Viral Medsos
FAKTA-FAKTA Anggota ISIS Masuk Jadi Pegawai BUMN di PT KAI, Sudah 13 Tahun Masuk Kelompok Terorisme
DE ditangkap di Jalan Raya Bulak Sentul, RT. 07/ RW. 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Jawa Barat, pada Senin (14/8/2023) pukul 13.17 WIB.
Apa yang terjadi jika mereka menyerbu gudang persenjataan misalnya ??!
Atau disebar untuk menyerbu beberapa tempat pusat keramaian seperti Mall ??!
Apresiasi tertinggi sungguh harus diberikan kepada DENSUS 88 karena bisa menyita dan mengaggalkan rencana Aksi Pembantaian Massal ini
Bisa dibayangkan jika omongan Fadli Zon dikabulkan dan Densus 88 dibubarkan seperti perkataannya ??!!!
Unggahan Mas Steff ini pun turut ditanggapi warganet. "Itu KKB yg tiap hari petantang patenteng terang2an bawa senjata kenapa ga disebut TERORIS, dan kenapa terkesan di biarkan ya? Sementara ini cma menemukan senjata segitu saja dianggap penemuan besar,"balas akun Moemoe @Moemoe54769338.
"Kamu gak baca ya tulisan saya?? penemuan kemarin itu punya kemampuan melakukan pembunuhan massal hingga 300-500 orang sekaligus, bahkan KKB aja ga sebiadab itu," balas Mas Steff. "Dan medan peperangannya juga berbeda dengan target berbeda Teroris ini sengaja menyasar kumpulan banyak masyarakat sipil Karena ketika mereka berhasil melancarkan aksinya, dampak teror ketakutan yg mereka timbulkan sangat massive,"sambungnya.
Sekadar informasi, sebelumnya Fadli Zon mendesak lembaga Densus 88 sebaiknya dibubarkan.
Dia menilai keberadaan Densus kerap menciptakan narasi Islamofobia di masyarakat.
"Narasi berbau Islamofobia tak akan dipercaya rakyat lagi," cuit Fadli dalam akun Twitter pribadinya @fadlizon, Rabu (6/10/2021) lalu.
"Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja.
Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas," ujarnya.
Menurut dia, sebaiknya persoalan teroris di Indonesia diserahkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme saja.
"Sudah terlalu banyak lembaga yang tangani terorisme. Harusnya @BNPTRI saja,"pungkasnya.

Penjelasan Dirut PT KAI
Sementara, Direktur Utama PT. KAI (Persero) Didiek Hartantyo mengungkap identitas DE, pegawainya yang ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.
Menurut Didiek, DE bekerja sebagai Petugas Langsir (PLR) di wilayah Daerah Operasional (Daop) 1 Stasiun Jakarta Kota. DE bergabung di KAI pada 2016 silam.
Petugas Langsir di PT KAI memiliki tanggung jawab untuk memandu pergerakan rangkaian kereta, gerbong, atau lokomotif untuk berpindah jalur rel.
"Salah satu pegawai kami juru langsir di Stasiun Jakarta Kota," kata Didiek dikutip dari Kompas.com, Selasa (15/8/2023).
Didiek menanggapi positif apa yang telah dilakukan Tim Densus 88 terhadap pegawainya tersebut. KAI siap bekerja sama.
"Kami siap kerja sama dengan pihak kepolisian dalam rangka untuk menyelesaikan masalah pegawai kami tersebut ya," ujar Didiek.
PT. KAI sudah menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat kepolisian.
"Jadi kami serahkan prosesnya dan siap koordinasi," ungkap Didiek.
Cegah radikalisme
Didiek mengaku, selama ini telah melakukan upaya maksimal dalam upaya mencegah paham radikalisme di internal PT KAI.
"Secara internal, KAI bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) mulai tahun 2018," terang Didiek.
"Dan tahun 2021 pada masa pandemi kita perbaharui di stasiun Bandung waktu itu. Saya bersama Kepala BNPT, Pak Komjen Boy Rafli Amar, dalam rangka pencegahan itu," imbuhnya.
Didiek mengklaim, selama ini PT KAI bersama BNPT sudah melakukan sosialisasi pencegahan terorisme ke seluruh Indonesia.
"Waktu itu Pak Boy Rafli kita bawa ke seluruh Daop se Pulau Jawa dan jajarannya ke Pulau Sumatera untuk mencegah paham-paham radikalisme seperti ini," ucap Didiek.
Catatan Panjang Pegawai BUMN Terseret Kasus Terorisme
Penangkapan pegawai PT KAI inisial DE ini menambah catatan panjang pegawai BUMN yang terseret kasus terorisme.
Berikut kasus-kasus terorisme yang menyeret pegawai BUMN yang dikutip dari Kompas.com:
1. Kimia Farma
Pada 10 September 2021, Densus 88 menangkap terduga teroris berinisial S di Harapan Jaya Bekasi Utara.
S merupakan karyawan di Kimia Farma dan mengelola sebuah yayasan yatim piatu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (15/9/2021).
S disebut bergabung dengan Perisa Nusantara Esa, sayap dari organisasi Jamaah Islamiyah dan berperan sebagai penggalang dana.
Selain itu, S juga pernah menjadi pembina di Perisai Nusantara Esa pada 2020 dan pernah bergabung dalam Tholiah Jabodetabek.
Tholiah adalah bidang pengamanan orang dan aset milik Jamaah Islamiyah.
2. Krakatau Steel
Tim Densus 88 AT Polri juga pernah menangkap seorang pegawai BUMN PT Krakatau Steel (Persero) pada 13 November 2019 di wilayah Provinsi Banten.
Penangkapan ini diduga terkait jaringan teroris di Banten.
Pihak Krakatau Steel menuturkan, pegawai tersebut menduduki posisi staf setingkat supervisor, bukan petinggi atau level manajemen, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (14/11/2019).
3. PLN
Pada 27 Juli 2018, Tim Densus 88 menangkap lima terduga teroris di Pekanbaru, Riau.
Salah satu pelaku berinisial AHD alias Daulay merupakan pegawai PLN, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (29/7/2018).
AHD diduga bertugas sebagai donatur dalam aksi terorisme di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada 2018.
Pelaku disebut berdomisili di Jalan Karya Mandiri Kelurahan Perhentian Raja, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Riau.
Berdasarkan pengakuan Ketua RT setempat, AHD disebut menunjukkan perubahan perilaku dalam empat tahun terakhir dan jarang mengikuti kegiatan.
Padahal, AHD sebelumnya dikenal suka bergaul dan nongkrong dengan warga sekitar.
Kini, DE pegawai PT KAI bagian Juru Lansir di Stasiun Jakarta Kota.
Juru Langsir yaitu seorang pegawai yang bertugas memimpin pelangsiran atau pergerakan rangkaian kereta.
(*/tribun-medan.com)
Artikel sebagian diolah dari Kompas.com
Baca juga: UPDATE Kasus Mayor Dedi Hasibuan Penggeruduk Mapolrestabes Medan, Puspomad Tak Temukan Pelanggaran
Baca juga: Mayor Dedi Hasibuan Disebut Puspom TNI AD Tak Lakukan Pelanggaran, Kini Dipulangkan ke Kodam I/BB
Baca juga: Yosua Samosir Tewas Ditikam Anggota Pasukan Elite Kopasgat Pratu AR, Ini Penjelasan Kopasgat TNI AU
Baca juga: Danpuspom TNI Akui Seorang Prajurit Kopasgat TNI AU Ditahan di Medan, Kasus Pembunuhan Yosua Samosir
Baca juga: PANGDAM I/BB Minta Polda Sumut Segera Tangkap Pelaku Penimbunan 60 Ton Solar Subsidi di Medan Deli
Baca juga: Debat Panas Kompol Fathir - Mayor Dedi Hasibuan, Akhirnya Tersangka Dugaan Mafia Tanah Dibebaskan
Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News
Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
REKAM JEJAK Brigjen Yusri Yunus, Daftar Jabatan Penting di Polri Pernah Diemban Yusri Yunus |
![]() |
---|
DUDUK PERKARA Oknum TNI Prada SA Ngamuk di Tempat Hiburan Malam, TNI AD Usut Asal Senjata Api |
![]() |
---|
SOSOK Brigjen Yusri Yunus Petinggi Polri Meninggal Tadi Malam, Yusri Rekan Seangkatan Kapolri |
![]() |
---|
Nasib Oknum Polisi M Yunus Tendang Pengendara, Kapolres Prabumulih Diminta Bertindak, Kronologinya |
![]() |
---|
Paniknya Pejabat Ini Tiba-tiba Didatangi Petugas dan Ditangkap, Puluhan Juta Uang di Bawah Meja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.