Berita Nasional

Klarifikasi Rocky Gerung Usai Disebut Hina Presiden Jokowi: Saya Pasti Dipanggil Polisi

Buntut pernyataannya, peria berusia 64 tahun itu dilaporkan sejumlah kelompok relawan Jokowi terkait kasus dugaan penghinaan ke Bareskrim Polri.

|
Kolase Intagram/Tribunnnews.com
Klarifikasi Rocky Gerung Usai Disebut Hina Presiden Jokowi: Saya Pasti Dipanggil Polisi 

TRIBUN-MEDAN.com - Pengamat politik Rocky Gerung akhirnya buka suara setelah diduga menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Buntut pernyataannya, peria berusia 64 tahun itu dilaporkan sejumlah kelompok relawan Jokowi terkait kasus dugaan penghinaan ke Bareskrim Polri.

Namun, pihak kepolisian disebut menolak laporan karena nantinya harus ada klarifikasi dari Jokowi selaku presiden yang merasa dirugikan.

Sementara itu setelah menuai kecaman, Rocky Gerung akhirnya buka suara.

Pria kelahiran Manado itu membantah tuduhan bahwa dirinya menghina Presiden Jokowi.

Meski begitu, Rocky Gerung mengakui menghina kedudukan presiden, tapi bukan menghina sosok Jokowi dengan sebutan b******* t****.

"Yang boleh terhina hanyalah manusia, karena dia punya martabat." 

"Presiden tidak punya martabat, karena presiden bukan orang. Presiden itu fungsi," ujarnya saat mengisi Dialog Akal Sehat bertajuk 'Etika Politik Mematangkan Demokrasi Indonesia' di Montong Tanggi, Lombok Timur, Senin (31/7/2023), seperti diberitakan Wartakotalive.com.

Kolase Jokowi dan Rocky Gerung
Kolase Jokowi dan Rocky Gerung (TRIBUN NEWS /HERUDIN dan Youtube Rocky Gerung Official)

"Jadi yang saya hina bukan Jokowi, tapi kedudukan dia sebagai presiden yang kita pilih sama-sama," jelas Rocky Gerung.

Mengenai laporan relawan Jokowi ke Bareskrim Polri, Rocky Gerung menyebut dirinya akan dipanggil polisi.

"Besok saya pasti dipanggil polisi karena kemarin saya mengganggu pikiran Pak Jokowi yang lagi viral sekarang."

"Bagaimana mungkin saya dituduh menghina Presiden Jokowi?" ucap Rocky Gerung.

Sebelumnya, Sejumlah relawan Jokowi mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan Rocky Gerung atas dugaan penghinaan, Senin (31/7/2023).

Adapun sejumlah relawan yang hadir yakni dari berbagai organisasi di antaranya Barikade 98, Bara JP, dan Poreder.

Ketua Umum Barikade 98, Benny Rhamdani, mengatakan yang dipermasalahkan adalah ucapan Rocky Gerung yang menghina Jokowi saat menjadi pembicara di suatu acara.

"Hari ini kita melihat video Rocky Gerung, yang menyatakan Jokowi b******* t****, dan ini adalah pernyataan yang bisa dikategorikan penghinaan, terhadap presiden," ungkapnya kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.

Menurutnya, tidak ada yang berhak melakukan penghinaan hingga pencemaran nama baik terhadap seorang presiden yang dipilih melalui jalur demokrasi.

Di sisi lain, Relawan Indonesia Bersatu resmi melaporkan Rocky Gerung dan Refly Harun ke Polda Metro Jaya buntut video viral yang dinilai menghina Jokowi, Senin.

Laporan itu telah teregister dengan nomor LP/B/4459/VII/2023/SPKT/POLDA METRO JAYA per 31 Juli 2023.

"Alhamdulillah laporan kami diterima, hari ini saya sebagai Ketua Relawan Indonesia Bersatu Lisman Hasibuan melaporkan resmi Rocky Gerung dan Refly Harun," ujar Lisman Hidayat Hasibuan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin.

Lisman mengungkapkan, pihaknya melaporkan Rocky Gerung ke polisi lantaran Rocky menggunakan kata-kata tidak etis terhadap Jokowi dan dianggap telah menimbulkan kegaduhan.

Rocky Gerung juga dinilai menyebarkan ujaran kebencian dan kegaduhan terlebih saat ini memasuki fase politik 2024.

PDIP mengutuk keras pernyataan Rocky Gerung yang diduga menyerang martabat dan kehormatan Presiden Jokowi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan, dan sebagai seorang warga negara Indonesia.

“Kami menilai pernyataan bahwa Presiden itu sebagai b******* t**** adalah puncak kerusakan akhlak, degradasi nalar, dan kemandulan akal sehat," ujar Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto usai Rapat Konsolidasi di Sekolah Partai, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Hasto menilai Rocky Gerung secara sadar sedang berusaha menghasut publik dengan kata-kata yang sangat menghina, tendensius, dan nirbudi pekerti.

“Apa yang dilakukan Saudara Rocky Gerung sudah masuk delik penghinaan terhadap Presiden dan tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kritik dan bahkan sudah masuk ke kategori ujaran kebencian," kata Hasto.

Hasto Kristiyanto, perkataan yang dilontarkan Rocky Gerung semakin hari semakin tidak mencerminkan intelektualitasnya dengan pernyataannya yang sembarangan.

“Pak Jokowi tidak hanya Presiden RI. Beliau adalah kader kami.

Partai berdiri di depan jika ada yang merendahkan harkat dan martabat presiden," tegas Hasto.

PDI Perjuangan, kata Hasto, pernyataan Rocky Gerung di hadapan kelompok buruh, khususnya mengenai berbagai keputusan pemerintahan (eksekutif dan legislatif) Presiden Jokowi, sebagai hal tak benar, dan cenderung hanya berupaya memprovokasi untuk adu domba.

"Mengingatkan kami akan politik devide et impera yang dahulu dipakai oleh Penjajah," ucap Hasto.

Faktanya, lanjut dia, Presiden Jokowi dan pemerintahannya selalu mengedepankan dialog dan berjuang meningkatkan produktivitas buruh dan kesejahteraan buruh.

"Kesemuanya ditempatkan dalam koridor kemajuan bangsa, negara, dan kesejahteraan bersama seluruh rakyat Indonesia," sambung Hasto.

Maka, Hasto pun mengutuk keras pernyataan Rocky Gerung yang menggunakan kata-kata di luar kepantasan untuk menyerang martabat dan kehormatan Presiden Jokowi sebagai Kepala Negara, Kepala Pemerintahan dan sebagai seorang warga negara.

“Kami menilai pernyataan bahwa Presiden itu sebagai 'baji*gan yang tol*l' adalah puncak kerusakan akhlak, degradasi nalar dan kemandulan akal sehat.

Rocky Gerung secara sadar sedang berusaha menghasut publik dengan kata-kata yang sangat menghina, tendensius dan nirbudi pekerti," kata Hasto.

Hasto menegaskan, bahwa PDI Perjuangan sangat menghormati setiap perbedaan pendapat dalam negara demokrasi dan hal tersebut juga menjadi kultur kepemimpinan Pak Jokowi.

Namun, apa yang dilakukan Rocky Gerung sudah masuk delik penghinaan terhadap Presiden, dan tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kritik, dan bahkan sudah masuk ke kategori ujaran kebencian.

"PDI Perjuangan memprotes keras dan meminta Rocky Gerung untuk meminta maaf.

Jangan manfaatkan kebaikan Presiden Jokowi yang membangun kultur demokrasi dengan respek terhadap kebebasan berpendapat dan berorganisasi, lalu dipakai mencela Presiden dengan cara-cara yang tidak berkeadaban,” jelas Hasto.

(*/ Tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved