Berita Viral

Viral Kisah Anak Yatim Piatu, Jalan Kaki 2 Km ke Kantor Camat, Mengaku Minta Biar Bisa Sekolah

Viral kisah anak yatim piatu, jalan kaki 2 km ke kantor camat, mengadu minta biar bisa sekolah.

Instagram @undercover.id
Viral, sosok remaja Muhamad Agung dari Garut, rela datangi kantor camat berjalan kaki 2 Km, ngadu ingin sekolah. 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral kisah anak yatim piatu, jalan kaki 2 km ke kantor camat, mengadu minta biar bisa sekolah.

Dia adalah Muhamad Agung.

Videonya viral karena usahanya ingin kembali ke sekolah dan mengadu di kantor kecamatan.

Bukan tanpa alasan, remaja asal Garut itu ternyata ingin mengadu ke pemerintah karena ingin sekolah.

Ia juga mengungkap kisah pilunya hidup sebagai yatim piatu.

Viral, remaja di Garut datangi kantor kecamatan jalan kaki 2 Km.
Viral, remaja di Garut datangi kantor kecamatan jalan kaki 2 Km. (Instagram @undercover.id)

Setelah ditelusuri, seorang alumni tempat remaja itu dulu sempat sekolah dan ternyata ada fakta mengejutkan.

Sebelumnya kisah remaja di Garut ini viral setelah dibagikan akun Instagram @undercover.id, dikutip Tribunjabar.id, Minggu (30/7/2023).

Disebutkan Agung sapaan akrabnya merupakan remaja berusia 16 tahun asal Desa Karyamukti Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut.

Ia mendatangi kantor camat pada Rabu (26/7/2023) untuk mengadu bahwa dirinya ingin sekolah.

Agung menceritakan bahwa dirinya seorang yatim piatu.

Kedua orangtuanya telah meninggal dunia.

Sementara itu kini ia pun tinggal bersama kakek dan neneknya yang sudah tua renta.

Karena hal itu, Agung mengaku kebungungan karena tak memiliki biaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk biaya sekolah.

Dalam video yang beredar, Agung mengaku datang ke kantor camat dengan berjalan kaki sejauh 2 km.

Hal itu dia lakukan demi tekatnya yang kuat demi bersekolah lagi, sehingga ia pun datang ke kantor camat.

Setelah aduan anak yatim tersebut, dikabarkan kisah Agung itu langsung ditangani pihak terkait.

Disebutkan dalam keterangan, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan XI Jabar langsung merespons.

Selain itu ada juga beberapa pihak lainnya yang mengaku siap membantu agar Agung bisa bersekolah lagi.

Masih dalam tayangan video yang beredar, Agung akhirnya direncanakan akan bersekolah lagi di sebuah sekolah swasta.

Rupanya sekolah tersebut merupakan tempat dulunya Agung mengenyam pendidikan SMP.

Agung tak bisa sekolah ke SMA karena terhalang biaya.

Bahkan Agung mengaku ijazah SMP-nya belum dia tebus karena terhalang biaya.

“Ijazah SMP teu acan ditebus teu aya acis,” ungkapnya.

Agung mengaku seandainya dirinya disekolahkan ia berjanji tidak akan bolos.

Bahkan ia mengaku rela berjalan kaki untuk sekolah.

“Nanti kalau difasilitasi sekolah, jangan bolos ya,” ungkap seorang pria.

Sontak raut wajah Agung yang lemas seketika antuasias mengiyakannya.

Agung bertanya di mana dirinya akan disekolahkan.

“Bade di sakolakeun di mana pak?,” tanya Agung.

Pria tersebut menyebut Agung akan disekolah di sekolah terdekat tempat dirinya tinggal di Al Ghifari.

Pria tersebut mengaku akan mengusahakan menyekolahkan Agung di sekolah tersebut agar dekat dari rumah.

Agung pun tak usah mengeluarkan uang untuk ongkos.

Lalu, Agung menyahut bahwa dirinya rela berjalan kaki.

“Enyak, papah gek wios pak, (Iya, jalan juga tidak apa-apa, pak),” ungkap remaja 16 tahun tersebut.

Lebih lanjut, Agung menceritakan kisah hidupnya yang getir usai kedua orangtua meninggal dunia dan dirinya menjadi yatim piatu.

Agung mengaku ayahnya meninggal pada tahun 2020 lalu.

Sementar ibunya baru meninggal saat dirinya akan bersekolah SMA.

Setelah kedua orangtuanya meninggal, Agung hanya bisa mengandalkan hidupnya dari kakek dan neneknya yang sudah renta.

Sang kakek bernama Dudung dan neneknya bernama Ai.

Kini, kisah remaja di Garut ini setelah viral menyita perhatian warganet.

Tak sedikit warganet yang heran hingga mempertanyakan peran pemerintah.

Berikut beragam komentar warganet.

“Secara hukum, fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara, sebagaimana diatur dalam Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”

“Fakir miskin dan anak-anak terlantar "dipelihara oleh negara" apa gua salah denger yaak waktu dulu sekolah?”

“Negara sedang sibuk promosi konten kurikulum. Kasus begini, kalau diaudit, buuuuanyak”

“Sy doakan kamu jadi anak yg sukses dunia dan akhirat..”

“Semangat gunggggg..... Ente hebat, berani, padahal seumuran kamu pilih lompat pagar sekolah” tulis beragam komentar warganet.

Namun, seorang warganet mengaku sebagai alumni tempat Agung sekolah dulu mengungkap fakta mengejutkan.

Warganet tersebut mengungkap bahwa remaja 16 tahun itu diduga depresi.

Menurutnya Agung sudah tidak masuk sekolah selama 3 bulan dan pihak sekolah pun tidak mengeluarkannya.

Ia juga mengungkap terkait biaya sekolah Agung pun sudah digartiskan pihak yayasan.

“Mohon maaf sebelumnya, saya alumni sekolah yang dimaksud adek tsb. Adek tsb diduga depresi dan sudah tidak masuk sekolah selama 3 bln dan pihak sekolah pun tidak mengeluarkan nya.”

“Terkait biaya di sekolah itu sudah digratiskan, karna dari pihak yayasan nya jika ada siswa yang yatimpiatu atau siswa yang tidak mampu itu akan digratiskan,” papar alumni tersebut.

Sementara itu hingga artikel ini dimuat belum ada kelanjutan dari kabar remaja berusia 16 tahun tersebut.

(*/ Tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved