TRIBUNWIKI
5 Museum yang Ada di Kota Medan, Bisa Jadi Referensi Bagi Pecinta Sejarah
Ada beberapa museum di Kota Medan yang cocok dikunjungi terutama bagi Anda pecinta sejarah.
Untuk berkunjung ke museum ini pengunjung tidak dikutip biaya.
3. Museum Negeri Sumatera Utara

Lebih dikenal Museum Gedung Arca merupakan museum yang mengoleksi barang bersejarah mulai masa pengaruh Hindu-Budha dan Islam yang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori seperti koleksi geologi, biologi, etnografi, arkeologi, hisoris, numismatik dan heraldik, filologi, keramik, seni rupa dan teknologi.
Museum Gedung Arca berada Jalan H.M. Joni Nomor 15, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan.
Museum ini beroperasi Selasa-Minggu, pukul 08.30 WIB-12.00 WIB dan 13.30 WIB-17.00 WIB, lalu untuk tiket masuknya dikenakan biaya Rp. 3 ribu/orang.
Museum ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan era Presiden Soeharto, Dr Daud Yoesoef, pada bulan April 1982. Tapi peletakan batu pertama pembangunan museum ini dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1954.
4. Museum Perkebunan Indonesia

Museum ini didirikan sebagai pusat informasi dan pendidikan tentang perkebunan yang ada di Indonesia.
Museum ini berlokasi di Jalan Brigjen Katamso No. 53, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan.
Museum ini berada di bangunan yang juga bagian dari APA (Algemeene Proefstation der AVROS / Algemeene Vereniging voor Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra) atau Perhimpunan Pengusaha Perkebunan Karet di Pantai Timur Sumatra.
Bangunan museum ini menyatu dengan tempat hunian, kafe serta rumah cokelat milik Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
Museum ini berisi perjalanan perkebunan Indonesia, berbagai informasi seputar pusat penelitian perkebunan Indonesia, mengenal komoditas unggulan perkebunan Indonesia yang mendunia sejak abad ke-18 hingga sekarang.
Di halaman depan museum pengunjung dapat melihat pesawat terbang Piper Pawnee produksi 1958 dari PTPN II yang digunakan untuk menyemprot hama tanaman tembakau selama 49 tahun. Kemudian juga ada lokomotif merek Ducro & Brauns dari Belanda, produksi tahun 1940 yang dioperasikan oleh PTPN IV.
Serta juga ada Montik atau kepala kereta buatan Scoma dari Jerman yang digunakan untuk mengangkut sawit oleh PT Socfin dari tahun 1982 hingga tahun 2015.
Dilansir dari www.pariwisatasumut.net, biaya masuk museum sangat terjangkau, untuk pelajar dan umum dikenai biaya sebesar Rp 8 ribu/orang dan bagi turis mancanegara sebesar Rp 20 ribu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.