Berita Viral

Sosok Shelma, Remaja 14 Tahun yang Tinggal di Kampung Mati, tak Punya Tetangga, ke Sekolah 1 Jam

Baru-baru ini, kisah seorang gadis bernama Shelma yang punya rumah tanpa tetangga dan penuh rumput tengah menjadi sorotan.

Editor: Liska Rahayu
Tribun Jatim
Viral Kisah Gadis 14 Tahun Tinggal di Kampung Mati, tak Ada Tetangga, ke Sekolah 1 Jam, Ini Sosoknya 

Siswi SD ini menghuni rumah orang tuanya di saaat semua warga kampung sudah tak ada.

Kondisi kampung mati itu juga telah lama ditinggal warga dan hanya tersisa hutan angker.

Tetapi bagi Septi hal itu tidak masalah selama dirinya masih bisa menjalani hari-hari dengan baik.

Sosok siswi SD yang nekat hidup sebatang kara di hutan angker itu adalah Septi.

Seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsBogor.com, kisah Septi menjadi sorotan karena berani.

Satu keluarga nekat tetap tinggal di Kampung Mati yang berada di tengah hutan.

Kampung yang dulunya dihuni banyak warga itu kini hanya menyisakan satu keluarga saja.

Ya, Sumiran bersama istri Sugiati dan putrinya bernama Septi nampaknya memilih tetap bertahan meski hanya mereka bertiga saja.

Lokasi kampung mati ini berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Septi, bocah kelas 3 SD yang senang tinggal di kampung mati di tengah hutan. Ia rela berjalan jauh agar sampai ke sekolah.
Septi, bocah kelas 3 SD yang senang tinggal di kampung mati di tengah hutan. Ia rela berjalan jauh agar sampai ke sekolah. (Tangkapan layar YouTube Jejak Bang Ibra)

Diwilayah tersebut ada sebuah kampung yang diberinama Kampung Suci yang lokasinya ditengah-tengah hutan.

Kampung Suci kini seperti kampung mati lantaran ditinggalkan penghuninya sejak beberapa tahun lalu.

Septi, siswi SD yang jalan kaki 3 km untuk sekolah ternyata tinggal menyendiri di tengah hutan.

Septi dan orangtuanya, Sumiran dan Sumiati tinggal di kampung mati yang ditinggal pergi oleh warganya.

Para tetangga Septi memutuskan untuk pergi dari kampung tersebut karena akses yang jauh dari mana-mana.

Warga sekitar rumahnya memilih menjual lahan mereka lalu pergi ke kampung lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved