Breaking News

Pilpres 2024

Siapa Capres dan Cawapres yang Didukung Jokowi di Pilpres 2024? Begini Kata Pengamat

Siapa capres dan cawapres yang didukung Jokowi di Pilpres 2024? Begini kata pengamat.

Setpres
Foto Prabowo Subianto, Joko Widodo dan Ganjar Pranowo 

TRIBUN-MEDAN.com - Siapa capres dan cawapres yang didukung Jokowi di Pilpres 2024? Begini kata pengamat.

Ulasan seputar capres dan cawapres 2024 terbaru, siapa pasangan Ganjar dan Prabowo dan siapa capres dan cawapres 2024 yang didukung Jokowi sedang menjadi sorotan.

Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, dinilai sulit memenangkan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Elektabilitas Muhaimin yang rendah dinilai tak mampu mendongkrak angka elektoral Anies yang masih kalah jauh dibandingkan dua bakal capres pesaingnya, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan 'Food Estate' atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia.
Presiden Joko Widodo meninjau lahan yang akan dijadikan 'Food Estate' atau lumbung pangan baru di Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Kamis (9/7/2020). Pemerintah menyiapkan lumbung pangan nasional untuk mengantisipasi krisis pangan dunia. (ANTARA FOTO/HAFIDZ MUBARAK A)

“Tidak ada nilai elektoral yang akan diambil Anies jika berpasangan dengan Cak Imin selain berharap ‘berkah’ dari kendaraan politik yang bernama PKB,” kata Direktur Nusakom Pratama Institute, Ari Junaedi, kepada Kompas.com, Jumat (1/3/2023).

Memang, menurut survei sejumlah lembaga, di bawah kepemimpinan Muhaimin, PKB mengantongi elektabilitas tinggi, bersaing dengan Partai Golkar dan Partai Nasdem.

PKB juga dekat dengan pemilih dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang mayoritas tersebar di Jawa Timur, wilayah yang belum dikuasai Anies.

“Saya menganggap langkah Nasdem menggaet Cak Imin sebagai pendamping Anies tidak terlepas dari potensi suara tapal kuda di Jawa Timur dan basis-basis PKB di mana pun berada,” ujar Ari.

Namun demikian, moncernya elektabilitas PKB tak seiring sejalan dengan angka elektoral Muhaimin.

Tingkat keterpilihan Wakil Ketua DPR RI itu hanya di kisaran satu persen.

Oleh karenanya, menurut Ari, jika Anies dan Muhaimin berduet pada Pemilu Presiden 2024, peluang kemenangannya teramat kecil.

Sebaliknya, kubu lawan yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, akan semakin mudah memenangkan pertarungan.

“Justru jika disimulasikan dengan Prabowo-Erick Thohir atau Ganjar, justru peluang Anies-Cak Imin semakin tipis,” kata Ari.

“Munculnya duet Anies-Cak Imin semakin menguatkan rivalitas antara Prabowo dan Ganjar,” tutur dosen Universitas Indonesia itu.

Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang kini resmi menjadi cawapres dari Anies Baswedan.
CAPRES CAWAPRES 2024 - Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang kini resmi menjadi cawapres dari Anies Baswedan. Berita capres dan cawapres 2024 terbaru, terjawab sudah siapa pasangan Ganjar dan Prabowo dan siapa capres dan cawapres 2024 yang didukung Jokowi? (Surya.co.id/Fikri Firmansyah)

Adapun kabar duet Anies-Muhaimin pertama kali diungkap oleh Partai Demokrat. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan, nama Cak Imin ditunjuk langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Katanya, keputusan itu diambil secara sepihak oleh Surya Paloh setelah ia bertemu dengan Muhaimin di markas Nasdem di Menteng, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

“Secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS,” ujar Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Demokrat pun mengaku dipaksa menerima keputusan itu. Partai bintang mercy tersebut menilai, penunjukan Muhaimin sebagai cawapres merupakan bentuk pengkhianatan Nasdem dan Anies atas piagam pembentukan Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Riefky bahkan mengeklaim, pada 14 Juni 2023 lalu, Anies sebenarnya sudah menunjuk Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai pendampingnya pada Pilpres 2024.

Namun, tiba-tiba saja situasi berubah drastis.

“Pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” ucap Riefky.

Demokrat pun memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan pasca duet Anies-Muhaimin. Sementara, PKS belum menentukan sikap.

Pengamat: Presiden Jokowi Jelas Dukung Prabowo di Pilpres 2024

Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) sudah resmi mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres di Pilpres 2024 pada Minggu (13/8/2023).

Keputusan tersebut dinilai sebagai bentuk dukungan tersirat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Prabowo di pesta demokrasi nanti.

"Kalau bicara asumsi dan persepsi arahnya sudah ke sana bahwa Jokowi klir mendukung Prabowo (di Pilpres 2024)" kata Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago kepada Kompas TV, Selasa (15/8/2023).

Pangi menyebut, setelah Golkar-PAN deklarasi mendukung Prabowo tentu itu amat menyakitkan bagi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kita bisa merasakan nuansa kebatinan Bu Megawati, bagaimana Bu Megawati seperti ditusuk dari belakang. Namun, ini bisa kita rasakan tapi sulit untuk dibuktikan," ujarnya.

"Berat bagi Megawati hari ini, yang ekspektasi awal ketika Ganjar dideklarasikan maka semua partai akan bergabung mengusung Ganjar, namun faktanya ternyata yang merapat mengusung Ganjar hanya PPP dan Perindo," sambungnya.

Ia menjelaskan, indikasi sikap Golkar itu seperti sebuah arahan dari Presiden Jokowi terlihat ketika Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto digoyang dengan isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

"Kelihatan betul bagaimana Golkar diadang isu munaslub, soal Airlangga dipanggil di Kejaksaan, setelah itu merapat mendukung Prabowo. Waktu yang membuktikan apakah Airlangga akan dipanggil lagi sama kejaksaan atau akankah terus munaslub menguat pasca Airlangga mendeklarasikan Prabowo sebagai bakal capres dari Partai Golkar," katanya.

Selain itu, lanjut dia, publik hari ini sudah pasti paham bahwa kaki Presiden Jokowi ada di Prabowo, setelah merapatnya PAN dan Golkar.

"Kita paham Ketua Umum PAN (Zulkifli Hasan) adalah menteri yang dipilih Jokowi, begitu juga Airlangga menteri andalan Jokowi yang cenderung tegak lurus dan ikut intensitas arah dukungan Jokowi," katanya.

Sementara, Presiden Jokowi menyatakan tak ikut campur dalam deklarasi tersebut. Sebab, itu merupakan wewenang dari para ketua umum partai politik atau parpol.

"Ya itu urusannya partai-partai lah. Urusannya Golkar, urusannya PAN, urusannya Gerindra, urusannya PKB. Itu urusannya partai-partai," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Kepala negara menegaskan, dirinya memberikan kebebasan kepada para parpol pendukung pemerintah, dalam membangun kerja sama politik untuk pesta demokrasi nanti.

"Ndak, ndak. Itu urusan mereka. Urusan koalisi, urusan kerja sama. Saya bukan ketua partai, saya presiden," kata Jokowi.

(*/ Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter  

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved