Pernikahan dengan Adat Jawa Sepasang Anjing Jojo & Luna Menuai Kecaman, Kini Pemilik Minta Maaf

TRIBUN-MEDAN.COM - Pernikahan sepasang anjing bernama Jojo dan Luna di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara menuai kontroversi.

Selain karena menggunakan adat Jawa, pernikahan juga digelar dengan pemberkatan layaknya manusia.

Pemilik anjing pun akhirnya meminta maaf setelah mendapat kecaman dari publik.

Valentina Chandra (Valen) dan Indira Ratnasari (Nena) selaku pemilik anjing memberikan klarifikasi terkait pemberkatan pada anjing.

Menurut Nena, air yang dipercikkan Romo saat pernikahan anjingnya bukan untuk memberkati layaknya pernikahan manusia.

Namun, hal itu sebagai bentuk memberkati hewan peliharaan sebagaimana tradisi yang dilakukan oleh umat Katolik selama ini.

Meski begitu, Valen dan Nena tetap menyampaikan permintaan maaf kepada Keuskupan Agung dan umat Katolik.

Pasalnya, kegiatan itu menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Kami juga meminta maaf yang sebesar-besarnya ke Keuskupan Agung Jakarta dan seluruh umat Katolik," kata Nena, dikutip dari Kompas.com, Kamis (20/7).

Selain itu, keduanya juga meminta maaf karena menggunakan adat Jawa dalam pernikahan Jojo dan Luna.

Mereka menegaskan, tidak ada maksud untuk melecehkan atau tidak menghargai budaya Jawa.

Valen dan Nena pun berjanji tak akan mengulangi kesalahan serupa di kemudian hari.

"Kami mohon maaf, tidak ada sedikit pun untuk menghina," kata Valen.

Sebelumnya, video pernikahan anjing bernama Jojo dan Luna viral di media sosial.

Tak sedikit warganet yang mengecam acara tersebut karena dianggap menghina budaya dan agama.

Selain itu, pernikahan anjing tersebut juga menjadi sorotan karena menelan biaya hingga Rp 200 juta.

(Tribun-Video.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemilik Anjing Jojo-Luna Minta Maaf ke Keuskupan Agung, Jelaskan Pemberkatan di "Pernikahan" Peliharaannya