Sajian Jagung dan Singkong Rebus saat Deklarasi Forum Kiai Tahlil Sumatera Utara
Forum Kyai Tahlil (FKT) Wilayah Sumatera Utara resmi terbentuk. Saat acara deklarasi, tersaji makanan khas santri seperti jagung dan singkong rebut.
TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN -Forum Kyai Tahlil (FKT) Wilayah Sumatera Utara resmi terbentuk. Saat acara deklarasi, tersaji makanan khas santri seperti jagung dan singkong rebut.
Ketua FKT Sumatera Utara, KH. Akhmad Khambali mengatakan, Forum Kyai Tahlil dibentuk untuk melestarikan budaya dan tradisi Nahdlatul Ulama.
Pada hakikatnya tahlil merupakan tradisi bangsa Indonesia. Apalagi di Tanah Deli perlu kembali digaungkan budaya tahlil.
Baca juga: Tokoh NU Syekh Ali Akbar Marbun Dorong Penyelamatan Situs Naipospos dan Hijaukan Dolok Imun
"Tujuan pembentukan Forum Kyai Tahlil Provinsi Sumut ini untuk menjaga eksistensi budaya amaliah nahdliyin yang sudah menyatu pada tubuh nahdliyin," ujarnya
Ia menambahkan, para kyai siap menjalankan amanah kyai Maimun Zubair, Gus Mustofa Bisyri, Habib Lutfi Bin Yahya.
Dan, Gus Hayat untuk memakmurkan masjid dengan tahlil membentengi dari pengaruh radikalisme dan menjaga NKRI.
Pernyataan serupa disampaikan, Koordinator Pusat FKT, Hayatul Makky (Gus Hayat).
FKT untuk menyatukan kembali warga Nahdliyin agar tetap menjaga NKRI yang bersatu, berdaulat dan berazaskan Pancasila.
"Tujuan utamanya FKT itu, untuk menjaga agar warga nahdliyin menjaga satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa. Yaitu Indonesia," katanya.
Sedangkan tahlil, lanjut, Gus Hayat adalah tradisi warga Nahdliyin yang sudah turun temurun dilakukan sebagai media pernyataaan sikap untuk berkesaksian bahwa Tuhan itu satu.
Usai dilakukan Pembentukan Forum Kiai Tahlil Wilayah Sumatera Utara, acara dilanjutkan dengan diskusi dan ramah guna mentradisikan tahlil.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.