Sidang BBM Solar Ilegal
Berita Foto: Tak Ada Hal Meringankan, Achiruddin Dituntut 6 Tahun Penjara Perkara BBM Solar Ilegal
Menurut Jaksa, yang membacakan nota tuntutan untuk terdakwa Achruddin Hasibuan tidak ada hal meringankan yang ditemukan.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Achiruddin Hasibuan selama 6 tahun penjara di Pengadilan Negeri (PN) Medan dalam perkara solar ilegal.
Dalam nota tuntutannya, JPU Randi H Tambunan menilai, perbuatan terdakwa terbukti melanggar Pasal 55 angka 9 Pasal 40 paragraf 5 bagian keempat bab 3 UU 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja yang telah ditetapkan menjadi UU sesuai UU No 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah pengganti UU No 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU Jo Pasal 55 ayat (1) kesatu KUHPidana.
"Meminta kepada Majelis hakim agar menjatuhkan hukuman kepada terdakwa dengan pidana penjara selama 6 tahun dan denda Rp 50 juta subsidair 3 bulan penjara," ucap JPU dihadapan Majelis hakim yang diketuai Oloan Silalahi, Senin (18/9/2023).
Menurut Jaksa, tidak ada hal meringankan yang ditemukan.
"Hal memberatkan, perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat, perbuatan terdakwa bertentangan dengan program pemerintah dalam pendistribusian bbm solar bersubsidi, terdakwa seorang amggota polisi yang seharusnya mengayomi masyarakat," urai Jaksa.
Usai mendengar nota tuntutan Jaksa, Majelis hakim menunda persidangan hingga pekan depan dalam agenda nota pembelaan (pledoi) dari terdakwa.
Sebelumnya, dalam dakwaanya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Randi dalam dakwaannya terdakwa Achriduddin, Edy dan Parlin perkara berawal pada bulan April 2022- April 2023 di Jalan Garu Sinumba, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Timur.
Saat itu ketiga terdakwa, telah menyalahgunakan pengangkutan bahan bakar minyak yang disubsidi pemerintah.
"Bermula pada Bulan April 2022 ketiga terdakwa meminta bantuan saksi bernama Kasim untuk mencari satu unit mobil box untuk usaha. Namun, saksi tidak mengetahui mobil tersebut digunakan untuk apa," ucap JPU mengawali pembacaan dakwaan.
Usai ketiga terdakwa meminta dicarikan mobil, pada bulan September 2022, saksi Kasim memberikan informasi penjualan mobil tersebut.
"Saat itu harga mobil yang dibeli oleh ketiga terdakwa sebesar Rp 38 juta," jelasnya.
Usai melakukan pembelian mobil, Achiruddin memodif mobil tersebut untuk penggunaan perniagaan kasus solar ilegal tersebut
"Satu unit mobil jenis box diubah bentuk dan spesifikasinya oleh ketiga terdakwa. Diletakkan dan dimasukkan dua unit baby tank fiber berlapis besi kapasitas 1000 liter. Bahwa pada masing-masing bagian baby tank tersebut telah dipasang selang yang terhubung kepada tanki bahan bakar," jelasnya.
Kemudian, dikatakan JPU, bagian bawah mobil pada bagian bawah tangki bahan bakar, dipasang mesin jet pump yang tersambung.
"Bahwa pada bagian dalam kabin atau pada dashboard mobil box tersebut dipasang saklar yang berfungsi untuk menghidupkan mesin jet pump sehingga mesin jet pump tersebut," jelasnya.
Kota Medan
Tribun Medan
Tribun-medan.com
Tuntutan Jaksa
Tuntutan JPU
Pembacaan Tuntutan Achiruddin Hasibuan
Sidang Achiruddin Hasibuan
Sidang Tuntutan Achiruddin Hasibuan
Achiruddin Hasibuan
AKBP Achiruddin Hasibuan
Pengadilan Negeri (PN) Medan
Oloan Silalahi
Aditiya Hasibuan
Joko Pranata Situmeang
Ken Admiral
Safira Husna
Sidang BBM Solar Ilegal
Randi H Tambunan
Tak Ada Hal Meringankan
6 Tahun Penjara
| SANKSI Terbaru ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Tak Terima Uang Pensiun, Simak Hukuman Berjenjangnya |
|
|---|
| Kebakaran Lahan di Padangsidimpuan, Polisi Imbau Warga Antisipasi Karhutla |
|
|---|
| MANUVER Politik Budi Arie Setiadi dan Projo, Sindiran Telak Politikus PDIP: Cari Aman |
|
|---|
| Raisa dan Hamis Daud Sidang Cerai Perdana Hari Ini, Keduanya Kompak Tak Nongol |
|
|---|
| Profil Muchdi PR, Eks Terdakwa Pembunuh Munir Terpilih Sebagai Ketua Umum Partai Berkarya |
|
|---|




Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.