Tragedi Mandala Airlines

Mengenang 18 Tahun Jatuhnya Pesawat Mandala Airlines, Benarkah Penyebabnya Kelebihan Muatan Durian?

Sudah 18 tahun tragedi Mandala Airlines berlalu. pesawat tersebut jatuh di Padang Bulan, Kota Medan

|
Penulis: Istiqomah Kaloko | Editor: Array A Argus
TRIBUN MEDAN
Puing Mandala Airlines jatuh di kawasan Padangbulan, Medan, 5 September 2005. Semula overload kargo durian disebut pemicu pesawat jatuh. Ternyata karena kelalaian kru pesawat lupa membuka flaps dan slats di sayap pesawat. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Sudah 18 tahun tragedi Mandala Airlines terjadi.

Kecelakaan pesawat yang berlangsung pada 5 September 2005 itu menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban.

Saat pesawat Boeing 737-200 Mandala Airlines penerbangan RI91 itu takeoff dari Bandara Polonia Medan, pesawat jatuh menabrak bangunan milik warga di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara, sekira pukul 10.00 WIB.

Akibat kecelakaan pesawat tersebut, tak hanya penumpang dan awak pesawat yang menjadi korban, beberapa warga yang berada di sekitar lokasi kejadian juga ditemukan tewas.

Kecelakaan pesawat itu menewaskan 149 orang, terdiri dari 94 penumpang, 5 awak pesawat, dan 50 warga di sekitar lokasi kejadian.

Salah satu penumpang pesawat Boeing 737-200 yang mengalami kecelakaan itu adalah Tengku Rizal Nurdin, yang pada saat itu menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Tengku Rizal Nurdin berencana terbang ke Jakarta untuk menghadiri rapat bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selain itu, dua anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sumut, yaitu Abdul Halim Harahap dan Raja Inal Siregar, yang juga merupakan mantan Gubernur Sumut periode 1988-1998 juga turut jadi korban kecelakaan tersebut.

Setelah kecelakaan itu, muncul spekulasi bahwa pesawat trrsebut mengalami kecelakaan lantaran terlalu berat karena membawa kargo durian. Benarkah demikian?

Kronologi Jatuhnya Pesawat

Pesawat buatan tahun 1981 tersebut awalnya dijadwalkan untuk terbang ke Jakarta melalui Padang dari Bandar Udara Polonia Medan dengan waktu keberangkatan pada pukul 09.40.

Namun, sesaat setelah lepas landas, sekitar pukul 10.06, pesawat mengalami insiden di mana ia membentur pagar landasan, melompati anak Sungai Babura, menabrak perumahan, kemudian meledak hingga hancur berkeping-keping.

Serpihan pesawat bersamaan dengan ledakan bertebaran di Jalan Jamin Ginting, sekitar 100 meter dari pajak Pagi Padang Bulan.

Akibat ledakan pesawat, tujuh rumah hancur dan terbakar. Serpihan pesawat juga menimpa tujuh mobil serta setidaknya 10 sepeda motor yang tengah melintas dan terparkir di Jalan Jamin Ginting.

Dikutip dari Kompas.com, Menurut Edi Pradesa, seorang petugas pemadam kebakaran yang tiba pertama kali di lokasi kejadian, dia menemukan 10 korban tewas di tiga rumah toko yang terbakar.

Setidaknya 10 rumah dan toko di salah satu jalan protokol di Medan hangus terbakar. Empat mobil pribadi dan dua angkutan kota juga terbakar karena tertimpa pesawat.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved