Breaking News

Mata Guru di Ketapel Wali Murid

Mata Buta di Ketapel Wali Siswa, Kini Murid Laporkan Balik Guru ke Polres Rejang Lebong Bengkulu

PDM melaporkan adanya tindakan kekerasan yang dialaminya dari guru olahraganya itu.

Editor: Satia
TribunBengkulu / Istimewa
ILUSTRASI guru di Bengkulu dioperasi gegara diketapel orang tua murid. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN- Zaharman, seorang guru SMA di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu alami kebutaan, setelah mata sebelah kanannya di ketapel oleh orang tua murid. 

Peristiwa ini terjadi, usai si guru menegur seorang murid yang kedapatan merokok. Si anak yang tidak terima, langsung melaporkannya kepada orang tua. 

Saat itu juga, orang tua murid ini langsung mendatangi Zaharman dengan membawa pisau dan ketapel, tak terima anaknya dipukul karena ketahuan merokok. 

Usai mata sebelah kanan buta, masalah Zaharman tak usai. Di mana, ia juga harus berurusan dengan hukum, lantaran dilaporkan oleh murid yang ditegur tersebut. 

Baca juga: Pinkan Mambo Mau Ganti Pasangan Lagi, Proses Urus Cerai, Pesan ke Cowok yang Naksir Bersabar

Dikutip tribunmedan.com dari tribunbengkulu.com, siswa berinisial PDM (16) membuat laporan dugaan kekerasan terhadap anak di Polres Rejang Lebong pada Rabu (2/8/2023).

PDM melaporkan adanya tindakan kekerasan yang dialaminya dari guru olahraganya itu.

"Benar, ada laporannya, Anaknya sebagai pelapor, laporannya terkait kekerasan terhadap pelapor yang dilakukan korban penganiayaan kemarin," kata Kasat Reskrim Polres Rejang Lebong Iptu Denyfita Mochtar, STr K.

Versi pelapor dihadapan penyidik, ia ditendang di bagian wajah sebelah kiri oleh guru tersebut. Hal itu juga dilengkapi dengan hasil visum yang telah diserahkan saat membuat laporan.

Baca juga: Repdem Sumut Laporkan Rocky Gerung Ke Polda: Tak Boleh Ada Yang Menghina Kepala Negara 

Sementara ini, terkait laporan tersebut pihaknya akan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi terlebih dahulu.

"Akan kita kumpulkan keterangan saksi dahulu," sambung kasat reskrim.

Ditambahkan kasat reskrim, untuk anak pelaku saat ini masih diminta keterangan. Namun untuk sementara ini, pengakuan dari PDM jika saat kejadian bukan dirinya yang merokok melainkan temannya.

Kemudian datang lah guru, anak pelaku mengaku dirinya justru menjadi korban kekerasan dari sang guru. "Apapun itu, saat ini masih dikembangkan lebih lanjut," jelas kasat reskrim.

Kondisi Terkini Korban

Zaharman harus menjalani operasi. Bahkan bola mata yang sebelumnya masih bisa melihat dengan jelas terpaksa diangkat oleh dokter karena sudah hancur terkena ketapel.

Sementara bola mata sebelah kiri telah mengalami katarak.

Baca juga: Detik-detik 2 Pria Bawa Puluhan Bungkus Paket Ganja Ditangkap Polisi di Pinggir Jalan

Saat ini Zaharman masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau. 

Kondisi terkini Zaharman ini diungkap anak kandungnya, Ilham Mubdi kepada TribunBengkulu.com.

"Kondisi ayah Alhamdulilah sekarang sudah sadarkan diri, tapi mata ayah saya sisa satu lagi. Dinyatakan cacat permanen mas karena hancur bola mata sebelah kanannya," ungkap Ilham sedih.

Ilham membenarkan bahwa operasi yang dilakukan di RS Ar Bunda itu adalah pengangkatan bola mata.

Karena dari hasil pemeriksaan, luka yang dialami mata kanannya sangat berat sehingga sudah tidak berfungsi lagi.

Baca juga: Kapolres Palas Pimpin Langsung Giat Blue Light Patrol, Ini Tempat yang Dikunjungi

Selain itu, ia juga mengaku bahwa ayahnya kemungkinan mengalami kebutaan permanen didua mata. Mengingat saat ini mata kiri ayahnya telah mengalami katarak.

"Mata kiri sudah kabur karena katarak, mata kanan ini yang normal sebelumnya, tapi sekarang kanannya sudah diangkat, jadi ada kemungkinan buta dua-duanya mas," beber Ilham.

Kronologi Kejadian

Kronologi guru SMAN di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu diketapel orangtua atau wali murid, Selasa (1/8/2023).

Korban Zaharman (58) tidak hanya mengalami penganiayaan dengan cara diketapel. Namun juga sempat diancam menggunakan Senjata Tajam (sajam).

Baca juga: Panglima TNI Bantah Intervensi Kasus Basarnas: Kedatangan TNI ke KPK Bukan untuk Mengintimidasi

Zaharman Warga Simpang Beliti Kecamatan Binduriang Kabupaten Rejang Lebong, masih harus mendapat perawatan intensif akibat luka diketapel di Rumah Sakit Ar Bunda Kota Lubuklinggau untuk mendapatkan perawatan intensif.

Berdasarkan informasi yang diterima, kejadian bermula saat korban yakni Zaharman selaku guru olahraga menegur atau menindak muridnya yang sedang merokok di belakang sekolah dan saat jam sekolah.

Saat itu, seusai ditindak sang murid berinisial PDM (16) lantas berlari dan pulang ke rumahnya memanggil orangtua.

Mendapati pengaduan dari sang anak, orangtuanya yakni Ar (45) langsung mendatangi sekolah.

Baca juga: KRONOLOGI Penangkapan Karenina Anderson, Dapat Ganja Secara Cuma-cuma dari Sosok Ini

Ar langsung masuk ke sekolah dan berkata kepada kepada satpam jika anaknya dipukul oleh korban.

Kemudian satpam berusaha menahan atau melerai namun wali murid ini lantas mengeluarkan pisau dan ketapel.

Akhirnya setelah upaya paksa, orangtua siswa ini berhasil masuk ke sekolah dan bertemu dengan korban.

Saat itu, wali murid tersebut lantas langsung mengarahkan ketapel kepada korban yang mengenai matanya.

Melihat mata korban mengeluarkan berdarah, wali murid itu lantas panik dan langsung berlari ke luar dari sekolah.

Kapolsek PUT IPTU Hengky Noprianto, SH, MH mengatakan sudah menerima laporan resmi soal dugaan penganiayaan yang dialami Zaharman.

Baca juga: Antisipasi Kelangkaan Stok LPG 3 KG, Polres Tanah Karo Lakukan Pengecekan Ke Agen

Saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan dan penyelidikan terkait laporan kasus penganiayaan ini.

"Laporan sudah masuk, tentu akan kita tindak lanjuti dengan melakukan penyelidikan," kata kapolsek.

 

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

 

(Tribunmedan)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved