Pelebaran Sungai

Bobby Nasution 'Cekcok' dengan Warga, Berdebat Soal Pelebaran Sungai

Wali Kota Medan, Bobby Nasution 'cekcok' dengan warga saat berupaya melakukan pelebaran sungai di Jalan Sampali, Medan Perjuangan

Editor: Array A Argus

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Wali Kota Medan, Bobby Nasution 'cekcok' dengan sejumlah warga yang ada di Jalan Sampali, Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan  Perjuangan, Kota Medan.

Awalnya, Bobby Nasution hendak meninjau lokasi proyek pelebaran sungai di Jalan Sampali, untuk mengurangi banjir di Jalan Asia.

Ketika Bobby datang, warga pun mengepung mantu Presiden itu.

Mereka melayangkan sejumlah pertanyaan dan protes, hingga terjadi perdebatan antara suami Kahiyang Ayu tersebut dengan beberapa warga.

"Dengarlah aspirasi kami pak. Kadang-kadang saya enggak boleh parkir," kata seorang wanita pada Bobby, Selasa (5/9/2023).

Mendengar keluhan tersebut, Bobby lantas menjelaskan, bahwa status jalan tempat warga parkir itu merupakan jalan speksi.

Namun, ibu-ibu yang protes ke Bobby sempat tidak terima dengan penjelasan Wali Kota Medan tersebut.

Ibu-ibu itu mengatakan, dia tidak bisa parkir.

Warga lainnya juga khawatir, jika proyek pelebaran sungai yang akan dilakukan Pemko Medan akan mempersempit jalan di permukiman mereka.

Mendengar keluhan itu, lagi-lagi Bobby menjelaskan, bahwa pelebaran sungai ini semata-mata untuk mengurangi intensitas banjir di Jalan Asia.

Bobby, sebagai Wali Kota Medan, harus memikirkan nasib warga lain.

"Gini ya, jangan hanya kepentingan buat kalian saja yang dimengerti," kata Bobby.

Ia mengatakan, dirinya ingin warga Jalan Sampali bisa mementingkan kepentingan masyarakat luas.

Sehingga, kata Bobby, persoalan banjir bisa segera diatasi.

Meski sudah dijelaskan, masih ada warga yang tidak terima.

Mereka khawatir, proyek pelebaran sungai akan membuat retak bangunan rumah warga.

"Nanti ada goyangan getaran ke rumah kita. Jadi gini pak, kami dari warga ingin kepastian, (rumah warga) tidak mengalami keretakan," ungkap seorang pria pada Bobby.

Bobby pun mengatakan, bahwa pemasangan tiang pancang tidak menggunakan palu.

Pekerja proyek akan menggunakan alat pres, sehingga meminimalisir getaran di areal permukiman warga.

Usai berdebat panjang dan dijelaskan, warga akhirnya harus menerima pelebaran sungai yang akan dilakukan Pemko Medan. 

Bobby pun menjanjikan, selama pengerjaan proyek jalan di sekitar lokasi akan terang benderang.

Ia meminta Dinas Perhubungan untuk memastikan kondisi cahaya di lokasi proyek agar tidak gelap gulita. 

Lahan Milik Pemko Medan

Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan pro dan kontra selalu ada dalam pelaksanaan proyek yang dikerjakan pemerintah.

Kata Bobby, soal pelebaran sungai ini dilakukan untuk menekan banjir yang sering terjadi di Kota Medan. 

"Saya rasa penolakan tersebut suatu hal yang baik. Pro dan kontra dari masyarakat, atau legislatif maupun eksekutif. Karena keluhan itu juga sudah saya dengar dari mereka. Tapi saya tegaskan, yang kami ambil di sini lahan milik Pemko Medan, bukan lahan warga," kata Bobby Nasution.  

Dikatakan Bobby Nasution, jikapun ada lahan warga yang terkena dampak, Pemko Medan akan segera membebaskan lahannya.

"Tapi 90 persen area lahannya ini milik Pemko Medan. Nanti juga ketika telah jadi pelebaran, kita akan lihat aturan jalannya. Apakah akan jadi satu jalur atau bagaimana," jelasnya.

Dikatakan Bobby, pembangunan drainase saja tidak bisa menanggulangi banjir di Kota Medan.

"Ada sekitar 600 meter yang akan dilakukan  pelebaran sungai. Nanti juga kita akan melakukan pembersihan sungai bersama pihak BWS. Mudah-mudahan ini bisa satu diantara cara untuk mengatasi permasalahan banjir," paparnya.

Pelebaran jembatan ini akan dilakukan sepanjang 7 meter. 

"Ini pelebaran sungai dulu ada yang 4 sampai 5 meter. Tapi ini kita sama ratakan 7 meter. Pembangunan ini akan dimulai hari ini," pungkasnya.

Untuk diketahui, Dari amatan Tribun Medan Wali Kota Bobby Nasution lakukan peninjauan pelebaran sungai di Kelurahan Pandau Hulu II, Kecamatan Medan Perjuangan.

Dalam peninjauan tersebut, Bobby Nasution didampingi Kepala Dinas SDABMBK Topan Obaja Ginting.  

Peninjauan tersebut juga ramai dihadiri para warga yang menolak pelebaran jalan tersebut.

Bahkan, Bobby pun dihadang masyarakat untuk meminta agar pelebaran tidak dilakukan.

Namun saat dihadang, Bobby malah menyerang balik warga atas keluhan yang disampaikan masyarakat.

Menurut warga, jika terjadi pelebaran sungai, maka akses jalan semakin sempat dan bisa menyebabkan macet.

"Pak kami tolak pelebaran sungai, karena ini menyulitkan kami. Jalan semakin sempit," jelas Neni, Warga setempat.

Namun Bobby mengatakan, penyempitan terjadi karena banyaknya mobil milik warga yang parkir di badan jalan.

"Sekarang gini yang buat sempit itu mobil pribadi bapak ibu semua yang diparkirkan di badan jalan. Sementara pelebaran ini dilakukan untuk kepentingan warga banyak untuk mengatasi banjir,"pungkasnya sambil meninggalkan warga.

(tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved