Viral Medsos

APES Betul Mantan Kasat Narkoba Ini, Kini Terungkap Jadi Jaringan Geng Narkoba, Terancam Dipecat

Polri telah menangkap 884 orang tersangka yang terafiliasi bandar narkoba kelas kakap jaringan internasional, Fredy Pratama itu

|
Editor: AbdiTumanggor
HO
SOSOK 4 Ratu Narkoba, Selebgram dan Hidup Mewah, Jaringan Fredy Pratama, Sayangnya Satu Direhab Alasan Tak Ada Barang Bukti. (HO) 

Namun, sebagian dari barang bukti narkoba itu ada yang sudah dimusnahkan. Sementara sebagian lain masih diproses untuk nantinya dimusnahkan.

Bos mafia narkoba Fredy Pratama diyakini berada di Thailand.
Bos mafia narkoba Fredy Pratama diyakini berada di Thailand. (HO)

Baca juga: SOSOK 4 Ratu Narkoba, Selebgram dan Hidup Mewah, Sayangnya Satu Direhab Alasan Tak Ada Barang Bukti

Baca juga: Fantastis Aset Bos Narkoba Fredy Pratama: Perputaran Uangnya Rp 51 T, Ada Jaringannya Oknum Aparat

Selain Selebgram, Terungkap Ada Seorang Mantan Kasat Narkoba Terlibat Jaringan Fredy Pratama

Terungkap, aset Fredy Pratama tersebar di tiga kota di Kalsel dengan nilai Rp 43,9 miliar telah diamankan Bareskrim Polri.

Aset itu mulai dari hotel, kafe dan restoran. Selain itu Fredy Pratama juga memiliki empat mobil mewah, dan sebuah motor gede atau moge. Jika dirinci, ada 14 aset tak bergerak dan 5 aset bergerak. Aset ini tersebar di Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura.

Belakangan terungkap, ternyata mertua dari DPO gembong narkoba Indonesia Fredy Pratama merupakan kartel narkoba di Asia khusunya di kawasan segitiga emas Asia Tenggara, yakni Burma, Laos, dan Thailand serta China. Dalam sejarahnya, wilayah triangle (segitiga emas) ini merupakan penghasil opium untuk pasar dunia sejakabad ke-16 dan ke-17.

“Mertuanya Fredy kan kartel di sana (segitiga emas),” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa, Sabtu (16/9/2023), dikutip dari Tribunnews.com.

Hal tersebut yang membuat Bareskrim Polri menduga Fredy Pratama saat ini masih bersembuyi di Thailand bersama istrinya yang merupakan warga negara Thailand.

Di sisi lain, Brigjen Mukti menjelaskan, jika Fredy juga membeli narkoba dari wilayah segitiga emas tersebut yang nantinya akan didistribusikan ke sejumlah negara termasuk Indonesia. "Betul, narkoba dibeli di segitiga emas dipackaging di Thailaind dalam (bentuk) teh Cina dan dikirim ke Malaysia dan kirim ke Indonesia," ucapnya.

Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami terlibat kasus penyalahgunaan narkoba
Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami terlibat kasus penyalahgunaan narkoba (ISt)

Peran Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung AKP Andri Gustami

Kepolisian membeberkan bayaran mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami menjadi kurir sabu milik jaringan internasional Fredy Pratama (DPO).

Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika mengatakan, AKP Andri Gustami diduga telah meloloskan hingga kisaran 100 kilogram (kg) sabu melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Jumlah itu merupakan akumulasi selama dua bulan AKP Andri Gustami terlibat di jaringan internasional Fredy Pratama.

"Pengakuan TSK AG, sudah sekitar 100-an (sabu) diloloskan selama dua bulan dia bergabung," kata Helmy melalui pesan WhatsApp, dikutip dari Kompas.com, Selasa (19/9/2023).

Helmy menyebut AKP Andri Gustami mendapat bayaran Rp 8 juta per 1 kilogram.

Jika dikalkulasikan, AKP Andri Gustami yang meloloskan Rp 100kg sabu mendapatkan bayaran Rp 800 juta dari jaringan Fredy Pratama.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved