Berita Medan
Berbagi Waktu dan Kasih, Kisah Dokter Sukarelawan di Panti Lansia Karya Kasih
Di sisi lain, para dokter bergantian memegang tangan mereka, mendengar keluh, dan menenangkan dengan lembut.
Penulis: Husna Fadilla Tarigan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN– Di sebuah ruangan sederhana di Graha Senior Karya Kasih, Jalan Mongonsidi No.69 Medan, deretan meja pemeriksaan dipenuhi senyum hangat.
Para lansia duduk bergantian memeriksa tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol.
Di sisi lain, para dokter bergantian memegang tangan mereka, mendengar keluh, dan menenangkan dengan lembut.
Mereka bukan tim medis yang dibayar, melainkan para dokter Katolik yang datang dengan satu niat melayani dengan kasih.
Adalah dr. Florensa Sihaloho, Spesialis Radiologi yang hari itu dipercaya menjadi Koordinator Kesehatan Pesta Yubileum Lansia 2025 “One Day in Eden.”
Bersama rekan-rekan sejawat, ia datang dengan sukarela dari berbagai rumah sakit di Medan Rumah Sakit Elizabeth, Rumah Sakit Sari Mutiara, hingga RS Bhayangkara.
“Kami tidak hanya memeriksa, tapi bertegur sapa. Kadang yang dibutuhkan para lansia bukan hanya obat, tapi perhatian. Saat mereka merasa didengar, semangat hidupnya kembali,” ujar dr. Florensa usai memeriksa seorang oma yang menolak duduk sebelum sempat bercanda dengannya.
Ia mengaku kegiatan seperti ini sudah lama menjadi bagian dari panggilan iman dan kemanusiaannya.
“Kesehatan bukan cuma fisik, tapi jiwa. Kalau seseorang bahagia, percaya diri, dan disayangi, separuh penyakitnya sudah sembuh,” katanya sambil tersenyum.
Di sudut lain ruangan, dr. Victor Sidabalok, dokter yang kini menjadi dokter sukarela tetap di Panti Lansia Karya Kasih, tampak memeriksa tensi dan mendengar keluhan satu per satu lansia.
Ia melanjutkan pelayanan dari dokter senior sebelumnya seorang dokter sepuh yang sudah lebih dari 70 tahun, yang dahulu menjadi penggerak klinik Karya Kasih.
dr. Victor yang hari hari bertugas di Lapas menyisihkan waktunya dua kali dalam seminggu untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap para Lansia disana.
“Saya hanya meneruskan apa yang sudah dimulai oleh beliau. Dari dulu di sini ada dokter yang memberi waktunya untuk para oma dan opa, jadi saya merasa pelayanan ini jangan sampai berhenti,” ujar dr. Victor dengan suara lembut.
Menurutnya, yang datang ke klinik panti tidak selalu sedang sakit berat. Banyak yang hanya ingin dicek gula, kolesterol, atau sekadar bercerita. Biasanya dr. Victor datang disela sela makan malam para lansia.
“Kadang mereka tidak punya keluhan apa-apa, tapi setelah diperiksa dan diajak ngobrol, wajahnya langsung cerah. Artinya yang mereka butuhkan bukan hanya obat, tapi juga teman bicara,” ujarnya.
| Pesta Yubileum Lansia 2025 One Day in Eden, Hadirkan Sukacita dan Kasih di Panti Karya Kasih |
|
|---|
| Ketua Gerindra Medan Tegaskan Tolak Budi Arie, Ihwan: Gerindra Perlu Kader Berintegritas |
|
|---|
| USU Gelar Tribut untuk Ismail Marzuki di Hari Pahlawan, Angkat Semangat Juang Lewat Musik dan Puisi |
|
|---|
| Kerja Sambil Ibadah, Rico Waas Dengar Keluhan Warga saat Safari Jumat |
|
|---|
| LBH Medan Desak Penyebab Kebakaran Rumah Hakim yang Tangani Korupsi Topan Ginting Diungkap |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.