Virus Nipah
Dinkes Pastikan Virus Nipah Belum Masuk ke Kota Medan, Berikut Ini Gejala dan Hewan Penyebar Virus
Dinas Kesehatan Kota Medan memastikan bahwa saat ini Virus Nipah belum masuk dan beredar di Kota Medan
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Array A Argus
"Karena kedua hewan tersebut rentan terkena virus nipah. Apabila memang mengharuskan memegang hewan ternak itu gunakan pakaian APBD. Ini berdasarkan arahan Kemenkes," ucapnya.
Ia juga menyarankan, agar seluruh buah yang hendak dikonsumsi untuk dicuci terlebih dahulu.
"Kalau ada buah dari pohon yang sudah digigit hewan apapun segera dibuang. Dan konsumsi daging ternak itu harus secara matang," pungkasnya.
Sementara dilansir dari Tribunnews.com Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Nipah.
Baca juga: Pencurian Sawit Jalani Sanksi Sosial Pasca Polres Simalungun Terapkan Restoratif Justice
Penerbitan SE ini dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan bagi pemangku kepentingan terkait deteksi dini kasus penyakit virus nipah.
Dirjen P2P, Maxi Rein Rondonuwu, mengungkapkan hingga saat ini keberadaan virus nipah di Indonesia belum banyak diketahui.
"Namun mengingat letak geografis Indonesia berdekatan dengan negara yang melaporkan wabah, maka kemungkinan risiko penyebaran dapat terjadi,” ujar Maxi kepada Tribunnews.com melalui keterangan resmi.
Adapun dalam SE tersebut, pemerintah meminta Dinkes provinsi/kabupaten/kota, serta fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk melakukan pemantauan kasus dan negara terjangkit di tingkat global melalui kanal resmi Kemenkes dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Kemudian, meningkatkan pengawasan terhadap orang (awak, personel, dan penumpang), alat angkut, barang bawaan, lingkungan, vektor, binatang pembawa penyakit di pelabuhan, bandar udara (bandara), dan pos lintas batas negara (PLBN), terutama yang berasal dari negara terjangkit.
Selanjutnya, meningkatkan kewaspadaan dini dengan melakukan pemantauan kasus sindrom demam akut yang disertai gejala pernapasan akut atau kejang atau penurunan kesadaran serta memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit.
Deteksi dan respons selanjutnya dapat merujuk Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nipah.
Maxi meminta dinkes untuk mengirimkan spesimen kasus suspek ke Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan d/h Laboratorium Prof dr Srie Oemijati untuk dilakukan pemeriksaan.
Untuk laporan penemuan kasus suspek/probable/konfirmasi dari fasyankes, kata Maxi, harus dilakukan investigasi dalam 1×24 jam termasuk pelacakan kontak erat.
Untuk diketahui berdasarkan data Kemenkes pada 12 September 2023, Pemerintah Kerala, India melaporkan adanya wabah penyakit virus Nipah di wilayah Kerala yang sebelumnya dilaporkan pada tahun 2021.
Per 18 September 2023, telah dilaporkan 6 kasus konfirmasi dengan dua kematian (CFR 33,33 persen) yang dilaporkan dari Distrik Kozhikode
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.