Berita Sumut
Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso: Lima Tahun Kepemimpinan Edy Rahmayadi Gagal Total
Sekretaris Gerindra Sumut, Sugiat Santoso mengatakan lima tahun kepemimpinan Gubernut Sumut Edy Rahmayadi gagal total.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sekretaris DPD Partai Gerindra Provinsi Sumatra Utara, Sugiat Santoso mengatakan lima tahun kepemimpinan Gubernut Sumut Edy Rahmayadi gagal total.
"Menurut saya selama lima tahun kepemimpinan Edy Rahmayadi dari segala sisi gagal total. Birokrasi carut marut, komunikasi publik parah dan menyakitkan hati," ujar Sugiat dalam diskusi publik dengan tema Refleksi Akhir Masa Kepemimpinan Eramas (Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah) di Serayu Coffee Medan, Senin (4/9/2023).
Baca juga: Hadiri Acara PKS Bersama Anies, Edy Rahmayadi Didukung jadi Gubernur Sumut Dua Periode
Baca juga: Respons Edy Rahmayadi Soal Mantan Pangdam I/BB Jadi Pj Gubernur Sumut: Makin Takutlah Dia Samaku
Dikatakan Sugiat, besok masyarakat Sumut bisa bersyukur karena terbebas dari kepemimpinan Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah.
"Kalau hari ini adalah hari terakhir, besok kita ganti pemimpin, besok kita harus bersyukur bahwa kita sudah lepas. Lima tahun dari kesialan pemimpin yang salah pilih pada Pilkada 2018 kemarin. Besok kita bisa berpesta pora bisa atas terlepas dari kesialan itu. Tapi ingat 2024 tidak boleh terulang lagi," katanya.
Sugiat mengatakan, latar belakang Edy Rahmayadi yang merupakan seorang Letnan Jendral dan mantan Pangkostrad, dianggap Gerindra merupakan sosok yang tepat untuk memimpin Sumut pada saat itu.
Baca juga: Apel Terakhir Bersama ASN Pemprov Sumut, Ijeck: Saya tak Pernah Bercita-cita Jadi Wagub
Baca juga: Respons Wagub Musa Rajekshah Soal Hassanudin Ditunjuk Jadi Pj Gubernur Sumut
Namun, kata Sugiat, Edy Rahmayadi tidak bisa memenuhi ekspektasi mereka dan tidak mampu menuntaskan persoalan tata kelola birokrasi selama lima tahun memimpin.
"Tata Kelola Birokrasi hancur lebur di tangan Edy Rahmayadi. Sampai lima tahun masih ada kadis yang Plt, dua minggu sebelum ini justru pelantikan terkesan kejar tayang," ujar Sugiat.
Tiga hari sebelum mengakhiri masa jabatannya, 1 September 2023, Edy Rahmayadi melantik 155 pejabat Tinggi Pratama, Adminstrator, Pengawas dan Kepala Sekolah.
"Ini bukan (pelantikan) yang terakhir. Masih ada lagi," ujar Edy usai pelantikan di di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman 41, Medan, Jumat (1/9/2023).
Edy juga membantah bahwa pelantikan tersebut dilakukan untuk kepentingan tertentu.
"Kalian berburuk sangka saja sama saya. Ini kan bukan soal kepentingan, tapi tentang sudah tepat atau tidak untuk organisasi ini (Pemprov Sumut)," katanya.
Pejabat Tinggi Pratama yang dilantik di antaranya
Muhammad Armand Effendy Pohan sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan,
Zakir Syarif Daulay sebagai Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumut,
Naslindo Sirait sebagai Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut,
Moettaqien Hasrimi sebagai Kepala Biro Administrasi Pimpinan,
Poppy Marulita Hutagalung sebagai Kepala Biro Perekonomian,
Desni Maharani Saragih sebagai Kepala Biro Organisasi.
Sementara terkait Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Sugiat menyebut efektivitas wakil kepala daerah sangat ditentukan oleh kepala daerahnya.
"Saya tahu betul sejarahnya, Edy Rahmayadi yang minta Ijeck untuk jadi wakilnya. Kalau nggak sama kau jeck enggak mau aku jadi gubernur. Karena Ijeck ini tak ada ambisi politiknya, dia hanya pengusaha dan tokoh masyarakat. Tapi justru di pertengahan masa jabatan ada pecah kongsi, sehingga pemerintahan semakin tidak efektif," ungkapnya.
Edy Rahmayadi Dicap Tak Tahu Terima Kasih
Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso menyebutkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebagai orang yang tidak tahu berterimakasih.
Hal itu diungkapkan Sugiat, lantaran Edy Rahmayadi turut hadir dalam acara apel siaga bersama PKS dan calon presiden Anies Baswedan pada Minggu (3/9/2023) di lapangan Astaka, Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang.
Baca juga: Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso: Lima Tahun Kepemimpinan Edy Rahmayadi Gagal Total
Sugiat bilang, Edy seolah lupa jika Gerindra adalah partai pertama yang memberikan rekomendasi kepadanya sebagai calon Gubernur Sumut tahun 2018 silam.
Dia pun mengatakan, sikap Edy yang menghadiri acara PKS bersama Anies Baswedan semalam menyakitkan hati keder Gerindra.
"Apalagi kan kehadiran Edy Rahmayadi pada acara PKS yang hadirnya Anies sebagai Capres semalam, sangat menyakitkan hati kader Gerinda," kata Sugiat selepas menghadiri acara diskusi di Medan, Senin (4/9/2023).
"Gerinda diajarkan bapak Prabowo untuk setia, tau berterimakasih, tau siapa yang telah membantu kita. Gerinda adalah partai yang pertama kali mengeluarkan rekomendasi mendukung Edy Rahmayadi pada Pilgubsu tahun 2018 kemarin," lanjutnya.

Gerinda pun, lanjut Sugiat, tak akan lagi mendukung Edy Rahmayadi pada pemilihan Gubernur tahun depan.
Mendukung Edy Rahmayadi pada pemilihan Gubernur Sumut pada 2018 silam lanjut Sugiat adalah sebuah kesalahan yang dilakukan Gerindra.
"Memang Gerinda sebagai pengusung, tapi Gerinda tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Tidak lah (usung Edy) jauh panggang dari api," lanjut dia.
Selain itu, lanjut Sugiat, hampir 5 tahun memimpin Sumut Edy tak banyak berbuat bagi masyarakat Sumut.
Menurutnya pembangunan Sumut tak berjalan sesuai program yang sudah disusun pada masa pemilihan Gubernur Sumut.
Baca juga: Peneliti LSI Sumut Sebut Edy, Ijeck, dan Bobby Miliki Peluang Besar Maju Gubernur Sumut
"Tapi kan tidak ada, tak usahlah kepada Gerindra, kepada masyarakat Sumut aja tidak ada dampaknya sebagai Gubernur yang kita harapkan kemarin bisa Gubernur yang baik menyukseskan pembangunan Sumut teryata tidak," sebut Sugiat.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi diketahui turut hadir dalam kegiatan apel siaga yang dilaksanakan PKS.
Apel siaga juga dihadiri bakal calon presiden dari koalisi perubahan untuk persatuan, Anies Baswedan serta Sekretaris DPP PKS Habib Aboe Bakar Alhabsy.
Mantan Pangkostrad TNI Angkatan Darat itu hadir mengenakan jas hitam. Dia pun turut menyapa ribuan kader PKS yang hadir.
Kehadiran Edy pun disambut hangat oleh pengurus PKS dan menyatakan dukungannya terhadap Edy untuk maju kembali sebagai Gubernur Sumut.
Habib Aboe Bakar meminta agar seluruh kader PKS memenangkan Edy dalam pemilihan Gubernur tahun depan.
"Kakak saya Gubernur Edy dua periode lanjutkan, menangkan," kata Habib.
PKS menilai kepemimpinan Edy perlu dilanjutkan karena membawa perubahan yang lebih baik.
Hal sama juga disampaikan oleh Ketua DPW Sumut Usman Jakfar.
"Insyaallah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan juga untuk mewujudkan Sumut yang lebih baik dan lebih bermartabat," kata Usman.
Baca juga: Hadiri Acara PKS Bersama Anies, Edy Rahmayadi Didukung jadi Gubernur Sumut Dua Periode
Dukungan terhadap Edy Rahmayadi, lanjut Usam, untuk melanjutkan pembangunan dan pemerintah di Sumut.
Jafar mengatakan, PKS siap menjadi pertai pendukung yang akan memenangkan Edy kembali sebagai Gubernur Sumut.
"Bapak Edy Rahmayadi, Insyaallah akan kita lanjutkan periode berikutnya. Insyaallah, Allah izinkan Bapak Edy Rahmayadi untuk periode berikutnya," tutup Usman.
(cr14/cr17/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Gerindra Sumut
Sugiat Santoso
Edy Rahmayadi
Kepemimpinan Edy Rahmayadi Gagal Total
berita Sumut
Tribun Medan
Daftar 10 Sekolah dengan Prestasi Terbanyak Versi Puspresnas, SMA Unggul Del Sumut Posisi 6 |
![]() |
---|
DAFTAR Jalan Tol di Sumut yang Diskon Tarif 20 Persen, Berlaku Mulai Hari Ini |
![]() |
---|
Mulai Jumat Ada Diskon 20 Persen di 5 Ruas Jalan Tol Sumut, Berikut Daftarnya |
![]() |
---|
NASIB Wanita Usia 52 Tahun Dibunuh Pacar Berondong di Labusel, Motor dan Emas Perhiasan Diambil |
![]() |
---|
Nasib Aldi Sitorus, Atlet Peraih Emas Tarung Derajat Sumut, Korban Kesadisan Kawanan Geng Motor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.