Berita Viral

Buntut Bayi Tertukar, RS Sentosa Makin Sepi, 300 Karyawan Mulai Was-was, Terancam Tutup?

Pasca kasus bayi tertukar viral hingga menghebohkan publik, kondisi Rumah Sakit Sentosa Bogor mulai memprihatinkan dan diduga bakal terancam

HO
Pasca kasus bayi tertukar viral hingga menghebohkan Indonesia, kondisi Rumah Sakit Sentosa Bogor mulai memprihatinkan. 

TRIBUN-MEDAN.COM – Buntut bayi tertukar, pasien Rumah Sakit Sentosa Bogor semakin anjlok.

Pasca kasus bayi tertukar viral hingga menghebohkan publik, kondisi Rumah Sakit Sentosa Bogor mulai memprihatinkan.

Dimana disampaikan oleh Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa, Gregg Djako, dampak dari viralnya kasus bayi tertukar, pasien yang datang berkunjung drastis.

Hal itu lantaran kepercayaan masyarakat kepada RS Sentosa Bogor mulai menghilang.

Warga sekan-akan kehilangan kepercayaan atas RS Sentosa Bogor.

"Jelas dampaknya sangat dirasakan, pasien menurun jauh," kata Gregg Djako dikutip Tribun-Medan.com, Senin (28/8/2023).

Baca juga: IMBAS Kasus Bayi Tertukar, Pasien di RS Sentosa Menurun Drastis, Begini Nasib 300 Karyawannya

Baca juga: Pemilik RS Sentosa Jadi Sorotan di Tengah Kasus Bayi Tertukar, Kini Nonaktifkan 5 Perawat dan Bidan

Dia mengatakan karena kasus ini ada sanksi sosial yang harus diterima pihaknya.

Padahal kata dia di rumah sakit tersebut ada 300 lebih karyawan yang juga perlu menjadi perhatian semua pihak.

"Kita harus akui ada 300 lebih karyawan yang bekerja di dalamnya, menggantungkan hidupnya di situ bersama keluarganya," kata Gregg Djako.

Bagaimana pun juga, kata dia, peristiwa bayi tertukar ini adalah hal yang juga tidak diharapkan oleh pihak rumah sakit.

"Tidak ada niat sedikitpun dari orang atau pegawai atau RS sekalipun untuk membuat peristiwa ini terjadi," ujar Gregg Djako.

Imbas tertukarnya bayi, Rumah Sakit Sentosa, Bogor terkena dampaknya, pengunjung anjlok drastis.
Imbas tertukarnya bayi, Rumah Sakit Sentosa, Bogor terkena dampaknya, pengunjung anjlok drastis. (Tribunbogor.com)


Terkait kejadian bayi tertukar ini, kata dia, ada 5 tenaga kesehatan yang sementara ini masih dinonaktifkan.

Dia mengaku masih menunggu perkembangan kasus ini ke depannya seperti apa.

"Mereka untuk sementara dinonaktifkan sebagai tenaga kesehatan, untuk sementara secara administrasi artinya tidak melayani kesehatan,”

“Kami melihat perkembangan kasus ini sejauh mana," ungkapnya.

RS Sentosa Salahkan Perawat

Kasus bayi tertukar di RS Sentosa Bogor memasuki babak baru.

Setelah diketahui hasil tes DNA dari masing-masing orangtua dan bayi tersebut dipastikan tertukar, pihak RS Sentosa Bogor kini justru melempar tanggung jawab.

Mereka tak mau disalahkan begitu saja. Manajemen RS Sentosa Bogor langsung menjatuhkan tanggung jawab pada para perawat yang sudah terkena sanksi dari rumah sakit itu.

Direktur RS Sentosa Bogor, drg Margaretha Kurnia, mengakui ada kesalahan yang dilakukan oleh perawat.

Menurutnya, perawat melakukan sebuah proses tahapan penanganan bayi lahir secara tidak hati-hati.

Baca juga: Kasus Bayi Tertukar, Pemilik RS Sentosa Menjadi Sorotan, Komisaris Utamanya Mantan Dokter TNI AU

Baca juga: Bayi Tertukar Belum Dikembalikan, Siti dan Dian Kompak Rencanakan Ini, Saling Melepas Selama Sebulan

"Terjadi karena karena ada ketidakhati-hatian dalam petugas kami melaksanakan prosedur yang sudah ada," kata Margaretha melansir Tribunnewsbogor.com, Sabtu (26/8/2023).

Ia mengaku menyesali perbuatan perawat tersebut.

"Kami sangat menyesali, saya sebagai pimpinan juga sedih hal ini terjadi di rumah sakit pada kedua ibu," katanya.

Menurut Margaretha, penyebab utama bayi tertukar di Bogor terjadi saat pasien akan dipulangkan.

"Dalam proses yang ada ketidakhati-hatian itu di dalam proses identifikasi saat bayi pulang," ungkapnya.

Berikut ini pengumuman hasil Tes DNA bayi tertukar di Bogor. Polisi telah menggelar tes DNA bagi dua orang ibu yang disebut bayinya tertukar.
Berikut ini pengumuman hasil Tes DNA bayi tertukar di Bogor. Polisi telah menggelar tes DNA bagi dua orang ibu yang disebut bayinya tertukar. (HO)

Margaretha membongkar borok perawat hingga menyebabkan bayi tertukar di Bogor.

"Ada proses yang harusnya dilakukan, tapi ada ketidakhati-hatian dalam proses identifikasi bayi," katanya.

Menurut Margaretha, sejak adanya laporan dari Siti Mauliah soal bayi tertukar, managemen RS Sentosa langsung melakukan penyelidikan internal.

"Kami sudah memberi sanksi sesuai aturan rumah sakit, itu dapat berkembang sesuai berkembangnya kasus ini," tukasnya.

Sebelumnya diketahui, kasus tertukarnya bayi di Rumah Sakit Sentosa Bogor telah berakhir dengan happy ending.

Dimana kedua orang tua bayi yang tertukar yaitu Siti dan Dian kini telah bersama darang daging mereka sendiri, setelah satu tahun merawat bayi yang salah.

Namun bagi Rumah Sakit Sentosa, kasus ini justru menjadi awal yang tak baik.

Selain ada kabar orang tua bayi akan menuntut secara hukum rumah sakit tersebut, kini kepercayaan publik mulai merosot.

(*/TRIBUN-MEDAN.COM)

Baca juga: Pascaviral Bayi Tertukar, RS Sentosa Bogor Anjlok Sepi Pengunjung, 300 Karyawan Mulai Gelisah

Baca juga: IMBAS Kasus Bayi Tertukar, Pasien di RS Sentosa Menurun Drastis, Begini Nasib 300 Karyawannya

Baca juga: Cemburu Buta Bikin Mahasiswa Asal Papua Tega Tusuk Pacarnya 40 Kali, Berawal Ditelpon Lelaki Lain

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved