Penganiayaan
Tampang Anak Durhaka Ismail Lubis yang Hajar Ayah Ibunya lantaran Ditegur Jangan Boros Pakai Air
Ismail memukuli ayahnya. Tak cuma itu, dia juga memukuli wanita yang melahirkan dan membesarkannya Masliani Nasution (49) hingga luka-luka.
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polres Padangsidimpuan menangkap Ismail Lubis (30), anak durhaka yang tega memukuli kedua orangtuanya.
Dari laporan yang diterima Polisi, Ismail memukuli ayahnya, Samsir Lubis (54), menggunakan kayu hingga luka di kepala dan patah tulang di tangan sebelah kirinya.
Tak cuma itu, dia juga memukuli wanita yang melahirkan dan membesarkannya Masliani Nasution (49) hingga luka-luka.
Plt Kasi Humas Polres Padang Sidimpuan Kompol Lindung Sihaloho mengatakan, kejadian itu terjadi pada Rabu, 19 Juli kemarin sekitar pukul 07:00 WIB.
Pelaku menganiaya orang tuanya lantaran kesal ketika ditegur terlalu boros memakai air.
Padahal, air di kediaman mereka itu sedang sulit sehingga harus berhemat memakai air.
"Di tempat mereka itu kan air terbatas. Jadi tersangka gak terima waktu ditegur karena memakai air terlalu boros,"kata Plt Kasi Humas Polres Padang Sidimpuan Kompol Lindung Sihaloho, Kamis (20/7/2023).
Polisi membeberkan, pelapor penganiayaan ini adalah paman pelaku atau abang kandung korban.
Saat itu Samsul mendapat kabar kalau adiknya digebuki anak kandungnya.
Tak terima adiknya dihajar keponakannya ia pun melaporkan kejadian tersebut ke Polisi.
Beruntung Polisi sigap menangkap dan mengamankan barang bukti berupa kayu bakar yang digunakan.
Saat ini pelaku sudah ditahan di Polres Padangsidimpuan dan terancam kurungan penjara diatas 2 tahun.
Sementara kedua orangtuanya yang menjadi korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Orang tua masih dirawat karena luka-luka. Pelaku dikenakan Pasal 351 ayat 1."
Anak Durhaka Tikam Ibu Kandung, Terkuak Motif Ketagihan Open BO dan Judi Slot
Terkuak Kasus penusukan ibu oleh anaknya sendiri memakai obeng di Kota Palembang ternyata menguak fakta baru.
Kali ini sang anak sebagai pelaku penusukan mengungkap alasan mengapa tak suka ibu menikah lagi.
Merpal (18), anak korban yang juga pelaku ini mengaku sudah sejak SMP mengonsumsi narkoba.
Selain itu ia juga mengakui alasan bahwa ia tidak suka dengan suami baru dari ibunya ini karena sering dimarahi.
Apa saja kata pelaku?
Marnila (49), seorang ibu di Kota Palembang nyaris kehilangan nyawa setelah ditusuk anak kandungnya yakni Merpal Satria Pratama.
Sedikitnya sudah tiga kali Marnila akan dibunuh oleh anaknya Merpal Satria Pratama (18), namun usaha pelaku selalu gagal.
Terakhirnya wanita 49 tahun itu ditusuk dengan obeng hingga korban mengalami luka tusuk dan mengalami trauma.
Merpal Satria Pratama nekat menusuk ibunya tersebut lantaran kesal tidak diberi uang untuk membeli rokok.
Namun bukan kali ini saja Merpal melakukan aksi yang tergolong kejam tersebut.
Setidaknya setelah ibunya menikah lagi, Merpal sudah tiga kali menganiaya ibunya sendiri dengan senjata tajam.
Dihadapan polisi, Merpal mengaku bahwa ia nekat melukai ibu kandung lantaran tidak senang ibunya menikah lagi.
Selain itu Merpal mengaku bahwa ayah tirinya juga sering marah terhadap dirinya.
"Nggak suka saja kalau ibu menikah lagi dengan orang lain, karena yang ini suka kasar, suka marah-marah ke saya," ujar Merpal, Kamis (15/6/2023).
Akibat ditusuk dengan obeng oleh anaknya Marnilah pun harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Selain itu hingga kini Marnila masih mengalami trauma berat lantaran syok anak yang ia lahirkan tega melukai dirinya dengan obeng.
"Korban saat ini masih trauma lantaran syok ditusuk oleh anaknya sendiri di rumahnya," ujar Kapolsek Ilir Barat I Palembang, Kompol Ginanjar Aliya Sukmana.
Ginanjar menjelaskan, sebelum ibunya menikah lagi, pelaku tidak pernah melakukan hal tersebut.
Namu setelah ibunya menikah lagi pelaku mulai melakukan hal itu, yakni mencoba membunuh ibunya.
"Dia melakukan ini sejak Ibunya menikah, yakni baru tahun 2023 ini saja, sebelumnya tidak pernah demikian," jelasnya.
Positif Narkoba
Pelaku M Merpal Satria Pratama (18), anak yang tega aniaya ibu kandunganya bernama Marnila (47) ternyata positif mengkonsumsi narkoba.
Kapolsek Ilir Barat I Palembang, Kompol Ginanjar mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan urine tersangka memang positif konsumsi narkoba jenis Sabu.
"Korban mengalami luka tusuk dua lubang di bagian punggung satu dan di lengan satu, saat ini korban masih dalam keadaan trauma," katanya, Kamis (15/6/2023).
Ginanjar mengatakan, alasan sang Ibu tersangka akhirnya melaporkan perilaku anaknya karena insiden ini sudah berulang kali terjadi dan anaknya tidak pernah kapok.
"Pertama itu pas waktu bulan puasa, ibunya dikejar dengan menggunakan parang dan yang kedua juga menggunakan parang.
Sudah berusaha diomongin pelan-pelan sehari dua hari dilakukan lagi," katanya.
Diungkapkan Ginanjar, selain motif utama tersangka menusuk sang ibu karena tak setuju ibunya menikah lagi.
Alasan lain yang membuat tersangka menusuk ibunya karena tidak diberikan uang untuk membeli rokok
"Dia minta uang tapi enggak di kasih oleh ibunya jadi langsung dia tusuk ibunya dengan menggunakan obeng," tutupnya.
Sering Maling, Uangnya untuk Slot Open BO
Pada saat dihadirkan dalam rilis tersangka di Polsek Ilir Barat I, tampak Merpal tersenyum bahkan tertawa dihadapan polisi dan juga awak media.
Moment ini terekam sat dia mengakui uang miliknya kerap digunakan untuk berbagai hal negatif.
"Saya kan kerja bangunan juga dan kadang juga maling jadi uangnya untuk judi slot, open BO, nyabu," katanya sambil tersenyum lalu tertawa kecil.
Merpal Satria Pratama (18) anak coba bunuh ibu kandung di Palembang terlihat tertawa saat rilis tersangka di Polsek Ilir Barat 1 Palembang, Kamis (16/6/2023). (TribunSumsel/ Fransiska Kristela)
Pada percobaan ketiganya yang ingin membunuh sang ibu, Merpal menggunakan obeng yang ia tusukkan ke punggung dan lengan ibunya.
Tak cukup dengan obeng, Merpal juga memukul ibunya dengan menggunakan palu.
"Aku minta uang Rp 5 ribu mau beli rokok tapi tidak dikasih sama ibu, jadi karena kesal ya saya pukul," katanya.
Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang, Kompol Ginanjar mengatakan, perilaku kasar yang dilakukan Merpal diduga karena dia merupakan pecandu narkoba.
"Dia dulu pernah diamankan ke Polsek sini karena perilaku yang sama seperti sekarang di mana dulu kejadiannya pas bulan puasa dia mengejar ibunya dengan menggunakan parang, tapi sang ibu ngga mau buat laporan polisi," ujarnya.
Sementara itu, Marnila ibu Merpal mengaku tak menyesal kini memenjarakan anak sulungnya ke penjara.
"Ngga menyesal saya masukin dia ke polisi, mau mati matilah dia, kalaupun dipenjara seumur hidup ya ga papa saya ngga menyesal sama sekali," ujar Marnila dengan kesal.
Kesal Ibu Nikah Lagi
Diketahui, kejadian anak aniaya ibu kandung ini terjadi di rumah korban di Jalan Sultan M Mansyur Kelurahan Bukit Lama Kecamatan Ilir Barat I Palembang.
Dari pengakuan tersangka, dia mencoba membunuh ibunya karena tak terima sang ibu menikah kembali dengan pria lain.
"Enggak suka saja kalau ibu menikah lagi dengan orang lain, karena yang ini suka kasar, suka marah- marah ke saya," ujar tersangka Merpal.
Bukan hanya sekali ini saja Merpal mencoba membunuh sang ibu, tapi ternyata percobaan pembunuhan ini sudah dilakukannya sebanyak tiga kali.
"Alasannya masih sama karena saya tidak suka ibu saya menikah kembali," bebernya.
Bukan hanya ibunya saja yang pernah mendapat perlakukan kasar dari sang anak, tapi juga adiknya yang masih SD juga pernah dia pukul.
"Waktu itu adik saya pulang sekolah tapi langsung main jadi saya jengkel. Selain itu adik saya itu masih sering dikasih uang oleh ayah kandung saya sedangkan saya enggak," bebernya.
Anak sulung dari Marnila yang saat ini mendekam di ruang tahanan Polsek Ilir Barat I ini mengaku dia juga memakai narkoba sejak SMP karena pergaulan yang salah
"Untuk memenuhi kebutuhan saya, saya juga pernah mencuri, open BO, ngamen, kuli bangunan, judi slot juga," katanya.
Terpisah Kapolsek Ilir Barat I Kompol Ginanjar mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan urine tersangka memang positif konsumsi narkoba jenis Sabu.
"Korban mengalami luka tusuk dua lubang di bagian punggung satu dan di lengan satu, saat ini korban masih dalam keadaan trauma," katanya.
Ginanjar mengatakan alasan sang Ibu tersangka akhirnya melaporkan perilaku anaknya karena insiden ini sudah berulang kali terjadi dan anaknya tidak pernah kapok.
"Pertama itu pas waktu bulan puasa, ibunya dikejar dengan menggunakan parang dan yang kedua juga menggunakan parang. Sudah berusaha diomongin pelan-pelan sehari dua hari dilakukan lagi," katanya.
Diungkapkan Ginanjar selain motif utama tersangka menusuk sang ibu karena tak setuju ibunya menikah lagi, alasan lain yang membuat tersangka menusuk ibunya karena tidak diberikan uang untuk membeli rokok
"Dia minta uang tapi enggak di kasih oleh ibunya jadi langsung dia tusuk ibunya dengan menggunakan obeng," tutupnya.
Atas perilaku tersangka, Merpal dikenakan pasal 351 KUHPidana dengan ancaman penjara maksimal lima tahun.
Pengakuan ibu
Penganiayaan yang dilakukan Merpal terhadap Marnila tersebut tak hanya sekali ini terjadi.
Marnila pun mengungkapkan apa yang ia rasakan setelah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh anaknya sendiri.
Wanita itu mengaku tidak menyesal melaporkan anaknya ke polisi karena pelaku sudah sering melakukan penganiayaan.
"Dia itu sudah sering sekali menganiaya saya, hampir bunuh saya dengan parang yang pertama kali itu tapi saya mengelak, kalau tidak udah kena itu kepala saya," ujar Marnila usai jalani BAP di Polsek Ilir Barat I.
Lebih lanjut Marnila mengungkap kehidupan anaknya di rumah hanya tidur makan saja dan tak pernah bekerja.
"Mana ada dia bekerja, dia itu tidur, makan, tidur makan saja di rumah. Uang minta terus ke saya dan itu juga bukan seribu dua ribu, minum tuak terus di rumah," ujarnya dengan kesal.
Bahkan lebih dari itu, anaknya yang juga kerap konsumsi sabu dan main judi slot ternyata kerap menjual harta benda ibunya yang ada di rumah.
"Isian rumah itu hampir habis dijual dia untuk minum-minum, nyabu. Tabung gas itu sudah sering saya beli dan sering pula dia jual ke orang," katanya.
Marnila juga mengatakan motor yang baru dibeli pernah dijual anaknya dengan harga yang sangat murah.
"Saya dulu pernah beli motor dua dan itu dijual semua sama dia. Terakhir motor Suzuki satria dan dia jual ke temannya dengan harga Rp 500 ribu, padahal saya beli harga lima juta dengan surat-surat lengkap. Saya bilang ke dia kasih sekalian aja gratis," kesalnya.
Dirinya sebagai ibu kandung juga tak menyesal telah memenjarakan anak sulungnya itu, karena dia sudah tidak tahan dengan perilaku anaknya ke dia dan adik-adiknya.
(*/cr25/tribun-medan.com)
Seorang Pria Dianiaya 15 Temannya hingga Tewas, Bikin Skenario Kecelakaan, Ini Mula Terbongkar |
![]() |
---|
Tampang Kepsek SMK 1 Siduaori Safrin Zebua seusai Ditangkap Kasus Aniaya Siswa hingga Tewas |
![]() |
---|
Istri Bripka Berlin Sinaga Datangi Polda Sumut, Kerap Dipukul karena Hal Sepele dan Anak Direbut |
![]() |
---|
Ini Tampang Ketua BPN FKPPI yang Menganiaya Pengelola Parkir Hotel Grand Antares |
![]() |
---|
Kabar Anggota Brimob Diduga Aniaya Prajurit Kodam I/BB, Kapendam: Selisih Paham |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.