Viral Medsos

Viral Budaya Kawin Tangkap di Sumba NTT, Bukan Asal Main Culik Perempuannya dari Tengah Jalan

Kawin tangkap kembali menggegerkan masyarakat Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kawin tangkap merupakan tradisi lama Sumba.

Editor: AbdiTumanggor
Tangkap layar video
CULIK KAWIN PAKSA; DETIK-Detik Seorang Gadis Diculik dari Jalan dan Dinikahkan dengan Seorang Pria di Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. (tangkapan layar video) 

Tradisi Sumba ini kini dikecam berbagai pihak  karena dianggap mencederai kemanusiaan.

Dalam tradisi lama masyarakat Sumba, kawin tangkap biasanya dilakukan oleh keluarga mempelai pria yang terhalang belis atau mahar tinggi dari pihak perempuan.

Bukan asal main culik atau tangkap si perempuannya dari tengah jalan dan dibawa kabur. 

Kawin tangkap merupakan kategori perkawinan tanpa peminangan yang terjadi karena belum ada kesepakatan keluarga mengenai jumlah belis atau mas kawin.

Mulanya, dalam tradisi ini, seorang perempuan sudah didandani.

Calon mempelai pria juga sudah didandani dengan pakaian adat dan menunggangi seekor kuda.

Perempuan itu lantas ditangkap, lalu dibawa ke rumah keluarga pria.

Tradisi ini unik, karena menyangkut nama baik kedua keluarga, apalagi dengan latar keluarga berada.

Setelah ditangkap, pihak laki-laki akan membawa sebuah parang dan seekor kuda kepada pihak perempuan.

Parang dan kuda itu sebagai tanda permohonan maaf dan tanda bahwa perempuan sudah ada di rumah pihak laki-laki.

Baca juga: Begini Aturan Kawin Tangkap Adat Sumba NTT, Bukan Asal Main Culik Perempuannya

Baca juga: DETIK-DETIK Seorang Gadis Diculik dari Jalan dan Dinikahkan dengan Seorang Pria di Sumba Barat Daya

Prosesi Kawin Tangkap

Proses tradisi kawin tangkap dimulai dengan seorang pria yang ingin menikahi seorang wanita.

Pria tersebut harus melakukan persiapan dengan cermat dan merencanakan langkah-langkahnya.

Adapun langkah-langkah umum dalam tradisi kawin tangkap di Wewewa Sumbawa ialah pria yang ingin menikahi seorang wanita harus memilih calon pasangan yang telah disetujui oleh keluarganya. Kemudian, pria tersebut juga memberitahukan kepada keluarganya tentang niatnya untuk menikahi wanita tersebut.

Setelah pihak keluarga mempelai pria menyetujuinya, baru rombongan pengantin pria mendatangi rumah calon pengantin wanitanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved