Viral Medsos

Bripda Ignatius Sirage Tewas Diduga Ditembak Seniornya, Berikut Sosoknya dan Pernyataan Mabes Polri

Anggota Polisi berpangkat Bripda tewas diduga ditembak oleh sesama anggota Polri, Senin (24/07/2023).

Facebook.com/Rsud Melawi
Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage alias Rico tewas diduga ditembak oleh seniornya 

TRIBUN-MEDAN.com - Anggota Polisi berpangkat Bripda tewas diduga ditembak oleh sesama anggota Polri, Senin (24/07/2023).

Berdasarkan informasi yang beredar, dugaan penyebab tewasnya anggota polisi bernama Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage alias Rico, akibat pertengkaran dengan seniornya.

Terduga pelaku adalah senior korban yang bertugas di Densus 88 Jakarta.

Kabar ini pun viral WhatsApp Group kalangan masyarakat adat Dayak Kalimantan Barat.

Diketahui, Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage merupakan anggota polisi yang berasal dari Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage adalah Putra dari Y. Pandi, S.Hut, yang dikenal sebagai Sekretaris Inspektorat Kabupaten Melawi.

Berdasarkan informasi yang beredar, Jenazah Rico disemayamkan pada Selasa, 25 Juli 2023, di rumah duka di Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.

Kabar mengenai tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage mencuat setelah akun Instagram @kamidayakkalbar membagikan video anggota berpangkat Bripda itu.

Dalam video tersebut, tampak keluarga dan warga yang berada di rumah duka merekam kondisi tubuh Rico usai disuga ditembak oleh seniornya.

Rekaman itu juga memperlihatkan luka di belakang telinga Rico. Luka tersebut tampak sudah dijahit.

Dalam keterangan unggahan @kamidayakkalbar itu juga disebutkan bahwa Darsono, tokoh pendiri Keluarga Besar Himpunan Dayak Talino (Hidano) Kabupaten Melawi hadir di rumah duka.

Diketahui, Darsono pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Melawi.

Darsono menyampaikan rasa simpati dan dukacita atas kepergian Rico.

Pihaknya menuntut pimpinan Polri untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap oknum yang telah melakukan tindakan kekerasan dan menghilangkan nyawa orang lain secara semena-mena.

"Kepada Pimpinan Polri berharap untuk segera menindak tegas oknum yang sudah main hakim sendiri menghilangkan nyawa orang lain dan harus segera dilakukan prosesi sidang adat Dayak untuk bayar Adat Pasti Nyawa sesuai dengan adat Budaya Dayak yang masih lestari sampai saat ini, tutup Darsono," isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved