WNI Tewas di Jepang

Kerap Umbar Kesmesraan di Medsos, Keiichiro Kajimura Warga Jepang Bantah Bunuh Josi WNI Asal Sumbar

Untuk sementara, alasan penangkapan Keiichiro adalah karena diduga menelantarkan jenazah wanita yang diduga kekasihnya.

Editor: Satia
Tribunpadang
Keiichiro Kajimura warga Maebashi, Jepang dan WNI asal Sumbar. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Warga Jepang, Keiichiro Kajimura (40), membantah tuduhan kepadanya telah membunuh WNI Josi Putri Cahyani (23) WNI asal Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Bantahan tersebut dituliskannya di akun media sosialnya.

Sehari sebelum Josi Putri Cahyani ditemukan tewas, Keiichiro Kajimura mengunggah pesan bahwa ia ingin hidup selamanya dengan korban di Jepang.

Dikutip dari Tribunpadang.com, warga Sumbar ini tewas di apartemen kawasan Maebashi, Gunma, Jepang, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Karma Instan, Jabatan Hilang Sekejap Mata, Kepala PDAM Flexing Pamer Mandi Uang Resmi Dicopot

Dilansir dari YouTube TBS NEWS DIG Powered by JNN, Keiichiro ditangkap di Stasiun Metro Awajicho, Tokyo, dua hari setelah ditemukannya jasad Josi.

Untuk sementara, alasan penangkapan Keiichiro adalah karena diduga menelantarkan jenazah wanita yang diduga kekasihnya.

Pihak kepolisian pun akan mendalami adanya dugaan pembunuhan terhadap Josi oleh pria tersebut.

Pasalnya, Keiichiro disebutkan pernah memiliki catatan kriminal kasus serupa di tahun 2017.

Baca juga: Dituduh Cabuli Pacarnya, Kemaluan Pria Ini Dibalsem Tiga Anggota TNI AL Sampai Bengkak

Meski begitu saat ditangkap, pria asal Maebashi yang belum memiliki pekerjaan alias pengangguran tersebut membantah tuduhan polisi.

"Saya tidak ingat dan saya tidak tahu tentang meninggalkan mayatnya," tutur Keiichiro.

Postingan Facebook Timbulkan Spekulasi

Unggahan Keiichiro di media sosial, justru mengungkap fakta lainnya.

Hal ini diungkap akun facebook Tiara Hikari yang membagikan postingan terakhir akun Keiichiro di Facebook Indonesian Community in Japan (ICJ) pada Rabu (23/8/2023).

"Pacarnya update mau bunuh diri 2 jam yang lalu," tulisnya.

Dalam unggahan tersebut, Keiichiro membagikan foto-foto mesranya bersama Josi.

Baca juga: 7 Ruko di Tandam Roboh, Satu di Antaranya Milik ASN Dinas PUPR Langkat, Saksi: Ruko Sebelah Renovasi

Terlihat Keiichiro berpose dengan Josi dan memeluknya dari belakang.

Ia lantas menuliskan pernyataan perpisahan yang mengindikasikan ingin mengakhiri hidup.

Pasalnya, Keiichiro mengatakan akan berbahagia selamanya bersama Josi yang sudah tiada.

"Kenangan musim panas dengan gadis berhargaku. Postingan terakhir karena saya bebas dan bahagia hari ini. Jangan lupakan aku dan Josi, Hidup bahagia selamanya bersama Josi. Terima kasih banyak semuanya," tulis Keiichiro di platform tersebut, Rabu (22/8/2023).

"Selamat tinggal untuk semua," pungkasnya.

Unggahan itu pun menimbulkan berbagai spekulasi.

Baca juga: Terungkap, WNI Asal Sumbar yang Tewas di Jepang Ternyata Sering Dapat Ancaman dari Kekasihnya

Di antaranya adalah dugaan pria tersebut ingin mengakhiri hidup untuk menyusul Josi yang sudah dibunuhnya.

Adapun kedekatan Josi dengan Keiichiro dibenarkan oleh rekan sekamar korban di asrama yang sama-sama berkewarganegaraan Indonesia.

Namun ia membantah Josi memiliki hubungan asmara dengan Keiichiro.

Menurut wanita yang tak disebutkan namanya itu, Josi dan Keiichiro hanya berteman.

"Josi hanya berteman (dengan Kajimura), kami pergi ke festival kembang api bersama, pergi ke berbagai tempat dan makan bersama," ujar sumber tersebut.

Hubungan Berjalan Tidak Baik

Hubungan Josi Putri Cahyani, WNI yang ditemukan meninggal dunia di Jepang dan kenalannya diungkap sang Ibu, Dasmawati.

Menurutnya, Josi baru mengenalnya sepekan sebelum ia dinyatakan hilang dan tidak kembali ke asrama, Kamis (17/8/2023).

Baca juga: Dituduh Cabuli Pacarnya, Kemaluan Pria Ini Dibalsem Tiga Anggota TNI AL Sampai Bengkak

"Perkenalan Josi dengan pria tersebut tidak berjalan bagus," terang Dasmawati.

Ia mengungkapkan, pasca berkenalan, Josi pernah cerita pada adik kandungnya, ia mendapat ancaman dari pria tersebut.

Bahkan ancaman serupa juga diterima seorang guru tempat Josi belajar melalui nomor telepon private, diduga dari pria yang sama.

Dasmawati menduga anaknya diculik sehingga tidak pulang lagi ke asrama.

"Saya menduga karena ada ancaman tersebut, Josi diculik oleh pria itu," jelas Dasmawati yang saat dihubungi berada di Malaysia.

Dugaan itu diperkuat Dasmawati melalui pengakuan dari teman satu asrama Josi, sewaktu tidak pulang Josi sempat menelfonnya dan meminta tolong.

Baca juga: CURHAT Castam, Siti TKI Ingin Jadi Orang Kaya, Sibuk Jualan Hingga Suami tak Terurus

Hanya saja temannya tidak berani mengambil tindakan, karena masih baru berada di Jepang.

Dasmawati memperkirakan penculikan terjadi pada Kamis (17/8/2023) malam seusai Josi sempat menelepon keluarganya untuk pergi bekerja, pagi hari.

Kemudian sampai keesokan harinya hingga jenazah Josi ditemukan polisi (Selasa), ia tidak pernah kembali ke asrama sekolah.

Baca juga: PSDS Gilas Gumarang FC 5-1 di Laga Uji Coba, Segera Coret Pemain Trial Jelang Bergulirnya Liga 2

"Saya sempat telfon pihak sekolah dan teman satu asramanya, mereka bilang Josi tidak tahu keberadaannya," jelas Dasmawati.

Itulah sebabnya ia melapor kepada pihak kepolisian melalui sejumlah teman Josi di Jepang.

Laporan hilangnya Josi baru diproses Senin (21/8/2023) dan jenazahnya diumumkan bertemu Selasa (22/8/2023).

Jenazahnya ditemukan di sebuah apartemen yang berjarak 3 km dari asramanya tinggal.

Setelah diusut polisi apartemen tersebut ternyata ditempati pria yang diceritakan Josi pada keluarganya.

Pria tersebut ternyata mantan resedivis kasus pembunuhan tahun 2017.

 

Artikel ini Tayan di Tribun Padang

Baca Berita Tribun Medan Lainnya di Google News

(tribunmedan)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved