Berita Viral

GEGARA Ucapan 'Dirusak Ayah', Pria Nyaris Dibakar Hidup-Hidup, Sang Anak:Saya Tak Dinodai Bapak Saya

Warga nyaris membakar hidup-hidup pria yang dituduh mencabuli putri kandungnya. 

HO
Warga nyaris membakar hidup-hidup pria yang dituduh mencabuli putri kandungnya.  

Aparat kepolisian juga melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas sekotong dan di Rumah Sakit Bhayangkara di Mataram untuk memastikan kehamilan itu.

Namun hasilnya tidak ada tanda-tanda kehamilan.

"Hasilnya negatif saya tidak hamil karena memang bapak saya tidak pernah melakukan apa-apa," ucap sang anak.

Dia pun sama syoknya hingga histeris ketika video pengeroyokan terhadap bapaknya diperlihatkan kepadanya.

Dirinya tidak menyangka aksi itu sangat kejam dilakukan kepada bapaknya karena simpang siur informasi yang beredar di tengah masyarakat.

Tak sampai di situ, kuasa hukum korban pengeroyokan angkat bicara terkait kasus yang menimpa kliennya.

H Moh Tohri Azhari yang diberikan kuasa oleh keluarga SS, membantah dugaan pemerkosaan atau rudapaksa yang dituduhkan kepada kliennya.

Tohri menjelaskan, bahwa informasi yang beredar di masyarakat adalah kesalah pahaman.

"Kalau pengakuan pelecehan seksual tidak pernah," tegas Tohri saat dihubungi TribunLombok.com, Rabu (19/7/2023).

Baca juga: ISI CHAT Mesra Camat dengan Istri Polisi Tersebar, Perselingkuhannya Terbongkar, Bupati Turun Tangan

Baca juga: NASIB 4.791 Calon Siswa Dicoret dari Pendaftaran PPDB Gegara Ketahuan Curang: Siasati Domisili KK

Dijelaskan Tohri, bahwa anak terduga pelaku pemerkosaan ini sebelumnya sempat bercerita kalau dikecewakan oleh ayahnya.

Namun masyarakat setempat menyalah artikan maksud dari kalimat anak korban pengeroyokan.

"Mereka hanya pernah cerita saya ini sedang dirusak sama bapak saya, itu pengakuannya.

Yang dirusak ini bukan berarti merusak harga dirinya," kata kuasa hukum keluarga SS.

Lebih lanjut kuasa hukum keluarga SS menjelaskan, saat kejadian pengeroyokan tersebut, anak sulung SS dibawa ke salah satu rumah oleh oknum yang tidak dikenal.

Ditempat tersebutlah oknum tersebut memaksa anak sulung SS ini untuk membuat laporan kepada polisi.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved