Berita Viral
Akhir Kasus Bayi Tertukar, Hasil Tes DNA Diumumkan Hari Ini, Kegelihasan Siti Mauliah Terjawab
Inilah akhir dari kasus bayi tertukar di Bogor yang menghebohkan publik selama beberapa pekan terakhir. Akhirnya, hasil tes DNA bayi tertukar menunjuk
Penulis: Angel aginta sembiring | Editor: Angel aginta sembiring
TRIBUN-MEDAN.COM – Inilah akhir dari kasus bayi tertukar di Bogor.
Seperti diketahui, kasus bayi tertukar di Bogor ini memang menghebohkan publik.
Bahkan kasus bayi tertukar ini menjadi sorotan beberapa pekan terakhir ini.
Mulai dari awal kasus bayi tertukar yang ketahuan setelah setahun hingga proses sang ibu bernama Siti Mauliah yang mencari kebenaran anak kandungnya.
Bahkan sampai publik dibuat tercengang dengan fakta-fakta mengecutkan dibaliknya.
Dimana pihak Rumah Sakit Sentosa, tempat sang ibu bersalin mengakui telah membuat dua gelang bayi tersebut dobel.
Tidak hanya itu, proses Siti Mauliah ingin memastikan anak kandungnya juga cukup panjang.
Mulai dari sang ibu yang diduga merawat bayinya sempat menolak, hingga hari ini menjadi akhir dari penantian panjang Siti Mauliah mendapatkan kebenaran tentang anak kandungnya.
Berikut Tribun-Medan.com merangkum awal kasus hingga akhir kasus bayi tertukar di Bogor.
Baca juga: Hasil Tes DNA Bayi Tertukar Diumumkan Hari Ini, Perbedaan Respon Ibu Dian dan Siti Disorot
Baca juga: Pasca Tes DNA, Ibu Bayi Tertukar Didampingi Psikolog, Keduanya Cemas, Sampel DNA Cuma Pakai Liur
Awal Kasus
Kasus bayi tertukar setelah dilahirkan terjadi di Bogor, Jawa Barat.
Satu tahun lalu, Siti Mauliah (37) melahirkan seorang bayi laki-laki.
Namun kini setelah satu tahun, baru terbukti kalau anak yang dirawat Siti Mauliah bukan darah dagingnya.
Siti Mauliah menjalani proses persalinan pada 18 Juli 2022 di Rumah Sakit Sentosa yang berada di Jalan Raya Kemang, Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Setelah melahirkan anak laki-lakinya, ia merasakan kejanggalan.
Siti Mauliah (37) merasa anaknya tertukar dengan anak orang lain.
Kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho menerangkan, hal itu dirasakan oleh kliennya ketika menyusui pada hari kedua bayinya lahir.
"Satu tahun yang lalu klien saya lahiran secara sesar, kemudian hari pertama masih megang bayi yang dia lahirkan, kemudian hari kedua ketika dikasih udah beda secara feeling ketika menyusui," ujarnya, Kamis (10/8/2023).
Dugaan bayinya tertukar itupun semakin diperkuat dengan kedatangan perawat dari RS Sentosa yang datang ke rumah kliennya.

Perawat tersebut, kata Rusdy Ridho, menanyakan gelang yang menempel pada bayi tersebut. Dari situlah awal kecurigaan kliennya muncul.
"Biasanya gelang itu disimpen, ini dikasih, pas diiat gelangnya itu atas nama pasien yang lain. Jadi semenjak itu klien kami mencari kebenaran informasi, tapi pihak rumah sakit mengatakan hanya gelang saja yang tertukar," ucapnya.
Ketahuan Setelah Tes DNA
Kemudian, pihak Siti pun meminta kepada RS Sentosa agar bayi yang selama ini dirawatnya untuk dilakukan tes DNA pada dua bulan lalu.
Rusdy Ridho mengungkapkan, dari hasil tes DNA tersebut, mendapatkan hasil positif bahwa anak yang selama setahun dirawat oleh Siti Mauliah bukanlah anak kandungnya.
"Jadi valid hasil DNA itu bukan anak dari ibu Siti. Jadi sekarang itu yang ada di bu siti bukan anak dia, bu Siti juga tidak tau keberadaan anaknya ada di mana," pungkasnya.
Ibu Bayi Tertukar Tolak Tes DNA
Terduga orangtua bayi rawat anaknya yang tertukar tolak anak tes DNA, ini jeritan hati dan pesan pilu Siti Mauliah (37) ibu dari bayi tertukar.
Siti Mauliah ibu dari bayi tertukar masih berharap hati dari orang tua terduga tersebut bisa terbuka dan mau menerima permintaannya untuk sang anak tes DNA.
Tidak menuntut banyak, Siti Mauliah mengaku hanya ingin memastikan anak kandungnya yang selama ini mengganjal dihatinya.
"Saya gak minta apa-apa, saya minta tes DNA,” ujarnya.
“Biar ada kepastian ke saya itu benar atau tidaknya itu bayi saya yang diurus sama dia," ucap Siti Mauliah dilansir Tribun-Medan.com, Minggu (13/8/2023).
Seperti diketahui sebelumnya, awal mula Siti merasakan bayinya tertukar berawal saat dirinya menyusui sang bayi di hari kedua.
Tak hanya itu, kejanggalannya pula bertambah terkait dengan gelang yang dipakai bayi tersebut.
Ia mengaku ada perbedaan usai menyusui anaknya pada hari kedua setelah melahirkan.
Ia pun sempat mengutarakan rasa yang mengganjal kepada suaminya.
Akan tetapi kala itu sang suami tak menaruh kecurigaan apapun.
"Sehari semalem itu kan sama saya, pas mau pulang dari RS itu fisiknya udah beda, saya bertanya sama suami karena beda, kata suami engga mungkin rumah sakit salah," ujarnya.
Kemudian pada saat mengurus administrasi kepulangan, Siti Mauliah kembali merasa curiga lantaran gelang yang melekat pada bayinya bukan atas namanya.
Akan tetapi pihak rumah sakit meyakinkan bahwa itu anak dari Siti Mauliah.
"Tapi udah tau bukan (atas namanya) tetap dibuka terus, katanya disuruh simpen, yaudahlah pulang," terangnya.
Pada keesokan harinya, dua orang perawat dari rumah sakit tersebut mendatangi rumahnya untuk mempertanyakan gelang tersebut.
Kedua perawat tersebut mengatakan ingin mengambil gelang untuk keperluan suatu program.
"Itu pagi-pagi dia nyusul gelang, alasanya buat kunjungan jonhson,”
“Itu gelang harus ketemu, sampe keluarga saya semua ikut nyari, dia pulang itu harus bawa gelang," katanya.
Setelah beberapa hari akhirnya gelang itu pun berhasil ditemukan.
Selanjutnya gelang tersebut dikembalikan ke rumah sakit.
Bahkan, kata Siti Mauliah, ketika mengembalikan gelang tersebut kepada rumah sakit sempat kembali menanyakan apakah bayinya tertukar lantaran gelang tersebut bukan atas namanya.
Tapi, lagi-lagi pihak rumah sakit mengatakan bahwa anaknya tidak tertukar.
"Katanya cuma gelangnya aja yang ketuker," terangnya.
Akhirnya Siti Mauliah pun kembali pulang ke rumahnya dengan menyimpan rasa kejanggalan.
Karena ia yakin anaknya tertukar, Siti Mauliah terus mencoba mencari keberadaan bayinya dengan meminta alamat pasien yang ada di gelang tersebut.
"Saya minta alamat berhubung hati saya gundah terus si bayi ini bukan anak saya walaupun sama saya dirangkul tapi hati saya engga nerima. Saya minta alamat gelang itu ke rumah sakit, ketemu, langsung saya susul ke rumah pasien B," katanya.
Namun, atas nama pasien ada di gelang tersebut bersikukuh bahwa anaknya tidak tertukar.
Akhirnya Siti Mauliah pun meminta kejelasan kepada pihak rumah sakit yang kemudian menyarankan untuk melakukan tes DNA di Cempaka Putih, Jakarta.
Dari hasil tes DNA tersebut, Siti Mauliah mengungkapkan bahwa anak yang dirawatnya tersebut bukan anak biologisnya.
Rasa janggal yang selama ini ia rasakan pun akhirnya terungkap dengan hasil tes DNA yang menunjukan tidak ada kecocokan dengannya.
Kemudian antara Siti Mauliah, pasien B atau pasien yang ada di gelang tersebut dan rumah sakit melakukan mediasi untuk mencari titik terang.
Akan tetapi, mediasi tersebut belum membuahkan hasil.
Pasalnya, pasien B masih enggan untuk melakukan tes DNA.
Hingga kini Siti Mauliah masih berjuang untuk mencari keberadaan anak kandungnya.
"Mungkin kalau engga ada suster kesini saya engga janggal dan gelisah, berhubung suster kerumah saya makin mengganjal dan gelisah,”
“Kalau suster engga datang kerumah saya juga engga akan tau," tukasnya.
Akhirnya Dian Mau Tes DNA
Ibu B atau Dian, pemilik gelang bayi yang tertukar saat melahirkan di sebuah rumah sakit swasta di Bogor sekitar setahun lalu akhirnya bersedia menjalani tes DNA setelah sebelumnya bersikeras menolak.
Bayi Ibu B diduga tertukar dengan bayi yang dilahirkan Siti Mauliah. Siti sendiri sudah merawat bayi yang bukan darah dagingnya itu sudah satu tahun silam.
Walaupun bukan anak kandungnya, Siti merawatnya dengan penuh kasih sayang. Siti melahirkan bayinya di Rumah Sakit Sentosa Bogor pada tahun 2022 lalu dan berkelamin laki-laki.
Belakangan setelah sekitar setahun mengasuhnya, Siti Mauliah meyakini itu bukan bayinya, dan tertukar saat usai proses persalinan di RS Sentosa Bogor.
Siti Mauliah sendiri sudah melakukan tes DNA dengan anak yang dirawatnya itu. Dia kemudian meminta pihak rumah sakit untuk melakukan hal serupa terhadap ibu B.
Hasil tes DNA Siti Mauliah dengan bayi tersebut hasilnya negatif, yang dimana anak itu ternyata memang bukan anak kandung yang dia lahirkan.
Pihak RS Sentosa Bogor berupaya membujuk Ibu B agar tes DNA ternyata memerlukan persyaratannya.
Ibu B minta semua pasien yang melahirkan bersamanya agar dilakukan tes DNA juga.
Pengacara Siti Mauliah, Rusdy Ridho menyatakan, B bersedia menjalani tes DNA asal mengikuti persyaratan yang diinginkannya. "Mau dia (pasien B) semua yang lahir dites DNA, jangan hanya dia," kata Rusdy Ridho.
Sebelumnya, B sempat menolak untuk tes DNA. Alasannya, karena ia belum siap untuk melakukannya.
"Pasien B intinya belum siap secara psikis dan mental," kata Rusdy saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com pada Senin (14/8/2023). Selain itu kata Rusdy, pasien B juga memberi syarat berat untuk Rumah Sakit Sentosa Bogor bila ingin melakukan tes DNA.
Mengetahui hal tersebut, pastinya pihak rumah sakit pun sulit untuk menyanggupinya. "Mungkin sulit," katanya.
Sementara itu, Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa Bogor, Gregg Djako menyatakan bahwa pihak rumah sakit tak bisa menyanggupi persyaratan dari nyonya B.
"Tidak mungkin dipenuhi," kata Gregg.
Bahkan, menurutnya saat Siti dan nyonya B melahirkan hanya ada dua bayi laki-laki pada 18 Juli 2022 itu.
Maka dari itu, untuk dilakukan tes DNA dengan pasien lain itu tidak mungkin, karena sisa bayi pada hari itu berjenis kelamin perempuan.
"Bayi yang lahir pada hari yang sama itu laki-laki hanya dua orang, sisanya perempuan," katanya. "Sisanya perempuan. Jadi tidak mungkin tes bayi lain," kata Gregg Djako.
Baca juga: Ada Kesengajaan dan Tak Minta Maaf, RS Sentosa Didesak Tanggung Jawab Soal Kasus Bayi Tertukar
Baca juga: Cuma Diambil Air Liur, Tes DNA Kasus Bayi Tertukar di Bogor, Begini Penjelasan Pakar Genetika
Suster Pasang Gelang Dobel
Terkuak fakta baru penyebab bayi tertukar di Bogor.
Terbaru, penyebab bayi tertukar di Bogor tersebut yakni karena petugas rumah sakit memasang gelang dobel.
Melalui kuasa hukum Siti (37), Rusdy Ridho, bayi yang tertukar di Bogor, Jawa Barat, mengatakan, bayi Siti dan pasien B (penyebutan rumah sakit) tertukar karena gelang yang dipasangkan ke bayi oleh petugas rumah sakit dobel.
Berdasarkan hasil penelusuran pihak Siti, gelang bayi Siti bukan tertukar, melainkan dua gelang dengan satu nama, yaitu atas nama pasien B.
"Jadi bukan gelang tertukar, tapi gelang dobel,"
"Ini yang menjadi tuntutan kami juga karena ini merugikan," ujar Rusdy, Rabu (16/8/2023).
Untuk itu, keluarga Siti meminta kepolisian untuk mengusut manajemen Rumah Sakit (RS) Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, tempat Siti melahirkan.
Rusdy menilai Siti dan pasien B merupakan korban kelalaian rumah sakit.
Rusdy mengatakan, nama yang sama di gelang tersebut menjadi alasan pasien B enggan melakukan tes DNA.
Pasien B yang merupakan warga Tajur Halang, Kabupaten Bogor, ini merasa tidak perlu untuk tes karena bayi yang dibawa adalah anak kandungnya.
Hal itu sudah dibuktikan dengan gelang atau label atas nama mereka.
"Pihak keluarga satunya (pasien B) tidak mau tes DNA karena merasa anak mereka. Tidak ada bukti yang mengarah telah tertukar karena gelang dipakai atas nama mereka sendiri. Sementara gelang yang di Ibu Siti juga nama mereka," ungkapnya.
Rusdy menilai kejadian ini memperlihatkan bahwa manajemen rumah sakit sangat buruk sehingga merugikan kedua belah pihak.
"Kenapa bisa dobel? Ini ada menajemen yang buruk tidak melakukan SOP yang benar. Kami akan menggugat kerugian yang sudah dialami klien kami," ujarnya.
Rusdy juga telah bersurat dan melaporkan kasus ini ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) agar memberikan pendampingan secara psikologis kepada Siti dan pasien B.
Tes DNA Kasus Bayi Tertukar di Bogor Cuma Diambil Air Liur
Akhirnya, bayi diduga tertukar akhirnya melaksanakan tes DNA silang di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Senin (21/8/2023).
Total ada enam orang yang dilakukan tes DNA silang yakni Siti Mauliah, ibu B atau Dian dua bayi dan dua suami dari masing masing ibu tersebut.
Ternyata tes DNA silang tidak melalui darah melainkan dilakukan melalui pengambilan air liur.
Hal ini diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Yohannes Redhoi Sigiro.
Yohannes mengatakan, tes DNA silang telah selesai dilakukan dan baru hari ini dilaksanakan maka hasilnya belum bisa didapatkan.
"Kemungkinan hasilnya satu minggu," kata Yohannes.
Yohannes mengungkapkan tes DNA silang dilakukan melalui pengambilan air liur.
"Ya kata ahli forensik pengambilan air liur sudah cukup," kata dia.
Ahli Genetika atau Direktur Genos Laboratory, Windy Joanmawanti mengatakan, seluruh bagian tubuh dapat digunakan menjadi sampel tes DNA, salah satunya yakni air liur
"Salah satunya air liur atau usapan selapuk lendir pipi bagian dalam, bisa juga dari darah dan rambut," kata dia.
Untuk akurasi hasil tes DNA ini kata dia ada namanya frobability index, untuk menghitung sesuai dengan rumus yang sudah ditentukan dan dipakai bersama.
Berdasarkan perhitungan tersebut akan muncul frobability atau kemungkinan 99,99 persen jika terduga ayah atau terduga ibu orangtua biologisnya.
Namun jika bukan orangtua biologisnya frobabilitynya 0 persen.
"Jadi dalam menentukan orangtua biologis kita hanya bisa mendapat kesimpulan ya atau bukan orangtua biologis," kata dia.
Baca juga: Akhirnya Ibu Bayi Tertukar Mau Tes DNA Hari Ini, Luluh Mau Dibujuk Siti Maulia
Baca juga: Gegara Ulah Susternya Bikin Gelang Dobel Berujung Bayi Tertukar, Rumah Sakit di Bogor Ini Dilapor
Hasil Tes DNA Bayi Tertukar Diumumkan Hari Ini
Tak sampai seminggu, hasil tes DNA bayi tertukar diumumkan hari ini, Jumat (26/8/2023).
Menjelang pengumuman hasil tes DNA bayi tertukar, perbedaan respon kedua yakni Dian dan Siti pun disorot.
Adapun, hasil tes DNA Bayi tertukar akan diumumkan di Mako Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Untuk diketahui, Siti dan Dian telah melakukan tes DNA di Puslabfor Polri, Sentul, Kabupaten Bogor pada Senin (21/8/2023).
"Jumat ya," kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, dilansir dari Tribun-Medan.com dari Kompas TV, Jumat (25/8/2023).
Ia juga menyebutkan bahwa akan ada perkembangan dari kasus tersebut.
"Kami akan memberikan perkembangan luar biasa," tambahnya.
Namun ia tak mengurai apa maksud dari perkembangan itu.
Menurutnya, hasil tes DNA itu akan diumumkan di Mako Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Pihaknya juga akan mengundang beberapa pihak dalam pengumuman tersebut.
"Kementerian PPA dan KPAI diundang untuk hadir," tukasnya.
Jelang Hasil Tes DNA Diumumkan, Respon Keduanya Disorot
Disisi lain, publik pun bertanya-tanya bagaimana respon kedua ibu Dian dan Siti jelang hasil tes DNA diumumkan.
Ternyata, dua ibu bayi tertukar di Bogor tersebut memberikan respon yang berbeda jelang pengumuman hasil tes DNA.
Baik Siti Mauliah dan pasien D alias Dian, saat ini sama-sama menanti hasil tes tersebut.
Namun respon yang diberikan keduanya jelang pengumuman rupanya berbeda.
Hal itu diperlihatkan oleh keduanya melalui kuasa hukum masing-masing.
Sama-sama cemas menunggu hasil tes DNA besok, Siti Mauliah dan Dian pun tampaknya sedang menyiapkan mental
Saat dihubungi TribunnewsBogor.com melalui pengacara masing-masing, keduanya memberikan respon yang berbeda.
Kuasa Hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho mengaku akan mengajak Siti Mauliah untuk refreshing.
"Mau ngajak ibu Siti jalan-jalan," kata dia.
Rusdy juga menjelaskan, hingga saat ini kliennya belum berkomunikasi dengan Dian soal hasil tes DNA.
Berbeda dengan Rusdy, Kuasa Hukum Dian, Binsar Aritonang justru menutup diri.
Saat dihubungi TribunnewsBogor.com melalui pesan WhatsApp, Binsar tampak tak memberikan jawaban apapun.
(*/TRIBUN-MEDAN.COM)
Baca juga: Dosen Wanita UIN Solo yang Tewas Dalam Rumah Seharusnya Wawancara LPDP Luar Negeri Hari Ini
Baca juga: Pasca Tes DNA, Ibu Bayi Tertukar Didampingi Psikolog, Keduanya Cemas, Sampel DNA Cuma Pakai Liur
Baca juga: Hasil Tes DNA Bayi Tertukar Diumumkan Hari Ini, Perbedaan Respon Ibu Dian dan Siti Disorot
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.