Berita Medan

Menteri Komdigi Luncurkan Garuda Spark di Medan, Dorong Generasi Muda Jadi Inovator Digital

Program ini dirancang sebagai wadah kreativitas dan inovasi anak muda agar mampu menciptakan solusi digital

Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/DEDY
Menteri Komodgi, Meutya Hafid meluncurkan GARUDA SPARK Innovation Hub di Kota Medan. Program ini dirancang sebagai wadah kreativitas dan inovasi anak muda agar mampu menciptakan solusi digital di berbagai sektor, mulai dari agrikultur, teknologi pangan hingga perdagangan, Sabtu (8/11/2025)  

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN– Di tengah antusiasme anak muda Medan yang memenuhi Pos Bloc Medan, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid hadir mendorong generasi muda yang tak sekadar jadi pengguna teknologi, tapi penggerak perubahan digital Indonesia.

Sabtu (8/11/2025), Meutya resmi meluncurkan GARUDA SPARK Innovation Hub di Kota Medan.

Program ini dirancang sebagai wadah kreativitas dan inovasi anak muda agar mampu menciptakan solusi digital di berbagai sektor, mulai dari agrikultur, teknologi pangan hingga perdagangan.

"Kita ingin Medan bukan hanya dikenal sebagai kota perdagangan, tapi juga sebagai kota ide dan inovasi yang lahir dari generasi mudanya,” ujar Meutya Hafid.

GARUDA SPARK Innovation Hub, lanjutnya, akan menyediakan akses literasi digital, pelatihan keterampilan, serta membuka kesempatan kolaborasi antara industri, startup, dan pemerintah.

Menariknya, Kota Medan disebut Meutya memiliki indeks daya saing digital tertinggi di Sumatera Utara dengan skor 51.

Disusul Binjai, Pematangsiantar, Tebingtinggi, Padangsidimpuan, Sibolga, dan Tanjungbalai.

Tak hanya itu, nilai transaksi e-commerce di Medan diproyeksikan meningkat pesat, dari Rp16 triliun pada 2023 menjadi lebih dari Rp35 triliun hingga tahun 2030.

Pertumbuhan ini didorong oleh sektor pertanian yang tumbuh 1,75 persen, menjadikan Agritech fokus utama GARUDA SPARK Medan.

“Target kita lima tahun ke depan, ada 2 juta talenta digital dan 2 juta technopreneur baru di Indonesia. Total 4 juta penerima manfaat dari Garuda Spark,” ungkap Meutya.

Ia menegaskan, literasi digital tak cukup hanya lewat seminar atau kelas daring, tapi harus lewat ekosistem nyata tempat startup, investor, talenta muda, dan pemerintah bisa saling bertemu dan berkolaborasi. 

(Dyk/Tribun-Medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved