Viral Medsos

PROFIL Dua Jenderal Bintang Tiga Berdarah Batak Saat Ini: Maruli Simanjuntak dan Richard Tampubolon

Keduanya ialah Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Letnan Jenderal TNI Richard Horja Taruli Tampubolon.

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
KOLASE TRIBUN MEDAN
Letjen TNI Maruli Simanjuntak dan Letjen TNI Richard Tampubolon (kiri dan kanan). Jenderal TNI (Purn.) Maraden Panggabean dan Jenderal TNI (Purn.) TB Simatupang (insert foto). (Kolase Tribun Medan) 

- Dangrup 2 Kopassus (2014—2015)

- Dangrup 3 Kopassus (2015—2015)

- Danrindam VI/ Mulawarman (2016)

- Danrem 023/Kawal Samudera (2016—2017)

- Wadanjen Kopassus (2017—2018)

- Kasdam VI Mulawarman (2018—2019)

- Kas Kogabwilhan I (2019—2020)

- Dankoopssus TNI (2020—2021)

- Pangdam XVI/Pattimura (2021—2022)

- Irjenad (2022—2023

- Pangkogabwilhan III (2023)

Apakah keduanya akan mengikuti jejak sukses TB Simatupang dan Maraden Panggabean?

Jenderal TNI Maraden Saur Halomoan Panggabean merupakan jenderal bintang 4 berdarah Batak yang pernah menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan II,  Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan III dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Republik Indonesia ke-8.  

Maraden Panggabean lahir 29 Juni 1922 di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumut. Maraden Panggabean wafat pada 28 Mei 2000 di Jakarta.

Sebelum menjabat menteri, Maraden Panggabean pernah menduduki jabatan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Pangab/Panglima TNI) ke-6 pada periode 28 Maret 1973 – 17 April 1978 (selama 5 tahun).

Sebelum menjabat sebagai Panglima TNI (Pangab), Maraden Panggabean menjabat sebagai Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) ke-3 Periode 16 Agustus 1966 – 29 Mei 1967. Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban ke-2 pada periode 19 November 1969 – 9 September 1971.  Wakil Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Wakil Panglima TNI ke-2 Periode 9 September 1971 – 28 Maret 1973.

Selengkapnya Riwayat Jabatan Maradane Panggabean:

- Komandan Pasukan di Organisasi Kelaskaran Pesindo (1945–1946).

- Kepala Staf Batalyon I Resimen IV Divisi X (1946).

- Kepala Staf Resimen I TRI Divisi VI Komandemen Sumatera (1946–1947).

- Komandan Resimen I TNI Divisi VI Komandemen Sumatera (1947).

- Komandan Resimen I Brigade XI TNI Komandemen Sumatera (1947–1948).

- Komandan Sektor IV Sub Teritorium VII Tentara dan Teritorium Sumatera (1948–1949).

- Komandan Batalyon 104 / Waringin Brigade BB T&T I / Sumatera Utara kemudian menjadi Resimen Infanteri 2 T&T I / Bukit Barisan (1949–1952).

- Komandan Brigade X kemudian menjadi Resimen Infanteri 5 T&T II / Sriwijaya (1952–1957).

- Pamen diperbantukan Itjen Pendidikan Umum Angkatan Darat (1957–1958).

- Asisten Inspektur Jenderal Pendidikan Umum AD Bidang Diklat (1958).

- Komandan RTP III Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara kemudian menjadi Komando Daerah Militer XIV / Hasanuddin (1958–1960).

- Kepala Staf Komando Antar Daerah Indonesia Timur (1960–1962).

- Perwira Siswa Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (1962–1963).

- Pejabat Sementara Deputi Men/Pangad untuk wilayah Kalimantan merangkap Panglima Komando Antar Daerah Kalimantan (1963–1964).

- Deputi Men/Pangad untuk wilayah Kalimantan merangkap Panglima Komando Mandala Siaga dan Panglima Komando Antar Daerah Kalimantan (1964–1965).

- Deputi II Menteri / Panglima Angkatan Darat (1965–1966).

- Wakil Panglima Angkatan Darat (1966–1967).

- Panglima Angkatan Darat (1967–1969).

- Panglima Kopkamtib (1969–1971).

- Menteri Negara Urusan Pertahanan dan Keamanan / Wakil Panglima ABRI pada kabinet Pembangunan I (1971–1973).

- Menteri Pertahanan dan Keamaman / Panglima ABRI pada kabinet Pembangunan II (1973–1978).

- Pelaksana Harian Panglima Kopkamtib (1975–1978).

- Pensiun dari dinas kemiliteran (1978).

- Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) pada Kabinet Pembangunan III (1978–1983).

- Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) (1983–1993)

Selengkapnya Riwayat Jabatan TB Simatupang:

Jenderal TNI (Purn.) Tahi Bonar Simatupang (TB Simatupang) lahir pada 28 Januari 1920 di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumut.

TB Simatupang wafat pada 1 Januari 1990 di Jakarta.

TB Simatupang pernah menjebat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia (KASAP) atau sekarang setera Panglima TNI.

TB Simatupang menajabat KASAP pada tahun 1950 hingga tahun 1953. TB Simatupang menggantikan Panglima Besar Jenderal Soedirman setelah wafat pada tahun 1950. 

Jabatan KASAP secara hierarki organisasi pada waktu itu berada di atas Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dan berada di bawah tanggung jawab Menteri Pertahanan (Menteri Pertahanan RI).

Karier militer TB Simatupang:

TB Simatupang masuk Tentara pada tahun 1940.

Setelah menempuh pendidikan selama 2 tahun dengan mengambil kecabangan Zeni, TB Simatupang pun lulus sebagai perwira muda yang yang termasuk 5 besar lulusan terbaik.

Namun belum sempat ditugaskan di KNIL (Koninlijke Nederlands Indische Leger), pasukan Jepang keburu merebut kekuasaan di Hindia Belanda dan KNIL pun dibubarkan dan senjatanya dilucuti.

TB Simatupang  dan beberapa temannya sesama perwira pribumi direkrut Jepang dan ditempatkan di Resimen Pertama di Jakarta dengan pangkat Calon Perwira.

Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945,TB Simatupang bergabung dengan TKR (Tentara Keamanan Rakyat), dan kemudian turut bergerilya bersama Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman melawan pasukan Belanda yang berniat menguasai kembali bekas koloninya tersebut.

Selama perang kemerdekaan Indonesia tersebut, ia pun diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Perang (WAKASAP) RI pada tahun 1948 hingga 1949.

Dalam kedudukannya tersebut, TB Simatupang ikut mewakili TNI dalam delegasi Republik Indonesia menghadiri Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Negeri Belanda.

Misi utama mereka adalah mendesak Belanda menghapus KNIL dan menjadikan TNI sebagai inti kekuatan tentara Indonesia. Ketika Jenderal Soedirman wafat pada tahun 1950, TB Simatupang dalam usia yang sangat muda (29 tahun) diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Perang RI (KSAP) dengan pangkat Jenderal.

(*/tribun-medan.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved