranguda Berastagi.

(mns/tribun-medan.com) 


 
 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved