Breaking News

Setoran Judi Togel

IPW Tuding Kapolda Sumut Tidak Transparan Tangani Kasus Setoran Togel yang Diungkap Kodam I/BB

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso, sebut Kapolda Sumut tak transparan tangani kasus judi togel di Langkat

Penulis: Fredy Santoso | Editor: Array A Argus
KOMPAS.com/ Tatang Guritno
Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2022). Sugeng menemui Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI untuk mengklarifikasi dugaan penerimaan uang anggota DPR dari Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir J. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menuding Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya Imam Effendi tidak transparan dalam mengusut setoran judi togel yang diduga diterima Kanit Pidum Polres Langkat Iptu Herman Sinaga, Kapolsek Stabat dan Kapolsek Secanggang.

Sampai saat ini, tidak ada perkembangan apapun terkait pemeriksaan para oknum perwira polisi tersebut. 

"Kapolda Sumatera Utara yang baru harus bekerja keras menekan dugaan pelanggaran-pelanggaran ini. Oleh karena itu, Kapolda Sumatera Utara harus bertindak tegas pada anggotanya," kata Sugeng Teguh Santoso, Rabu (23/8/2023).

Menurut IPW, apa yang dilakukan Kodam I/Bukit Barisan menangkap bandar judi dan personel Polri diduga ingin mempermalukan institusi tersebut.

Meskipun, semua orang berhak menangkap lalu menyerahkan kepada penegak hukum.

Di satu sisi, ini juga dinilai kegagalan Polda Sumut dalam mengungkap praktik perjudian di wilayah hukumnya.

"Jangan sampai lagi TNI, melalui Intel menangkap dan menyodorkannya lagi ke ruang publik adanya judi togel yang ditangkap dan dibekingi polisi. Ini peringatan keras," kata Teguh.

Kapolda Sumut sendiri, Irjen Agung Setya Imam Effendi memilih bungkam saat ditanya dugaan keterlibatan anggotanya.

Dia cuma melempar senyum saat dicecar pertanyaan seputar dugaan kenakalan personel Polres Langkat yang diungkap Kodam I/Bukit Barisan.

Propam Periksa 5 Personel

Kasi Humas Polres Langkat, AKP S Yudianto mengatakan ada lima personel Polri yang diperiksa terkait setoran judi togel dari koordinator togel bernama Supriatin.

Namun, Yudi tidak menjelaskan, siapa saja yang diperiksa.

Apakah para oknum perwira yang diduga terlibat menerima upeti turut diperiksa atau tidak, belum ada penjelasan.

Namun, kata Yudi, pemeriksaan tidak hanya dilakukan Propam Polres Langkat, tapi juga Propam Polda Sumut.

"Kelimanya diperiksa. Lebih lanjut ke Humas Polda Sumut," kata Yudi, Selasa (22/8/2023).

Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein 'buang badan' ketika ditanya mengenai dugaan setoran judi togel yang diterima oleh Iptu Herman Sinaga, Kanit Pidum Polres Langkat.

Ketika disinggung mengenai pernyataan Kodam I/Bukit Barisan soal dirinya meminta maaf atas beredarnya video koordinator togel bernama Supriatin yang memojokkan anggota Deninteldam I/Bukit Barisan, Faisal tak mau berkomentar.

"Langsung ke Kabid Humas Polda, Kombes Hadi ya," kata Faisal, Senin (21/8/2023).

Baca juga: Omzet Togel Supriatin Rp 60 Juta, Pantas Bisa Ngaku Bayar Anak Buah Kapolda Sumut dan Pangdam

Ditanya lagi soal tindakan terhadap anak buahnya yang patut diduga terlibat sindikat judi togel di Kabupaten Langkat, Faisal kembali meminta awak media menanyakan masalah itu ke Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi. 

"Langsung ke Kabid Humas Polda Kombes Hadi juga ya," kata Faisal. 

Sementara itu, petinggi Polda Sumut, baik itu Kapolda Sumut, Irjen Agung Setya Imam Effendi, Kabid Propam Polda Sumut, Kombes Dudung Adijono dan Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi sampai detik ini tak sedikit pun memberi keterangan soal dugaan setoran judi ke sejumlah oknum di Polres Langkat.

Tak ada sedikit pun keterangan soal hukuman apa yang akan diberikan jika benar para polisi nakal itu menerima setoran judi togel, sebagaimana pengakuan koordinator togel bernama Supriatin, ketika direkam anggota Deninteldam I/Bukit Barisan.  

Kodam I/BB Ungkap Soal Setoran Judi

Iptu Herman Sinaga, Kanit Pidum Polres Langkat diyakini rutin menerima setoran dari koordinator togel bernama Supriatin.

Dalam keterangannya, Supriatin sempat mengatakan, bahwa dia dua minggu sekali mengirimkan uang Rp 25 juta ke Iptu Herman Sinaga dengan cara transfer.

Soal dugaan setoran ini, apa yang disampaikan Supriatin diyakini benar adanya oleh Kodam I/Bukit Barisan.

Saat menggelar konfrensi pers, Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico J Siagian mengatakan, bahwa apa yang disampaikan Supriatin setelah ditangkap Detasemen Intelijen Kodam I/Bukit Barisan bukan rekayasa.

Baca juga: Informasi Setoran Uang Judi Masih Didalami, Koordinator Togel Ralat Pernyataan

Rico bilang, pengakuan Supriatin soal setoran ke sejumlah oknum polisi bukan karena ada intimidasi dari TNI AD.

"Dari kami, Deninteldam tidak ada melakukan intimidasi, pengancaman, ataupun intervensi. Dan pada saat pemeriksaan biasa-biasa saja. Dan itu sudah saya cek kebenarannya," kata Rico, Jumat (18/8/2023) sore.

Soal video kedua dari Supriatin yang diduga direkam di Polres Langkat, dan ada menyebutkan bahwa anggota Kodam I/Bukit Barisan melakukan intimidasi terhadap tersangka judi itu, kata Rico tidak benar.

Baca juga: Koordinator Togel Supriatin Tuding Diintimidasi Intel Kodam I/BB: Mereka Bersenjata Semua Saya Takut

Bahkan, lanjut Rico, gegara video kedua itu, Kapolres Langkat, AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang sudah menyampaikan permohonan maafnya ke Kodam I/Bukit Barisan.

Permohonan maaf itu disampaikan langsung Kapolres Langkat ketika datang menemui Komandan Intelijen Kodam I/Bukit Barisan bersama Kasat Reskrim Polres Langkat.

"Mereka juga berjanji akan mengusut terkait dengan video kedua itu. Kita tunggu saja," katanya.

Dugaan Keterlibatan Oknum Koramil

Perkara judi togel yang diungkap Kodam I/Bukit Barisan ini tidak hanya melibatkan oknum polisi saja.

Ada dugaan, bahwa petugas Koramil di Kabupaten Langkat juga terlibat.

Sesuai penuturan koordinator togel bernama Supriatin, ia juga memberikan setoran Rp 1,5 juta kepada anggota Koramil.

Soal setoran ke anggota Koramil ini, Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Rico J Siagian mengaku masih mendalaminya.

"Terkait masalah pernyataan ataupun pengakuan dari Suprihatin yang mengatakan bahwa ada setoran ke Koramil Rp 1,5 juta itu kita dalami," kata Kolonel Rico J Siagian, Sabtu (19/8/2023).

Baca juga: Kordinator Togel di Stabat Ngaku Diintimidasi Intel Kodam saat Buat Pernyataan Setoran ke Polisi

Rico bilang, dari pengakuan Supriatin, uang sebesar Rp 1,5 juta itu diserahkan ke Bripka Harry Gaol, untuk didistribusikan ke sejumlah oknum aparat. 

Inilah yang kata Rico belum jelas faktanya.

Apakah uang tersebut memang diserahkan ke anggota Koramil atau hanya ngaku-ngaku saja. 

"Jadi kami belum bisa menindaklanjuti, baru keterangan, pengakuan. Dimana pendistribusian itu dilakukan oleh Bripka HG," kata Rico.

Bantah Jadikan Polisi Sebagai Target

Kolonel Rico J Siagian membantah Kodam I/Bukit Barisan menjadikan polisi sebagai target operasi penangkapan.

Kata Rico, saat anggota Deninteldam I/Bukit Barisan mengungkap kasus judi, kebetulan ditemukan ada keterlibatan oknum polisi.

Yang saat itu terang-terangan terlibat adalah Aipda Jhon Piter Hutasoit, anggota Polsek Stabat.

Rico pun membantah pihaknya tidak ada berkoordinasi dengan Polda Sumut soal penangkapan ini.

"Bukan tidak berkoordinasi. Kami berkoordinasi dengan Propam Polda. Mungkin awalnya seperti itu. Namanya mungkin satu tim, satu kelompok ada upaya untuk dilepaskan. Ya itu wajar," kata Kolonel Rico J Siagian.

Kodam I/Bukit Barisan memastikan Aipda Jhon Piter Hutasoit sebagai kordinator lapangan dan mendapat keuntungan sebesar 6 persen perharinya dari bisnis haram tersebut.

Usai ditangkap, personel Polres Langkat itu langsung diserahkan ke Polda Sumut.

Namun sempat ditolak karena yang diamankan bukan perwira polisi, sehingga penanganannya masih di Propam Polres Langkat.

"Iya, Korlap. Kita proses sesuai aturan dan 1x24 jam kita serahkan ke Polda Sumut. Tidak ada kita tahan-tahan," katanya.

Penangkapan Supriatin, koordinator togel di Kecamatan Stabat dan Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat menguak aliran setoran ke sejumlah oknum polisi dan TNI.

Dari informasi diperoleh Tribun-medan.com, omzet judi togel yang dikendalikan Ziki dan Supriatin mencapai Rp 60 juta per hari.

Tak heran, jika Supriatin dalam keterangannya mengaku rutin memberikan setoran kepada anak buah Kapolda Sumut dan Pangdam I/Bukit Barisan yang bertugas di wilayah Kabupaten Langkat dan sekitarnya.

Dari keterangan di lapangan, ada 12 titik judi togel yang dikendalikan Ziki dan Supriatin.

Adapun rinciannya Am (Gohor) Rp 10 juta, Ul (Pajak/Stabat Kota) Rp 4 juta, WS (Kampung Kruni sampai Pantai Gemi) Rp 1,2 juta dan Put (Jembatan Sei Wampu) Rp 1 juta.

Kemudian Dw (Pantai Gemi) Rp 4 juta, WU (Pasar 6 Kwala Bingai) Rp 10 juta, Bem (Titi Putih) Rp 2,5 juta, Sai (Karang Rejo/Dendang) Rp 5 juta dan WU (Pasar 6, Pasar 8, Kwala Begumit) Rp 4 juta.

Selanjutnya Bud (Getek Besilam) Rp 3 juta, Bob (Perdamaian Stabat) Rp 10 juta dan WA (Bangsal Stabat) Rp 5 juta. 

Dari chatingan pesan WhatsApp yang beredar dan diperoleh Tribun-medan.com, dugaan upeti juga disinyalir diterima oleh Kasat Intelkam Polres Langkat, AKP Syarif Ginting.

Dalam chatingan tersebut, AKP Syarif Ginting disebut menerima setoran Rp 5 juta.

Namun, ketika dikonfirmasi, Syarif membantahnya. 

"Jangankan Rp 5 juta, 100 perak pun enggak ada, apalagi Rp 5 juta," kata Syarif, Selasa (15/8/2023).

Ditanya mengenai bukti chat yang beredar, Syarif berkilah hal itu bisa saja dibuat-buat. 

"Kalau chat kan bisa-bisa saja, kalau chat itu kan namanya chat, kecuali kayak kemarin ada bukti transfer," ujar Syarif. 

Dalam chatingan tersebut, tertera bahwa Polres Langkat menerima Rp 25 juta/dua minggu, Polsek Stabat menerima Rp 7 juta/dua minggu dan Polsek Secanggang Rp 3 juta per bulan.

Adapun pesan chatingan setoran ini didapat setelah penangkapan Supriatin (38), koordinator togel di Kecamatan Secanggang dan Kecamatan Stabat oleh Deninteldam I/Bukit Barisan. 

Selain menangkap Supriatin, TNI AD juga menangkap Abdul Ari (67) sebagai juru tulis dan Agus Sari (47) diduga sebagai pembeli.(cr25/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved