Berita Internasional

Kisah Konglomerat yang Bangkrut karena Pandemi, Kini Jadi Pencuci Piring dan Tidur di Trotoar

Kebangkrutan yang dialami oleh konglomerat itu tak lepas karena pandemi yang melanda dunia beberapa tahun lalu.

Eva.vn
Wanita dulu konglomerat kini harus tinggal di trotoar 

“Tuhan berbelaskasihan sehingga pekerjaan berjalan sangat lancar, naik bagaikan “layang-layang yang tertiup angin”.

“Keluarga berubah dari miskin menjadi memiliki cukup makanan dan uang untuk dibelanjakan. Saya bahkan dianggap sebagai wanita kaya keturunan Vietnam di Kamboja,” ujarnya.

Hanh kemudian membuka cabang bar karaoke lagi, jadi dia menginvestasikan uangnya.

Dia percaya bahwa berbisnis itu pasti berisiko, tidak bisa membiarkan uang “berdiam di satu tempat” dan akan kehilangan nilainya.

Oleh karena itu, dia terus berinvestasi bekerja di negara tetangga.

"Saya terus bekerja keras tanpa memikirkan bahwa suatu hari nanti akan terjadi pandemic,” lanjutnya.

Namun ternyata hal yang tak pernah terbayangkan oleh Hanh terjadi.

"Pandemi merebak dengan kuat, pemerintah di sini juga meminta toko-toko tutup dalam waktu lama,” paparnya.

Bar karaoke milih keluarga Hanh juga terkena imbasnya, harus tutup selama 2 tahun berturut-turut.

Hanh tetap harus membayar sewa rukonya hingga selesai, padahal pendapatan tak bertambah.

“Tapi saya tetap harus membayar sewa sampai habis.”

“Saat itu, ayah saya meninggal karena sakit, membuat saya dan ibu semakin tertekan.”

“Jadi semua kekayaan yang kami peroleh selama bertahun-tahun hilang, dan ibu serta saudara perempuan harus pergi bersama untuk menyewa kamar dan tidur di trotoar ,” kenang Hanh

Perjuangan selama berbulan-bulan di jalanan menginspirasi Hanh untuk membawa ibu, saudara perempuan dan putranya kembali ke Vietnam.

"Untungnya, saya bertemu orang-orang baik yang membantu saya.”

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved