Viral Medsos
FAKTA BARU Kasus Anak Kolonel TNI AU, Dibakar Hidup-hidup dan Dibacok di Dada hingga Kehabisan Darah
Anak Kolonel TNI AU inisial CHR itu diduga menjadi korban pembunuhan. Korban diduga dianiaya terlebih dahulu lalu dibakar.
Tak hanya itu polisi juga memeriksa ponsel, PC, tablet dan laptop korban secara digital forensik oleh Puslabfor Bareskrim Mabes Polri.
Kini sudah 10 saksi diperiksa. “Yang telah dilakukan sampai saat ini adalah melakukan interogasi dan klarifikasi terhadap 10 saksi,” tuturnya.
Dari sepuluh saksi itu, dua di antaranya adalah ayah dan ibu korban, CHR.
Selain orangtua CHR, saksi lainnya yang diperiksa adalah wali kelas dan guru bimbingan konseling (BK).
“(Kemudian) Teman sekelas ada 4 orang, security Pos Spion atas nama Sasono Bayu Aji, lalu anggota POM (Polisi Militer) yang piket pada saat kejadian. Ini ada sepuluh totalnya,”ungkapnya.
Namun, Kombes Leonardus Simarmata menegaskan bahwa jumlah saksi akan terus bertambah lantaran penyelidikan terhadap kasus ini masih berjalan.
Rekaman CCTV: Korban sendirian naik sepeda
Lebih lanjut dijelaskan Leonardus, dalam rekaman CCTV itu korban pada saat itu terlihat hanya seorang diri.
CHR kata Leo terlihat bergerak menuju tempat kejadian perkara (TKP) seorang diri dengan menggunakan sepedanya.
"Dia menggunakan sepeda, ini sepeda yang kami temukan di TKP. Jadi dia mengayuh sendiri memang menuju ke TKP," jelasnya.
Tak hanya itu, korban kala itu juga terlihat membawa tas ransel yang dimana tas itu sebelumnya juga telah ditemukan polisi pada saat olah TKP.
"(Korban) ada menggunakan tas ransel yang juga kami temukan di TKP," ujarnya.
Baca juga: INILAH Harta Kekayaan Syahrul Yasin Limpo yang Rumahnya Digeledah KPK, Sita Uang Puluhan Miliar
Baca juga: FAKTA-FAKTA Syahrul Yasin Limpo, Putrinya Baru Dilantik Jadi DPR RI, 2 Adiknya Dulu Terjerat Korupsi
Lokasi kematian korban bukan area sembarangan
Berdasar hasil penyelidikan gabungan dilakukan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur dengan Satuan Polisi Militer (Pom) Lanud Halim Perdanakusuma, lokasi CHR ditemukan tewas bukan area sembarang. Area Pos Spion tersebut merupakan ring 1 yang tidak dapat dimasuki secara bebas, namun CHR bisa masuk karena merupakan putra dari anggota perwira menengah (Pamen) TNI AU. "Hingga saat ini tim penyidik Polres Metro Jakarta Timur Kombes bersinergi dengan Satpom Halim Perdanakusuma, Subdit Jatanras Ditkrimum Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan," ujarnya.
Di samping penyelidikan dengan pemeriksaan saksi-saksi dan pemeriksaan CCTV, Leonardus menuturkan pihaknya juga melibatkan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. Sejak Selasa (26/9/2023) tim Fisika Forensik Puslabfor Bareskrim Polri sudah melakukan olah TKP untuk menelusuri penyebab api yang membakar tubuh CHR hingga menderita luka bakar 91 persen. Kemudian tim Kimia, Biologi, dan Forensik Puslabfor Bareskrim Polri untuk mencari jejak DNA di sekitar lokasi kejadian, sehingga diharapkan kasus tewasnya CHR dapat segera terungkap.
"Nanti kita akan sandingkan hasil penyelidikan, temuan, fakta alat bukti dengan keterangan ahli dari Puslabfor sehingga sinkron. Tidak ada pertentangan daripada bukti yang didapat," tuturnya.
Pesan terkahir sebelum korban tewas
Leonardus menuturkan pihaknya juga sudah mengirim perangkat gawai handphone, komputer, laptop, dan tablet milik CHR untuk proses uji digital forensik di Puslabfor Polri. Pasalnya dari hasil penyelidikan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, sebelum meninggal dunia CHR sempat mengunggah postingan terkait kematian pada akun game Roblox.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.