PDI Perjuangan Sumut

Kisah Perjalanan Geopark Danau Toba yang Pernah Sukses di Tangan Rapidin Simbolon

Ornamen gorga Batak yang melekat pada bodi memudar, catnya sebagian mengelupas, bagian buritan tenggelam dan lambungnya dimasuki air hingga membuat.

Editor: Arjuna Bakkara
Tribun Medan/Arjuna Bakkara
Pasangan muda-mudi unjuk kebolehan manortor untuk memikat hati pasangannya di Pantai Pasir Putih Tanda Rabun, Samosir, Sabtu (28/4/2018) tahun lalu. 

Setelah pemerintahan Kabupaten Samosir, Rapidin Simbolon pun mencoba membangun dari awal.

Rapidin memulai dari perkampungan awal Siraja Batak atau leluhur orang Batak. “Dia memulainya dari Sianjurmulamula peradaban orang Batak berasal dengan membangun monumen anak pertama Siraja Batak“ Guru Tatea Bulan,”ucap Wilmar Simanjorang.

Sabtu 25 Juni 2016, Rapidin bersama para tokoh adat melakukan peletakan batu pertama pembangunan dalam  rumah Batak di lereng Gunung sakral Pusuk Buhit area Batu Hobon Desa Sari Marrihit Kecamatan Sianjurmula-mula itu. Saat itu Rapidin juga didampingi wakilnya Juang Sinaga dan Kepala Dinas Pariwisata Ombang Siboro.

Pembangunan ini menurut Wilmar untuk memberitahukan kepada global dan terkhusus Orang Batak, untuk mengingat 5 anak putra Guru Tatea Bulan, beserta 5 putrinya.

Lewat tugu hidup itu, disana diurutkan silsilahnya mulai dari Raja Biak-biak atau Raja Uti Sigumeleng-geleng, Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala dan Silau Raja. Beserta 5 saudara perempuannya, Sibiding laut (diyakini sebagai Nyi Roro Kidul), dikuti 4 adiknya Siboru Pinta Haomasan, Siboru Pareme, Siboru Anting Sabungan dan Siboru Nantinjo.

Tak sekedar sampai di situ, Rapidin Simbolon juga selalu merawat dengan melakukan penanaman pohon dan hampir setiap Jumat mengerahkan SKPD untuk senam di sana.

Penanaman demi penanaman, menata pepohonan, bahkan siaga menyediakan Damkar untuk menyiram kayu pohon yang endemik yang ditanam.

“Itu semua dilakukan Rapidin, itulah cara kami. Merawat Etno Botani Batak dan mendukung 3 Pilar Geopark di sini. Lewat pemugaran ini, orang teredukasi dan merasakan dampak ekonomi yang baik melalui kujungan orang-orang dari luar Samosir ke daerah ini”ucapnya.

Bahkan belakangan, untuk mendukung amnenitas aksebilitas Rapidin meluncurkan Bus Wisata Samosir dari Terminal Onan Baru Pangururan yang secara resmi beroperasi pada Sabtu (13/4/2019) yang lalu. Saat itu, armada wisata yang berjudul bus keliling Samosir ini pernah melayani tamu 4 trip per hari.

Menumpangi bus yang disediakan dengan tarif murah ini, tarif hanya 50.000 Rupiah dan digratiskan sepanjang April untuk penumpang.

Baca Selanjutnya: Tribun wiki bus wisata keliling samosir ini tarifnya dan cara naik gratis selama april

Dulunya itu, penunpang bisa mengambil tiket di Terminal Onan Baru Pukul 09.00 WIB ,11.00 WIB, 13.00 WIB, dan Pukul 15.00 WIB.

Bus Wisata Samosir yang diluncurkan Rapidin Simbolon
Bus Wisata Samosir yang diluncurkan Rapidin Simbolon (Tribun Medan/Arjuna Bakkara)

Rute perjalanannya yaitu Pangururan-Sianjur Mula-mula-Harian-Pangururan. "Ada 12 stop point di obyek-obyek wisata yang dilalui rute bus wisata Samosir ini, antara lain Aek Rangat, Pusat Informasi Geopark, Batu Hobon, Menara Pandang Tele, Air Terjun Sampuran Efrata, dan Bukit Holbung dulunya," beber Wilmar.

Sebelum menyediakan bus, terlabih dulu Rapidin membereskan Jalan Lingkar Pusuk Buhit menuju objek wisata Danau Toba, Samosir, yang dimulai Kamis (14/12/2017) silam.

Baca Selanjutnya: Jalan lingkar samosir nyaman dan indah dilalui wisatawan

Icon-icon pariwisata dibangun

Rapidin terus membangun icon-icon pariwisata, ada horja Bius, Lomba Solu, Ultra Marathon, Festival Gondang Naposo dan lainnya yang dibalut dengan Samosir Fiesta cukup berjalan baik dan elok pula dampak ekonominya bagi masyarakat Samosir mulai tahun 2016 sampai 2019.

Baca Selanjutnya: Rapidin simbolon launching kalender samosir fiesta pada puncak hut ke xv

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved