Pertama Gelar Laboratorium Manajemen Risiko, LPKA Medan Diproyeksikan Jadi Percontohan 

Kepala LPKA Medan Tri Wahyudi mengatakan bahwa agenda penyelenggaraan Laboratorium Manajemen Risiko sangat penting dalam memberikan kebiasaan

Editor: Muhammad Tazli
Tribun Medan/ IST
Penyelenggaran Laboratorium Manajemen Risiko guna peningkatan Kapabilitas Petugas di lingkungan LPKA Medan bertempat di Aula LPKA Medan, Kamis (21/09/2023). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan, bersama Tim Inspektur Wilayah V Inspektorat Jenderal Kemenkumham RI akan menggelar agenda kegiatan penyelenggaran Laboratorium Manajemen Risiko guna peningkatan Kapabilitas Petugas di lingkungan LPKA Medan bertempat di Aula LPKA Medan, Kamis (21/09/2023).


Kepala LPKA Medan Tri Wahyudi mengatakan bahwa agenda penyelenggaraan Laboratorium Manajemen Risiko sangat penting dalam memberikan kebiasaan yang lebih baik lagi ke depannya. 


"Kami tentunya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Inspektorat Jenderal Pemasyarakatan secara nyata dalam pendampingan selama lima hari ini bersama kami dalam penerapan MR serta meningkatkan kapabilitas petugas LPKA Medan," ungkap Tri Wahyudi. 


Menurut Tri Wahyudi, keberadaan Laboratorium Manajemen Risiko juga dapat menganalisis dan mengurangi risiko, sehingga bisa mengurangi hal-hal negatif dalam penyelenggaraan tugas pemasyarakatan di lingkungan LPKA Medan. Untuk itu, pihaknya akan terus meminta pendampingan kepada Tim Auditor Inspektur Wilayah V.

Baca juga: Terapkan Pelayanan Berbasis TIK, Sejumlah Pejabat di Kanwil Kemenkumham Sumut Ikut Pelatihan

Baca juga: Kanwil Kemenkumham Sumut Tingkatkan Layanan Publik Berbasis HAM, Non Diskriminatif, Bebas Pungli

Sementara itu, Auditor Madya Inspektur Wilayah V, Agung Natanael menjelaskan alasan LPKA Medan bisa menjadi percontohan dari beberapa Lapas di wilayah Sumatera Utara, karena LPKA Medan memiliki komitmen yang tinggi atas upaya penerapan risiko serta berupaya membangun kapabilitas petugasnya dalam membangun MR dan telah memperoleh pendampingan MR dari Itjen Pemasyarakatan.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya hadir dalam rangka melakukan Monitoring dan Evaluasi dalam penerapan Manajemen Risiko sekaligus pendampingan dalam rangka membangun kapabilitas petugas dalam me-manage risiko di LPKA Medan. 


"Kedatangan kami disini diperuntukkan untuk melakukan Monev penerapan MR yang telah berjalan sekaligus membangun kapabilitas petugas dalam me-menage risiko saat bertugas, sehingga diharapkan LPKA Medan dapat dijadikan Lapas Percontohan mengenai Laboratorium MR," kata Agung. 


Program ini memiliki tujuan utama untuk memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kalangan masyarakat serta mengurangi angka pengangguran, terutama di Kota Medan. 


Target utama program ini akan difokuskan pada Warga Binaan Pemasyarakatan dari Rumah Tahanan (Rutan) Perempuan Medan yang telah menyelesaikan masa pidananya. Mereka akan diberikan pelatihan dan dukungan untuk mendirikan UMKM mereka sendiri, dengan harapan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setelah kembali ke kehidupan sosial.(*)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved