Berita Viral

Karyawan KAI Ditangkap Terlibat Jaringan Terorisme, Polisi Temukan 18 Senjata Api dan Bendera ISIS

Karyawan Kereta Api Indonesia (KAI) terlibat jaringan terorisme. Polda Metro Jaya mengungkap keterlibatan DE ke jaringan terorisme. 

|
HO
Karyawan Kereta Api Indonesia (KAI) terlibat jaringan terorisme. Polda Metro Jaya mengungkap keterlibatan DE ke jaringan terorisme.  

TRIBUN-MEDAN.com - Karyawan Kereta Api Indonesia (KAI) terlibat jaringan terorisme. Polda Metro Jaya mengungkap keterlibatan DE (28) ke jaringan terorisme

Polisi menemukan 18 senjata api dan bendera ISIS di rumahnya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin (14/8/2023).

Dikutip dari Kompas.com, anggota Densus 88 bersenjata lengkap menutup akses masuk ke rumah DE. 

Densus 88 juga berjaga-jaga di pintu masuk perumahan tersebut. 

Berdasarkan foto yang tersebar, terlihat sejumlah senjata api rakitan dan amunisi dijejerkan di teras rumah karyawan salah satu badan usaha milik negara (BUMN) itu.

Bukan hanya itu, bendera ISIS yang didominasi berwarna hitam dengan tulisan berbahasa Arab itu juga diamankan.

Terdapat juga beberapa buku tebal, satu laptop, sejumlah ponsel dan kamera yang diduga menjadi "alat" terduga pelaku untuk melakukan propaganda di media sosial.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengungkapkan senjata api yang ditemukan berupa senjata api pabrikan laras panjang dan pendek serta air gun hasil modifikasi.

"Dari hasil penyitaan ditemukan senjata api yang betul-betul senjata, bukan mainan. (Jumlahnya) ada 18, itu masih campuran, ada yang air gun yang dimodifikasi jadi senjata api, ada juga pabrikan," kata Karyoto di lokasi.

Polisi menemukan 18 senjata api dan bendera ISIS di rumah
Polisi menemukan 18 senjata api dan bendera ISIS di rumahnya di Perumahan Pesona Anggrek Harapan, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Senin (14/8/2023).

Kapolda mengatakan, hasil penyitaan barang bukti senjata api dari TKP, menunjukkan bahwasanya keberadaan terduga teroris cukup berbahaya dan memiliki kemungkinan mengancam keselamatan orang banyak.

"Kalau sudah ada senjata api, kita bisa bayangkan banyak sekali peluru tajamnya. Satu orang bisa melukai satu orang. Kalau kena pas di dadanya ke jantung, sangat bisa mematikan," jelas Karyoto.

"Apalagi memang kalau teroris betul-betul sudah memusuhi negara. Simbol-simbol negara di masyarakat, TNI Polri, aparat pemerintah, itu menjadi sasaran mereka," kata Irjen Karyoto.

Karyoto mengimbau kepada perangkat lingkungan dan seluruh masyarakat agar lebih berperan aktif dalam mengawasi lingkungan masing-masing.

Terlebih dengan keberadaan warga baru yang cenderung tertutup dan jarang bersosialisasi, sangat perlu untuk diawasi setiap pergerakannya.

"Paling tidak kalau ada yang aneh-aneh, warga terdekat sampaikan kepada ketua RT. RT nanti bisa sampaikan kepada babinkamtibmas atau babinsa. Intinya kita bisa melakukan deteksi lebih dini," kata Karyoto.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved