Breaking News

Berita Medan

Banjir Semakin Menjadi-jadi, Anggota DPRD dan Pengamat Tata Kota Pertanyakan Program Pemko Medan

Anggota DPRD Medan dan Pengamat Tata Kota menyoroti program Pemko Medan untuk menuntaskan permasalahan banjir seperti sia-sia.

|
Penulis: Anisa Rahmadani |
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Pengendara mobil menerobos banjir di Jalan Sei Batang Hari, Medan, Jumat (29/9/2023). Hujan deras yang mengguyur Kota Medan menyebabkan sejumlah ruas jalan terendam banjir, dampak buruknya saluran drainase. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Anggota Komisi IV DPRD Medan, Hendra DS menyoroti permasalahan banjir yang semakin menjadi-jadi di Kota Medan

Menurut Hendra, hujan deras beberapa waktu belakangan di Kota Medan, membuat warga pesimis dengan program penanganan banjir yang digaungkan Pemko Medan.

Baca juga: BANJIR di Simpang Jalan Wahid Hasyim-Gajah Mada, Warga : U-Ditch Makin Memperparah

Pasalnya, hujan yang mengguyur dalam kurun hitungan menit sampai membuat sejumlah wilayah di Kota Medan mengalami banjir.

"Iya memang saat ini banjir di Kota Medan semakin jadi-jadi. Padahal proyek saluran drainase dan pemasangan  U-Ditch sedang gencar-gencarnya dilakukan," ucap Hendra DS, Sabtu (30/9/2023).

Bahkan, katanya, sejumlah program yang gencar dikerjakan Pemko Medan untuk mengatasi banjir seakan menjadi sia-sia.

"Seperti normalisasi sungai, pelebaran parit dan kolam retensi. Namun tetap banjir belum bisa diatasi dengan sempurna," terangnya.

Untuk itu, ia meminta seluruh program penanganan banjir agar ditinjau ulang. Terutama pemasangan U-Ditch di saluran drainase.

"Kita melihat sepertinya proyek U-Ditch ini tidak melewati proses kajian studi kelayakan. Elevansinya juga diragukan dan para pekerja proyek diduga tidak mengetahui struktur tanah di Medan sehingga meski U-Ditch telah selesai banjir tetap saja terjad," ucapnya.

Politisi dari Partai Hanura kota Medan ini mencontohkan beberapa lokasi yang menjadi langganan banjir parah. 

"Antara lain Jalan Jermal, Setia Budi, Thamrin, Fly Over Letjend Jamin Ginting, Gatot Subroto,  Danau Singkarak, Ayahanda, Sutomo,Willem Iskandar, dan sejumlah ruas lainnya," ungkapnya.

Seharusnya, kata Hendra, pengerjaan proyek U-Ditch sudah bisa dilirik oleh aparat penegak hukum agar dapat ditingkatkan pengawasan terhadap pengerjaan tersebut. 

"Jangan sampai proyek U-Ditch mirip dengan proyek lansekap lampu taman (lampu pocong) yang dijadikan total lost karena dianggap proyek gagal," terangnya.

Hendra DS pun berharap Wali Kota Medan, Bobby Nasution tetap memantau dan mengawasi proyek U-Ditch tersebut agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

"Harapannya ya dipantaulah proyek itu. Jangan dikerjakan tanpa pengawasan," pungkasnya.

Senada juga disampaikan, Wakil Ketua DPRD Medan Rajuddin Sagala

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved