Berita Medan

Ada Proyek Revitalisasi Jembatan, Jalan Abdullah Lubis Medan Ditutup Total, Pedagang Sekitar Protes

Warga Jalan Abdullah Lubis, Kecamatan Medan Baru protes penutupan jalan yang mulai dilakukan pada Kamis (14/8/2023) hari ini.

|
Penulis: Anisa Rahmadani |

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Warga Jalan Abdullah Lubis, Kecamatan Medan Baru protes penutupan jalan yang mulai dilakukan pada Kamis (14/8/2023) hari ini.

Penutupan Jalan Abdullah Lubis, mulai dari simpang Jalan Wahid Hasyim dan Jalan Darussalam itu dilakukan karena adanya proyek revitalisasi jembatan.

Baca juga: Proyek Revitalisasi Jembatan HM Yamin Habiskan Biaya Rp 7,9 Miliar Jembatan Abdullah Lubis Rp 5,9 M

Proyek revitalisasi jembatan itu dilakukan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga Bina Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan

Amatan Tribun Medan, meski Jalan Abdullah Lubis itu ditutup, beberapa pedagang UMKM masih membuka usahanya.

Selain itu, banyak pengendara yang putar balik karena tidak tahu adanya penutupan jalan tersebut.

Salah satu pemilik rumah makan di kawasan tersebut, Yati mengaku keberatan jika akses jalan Abdullah Lubis ditutup total.

Apalagi, menurutnya, jembatan yang akan direvitalisasi itu kondisinya masih cukup bagus

"Saya cari makan dan berjualan di sini. Saya mendukung program pemerintah jika untuk kenyamanan bersama. Tetapi, mohonlah  kalau ada proyek di sini  akses jalannya jangan ditutup semua," ucap Yati kepada Tribun Medan, Kamis (14/9/2023). 

Tak hanya itu, kata Yati, penutupan Jalan Abdullah Lubis itu memakan waktu yang tidak sebentar.

Yati mengungkapkan, dalam surat edaran yang ia terima dari pihak kecamatan, proses pengerjaan revitalisasi jembatan itu berlangsung selama tiga bulan.

"Kalau tiga bulan ditutup, gimana usaha kami. Gimana kami cari makan. Bukan usaha saya saja. Tapi di sini ada pemilik hotel, kafe dan lain-lain. Tolonglah dipikirkan juga," sebutnya.

Ia pun berharap agar akses Jalan Abdullah Lubis tidak ditutup total.

"Maunya jangan ditutup total. Ada jalan warga yang mau beli nasi atau ke hotel tetap bisa. Apalagi ini tiga bulan waktunya cukup lama," sebutnya.

Senada disampaikan Rinta, pemilik warung sembako di areal jalan yang ditutup tersebut.

Menurut Rita, dirinya dan warga emosi lantaran ada sikap tak humanis yang dilakukan petugas Pemko Medan. 

Baca juga: JALUR Alternatif yang Dibuat Pemko Medan Selama Pengalihan Arus Lalu Lintas di Kawasan Ini

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved