Berita Seleb

VIRAL Hakim di Kendari Tega Bacok Kepala Anaknya Hingga Bocor, Awal Masalah Terkuak, Soal Nama Baik?

Remaja berusia 15 tahun itu hanya bisa bertahan dan terus merekam peristiwa kelam yang dialaminya dengan ponsel.

HO
Seorang hakim dilaporkan atas pembunuhan anaknya sendiri. AJK yang berprofesi sebagai hakim di Kendari Sulawesi Tenggara dilaporkan oleh istrinya.  

Bahkan, hal itu akan menjadi lebih parah lagi, karena dia merasa KDRT tidak bisa diberhentikan.

"Dan kalau yang diterapi cuma anaknya, nanti dia akan merasa bahwa dia adalah penyebab," tegas dia.

Dia mengatakan, jika anak tidak melakukan terapi akibat trauma KDRT, maka bisa berdampak pada kehidupannya saat dewa.

Sebagai contoh, bisa mempengaruhi hubungan asmara mereka pada masa depan. Meski begitu, kejadian tersebut tidak selalu terjadi.

Itu karena, setiap orang memiliki dampak yang berbeda saat mengalami trauma KDRT.

"Jadi ini tergantung ya kalau mempengaruhi hubungan asmara mereka ketika dewasa. Karena tiap orang itu beda, jadi dampaknya beda setiap orang. Bisa jadi adik dan kakak alami hal sama, tapi dampaknya beda," jelas dia.

Psikolog dari UI, Kasandra Putranto menambahkan, anak yang melihat KDRT setiap harinya, maka bisa mengganggu fisik, mental, dan emosionalnya.

Akhirnya, anak memiliki rasa takut yang berlebihan, kecemasa, dan relasi yang buruk dengan saudara kandung maupun temannya.

Dengan begitu, sambung dia, akan berpengaruh pada prestasi anak di sekolah.

"Dan juga terbatasnya kemampuan korban solving dan cenderung sikap anak lakukan tindak kekerasan. Itu karena melihat KDRT," tukas dia.

(*/Tribun-Medan.com)

Update berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   

 

Artikel ini telah tayang di GridPop.ID

 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved