Viral Medsos

Juru Bicara Luhut Respon Sekjen PDIP soal Proyek Food Estate, Beri Contoh Demplot di Sumatera Utara

Tudingan kejahatan lingkungan itu sebelumnya dilontarkan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, yang menyebut bahwa proyek lumbung pangan atau food estate

|
Editor: AbdiTumanggor
Tribun-Medan.com/MAURITS PARDOSI
Menko Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono memperlihatkan hasil tanaman dari lahan Food Estate di Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara, Selasa (23/3/2021). 

Modal yang besar itu terutama untuk mengungkit kestabilan unsur hara dan pH tanah hingga stabil dan subur. "Salah satu faktor keberhasilan pengembangan food estate Sumut yaitu kecukupan modal budidaya sehingga menghasilkan panen yang optimal dan petani tertarik untuk terus melanjutkan budidaya," ucap Jodi.

Presiden Jokowi tinjau Food Estate di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Selasa (27/10/2020).
Presiden Jokowi tinjau Food Estate di Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Selasa (27/10/2020). (Biro Pers Media Setpres)

Untuk mengatasi tantangan itu, Jodi mengatakan perlunya percepatan penyelesaian infrastruktur jalan dan irigasi. Sebab, komoditas hortikultura sangat bergantung pada kebutuhan air setiap harinya.

Selain itu, pada setiap pengembangan lahan baru disarankan untuk memastikan ketersediaan mitra petani (investor) untuk permodalan dan pendampingan teknis budidaya.

"Seperti melakukan uji coba atau pelatihan untuk memastikan kelayakan investasi dari modal yang disediakan terhadap komoditas utama dan rotasi tanaman yang ditanam serta gambaran waktu yang dibutuhkan untuk mendukung permodalan petani selama periode tertentu hingga menjadi petani mandiri," sambung Jodi.

Menurut Jodi, perlu perhatian khusus dalam mempersiapkan keterampilan sumber daya petani food estate Sumut yang sebelumnya rata-rata merupakan petani hutan.

Pendampingan ke petani diperlukan, khususnya dalam hal layanan infrastruktur, memfasilitasi komunikasi dengan investor atau mitra swasta, serta pemantauan perkembangan budidaya.

Dengan demikian, dari aspek keekonomian terbukti bahwa petani mampu mengelola lahan pertanian dengan baik dan dapat dipercaya investor.

"Karena modal budidaya awal relatif lebih besar hingga kestabilan unsur hara dan pH tercapai maka biaya budidaya akan semakin turun setelah beberapa musim yang diharapkan dalam 3 tahun atau kurang lebih 6 musim dan petani menjadi mandiri untuk budidaya selanjutnya," papar Jodi.

Untuk atasi krisis pangan

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi penjelasan panjang lebar mengenai food estate usai programnya tersebut dikritik PDI-P sebagai kejahatan lingkungan.

Jokowi mengatakan, food estate dibangun dalam rangka untuk mengantisipasi krisis pangan.

Maka dari itu, Jokowi mengingatkan semua pihak untuk berhati-hati terkait krisis pangan.

"Jadi kita itu membangun food estate, lumbung pangan itu dalam rangka mengantisipasi krisis pangan. Hati-hati. Semua kawasan, semua negara sekarang ini menghadapi yang namanya krisis pangan," ujar Jokowi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/8/2023).

(*/tribun-medan.com/kompas.com)

Baca juga: JAWABAN Tegas Jokowi Soal Food Estate, Sekakmat Sekjen PDIP : Tak Semudah yang Dibayangkan

Baca juga: Sempat Kritik Pedas Soal Food Estate, Kini PDIP-Gerindra Sepakat Sukseskan Program Jokowi

Baca juga: Akhirnya Presiden Jokowi dan Prabowo Tanggapi PDIP yang Sebut Food Estate Kejahatan Lingkungan

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Baca juga: Panglima Pajaji Ingatkan Panglima Jilah Siap Siaga soal Ramalan Pertumpahan Darah di Kalimantan

Baca juga: Saldo Rekening Tersangka Teroris DE Miliaran, Ini Peran 3 Anggota Polri soal Senjata Api Ilegal

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved