PDI Perjuangan Sumut
Giliran Petani Samosir Kebagian Program 6 Ton Bibit Jagung P-32 dari Ketua DPD PDIP Sumut
Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Drs. Rapidin Simbolon MM menanam langsung benih jagung Pioner P32 Singa bersama petani
TRIBUN-MEDAN.COM, SAMOSIR-Tanah di Simanindo pagi itu beraroma segar setelah semalaman diguyur hujan.
Di tengah hamparan ladang yang mulai disiapkan, Drs. Rapidin Simbolon MM, Ketua DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara, turun langsung menanam benih jagung Pioner P32 Singa bersama petani.
Aksi ini menjadi bagian dari Program Bhakti Tani dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional 2025, sekaligus bentuk komitmen nyata partai terhadap sektor pertanian rakyat.
“Untuk tahun ini kita fokus pada jagung, sesuai dengan aspirasi petani. Lahan mereka sudah siap, maka kami pastikan benihnya sampai dan ditanam bersama,” ujar Rapidin di sela kegiatan di Kecamatan Simanindo dan Ronggurnihuta, Senin (6/10/2025).
DPD PDI Perjuangan Sumut menyiapkan 6 ton benih jagung Pioner P32 Singa untuk dibagikan kepada petani di sejumlah kabupaten/kota di Sumut.
Pendistribusian ini secara langsung dilakukan oleh Rapidin, dengan turun langsung ke ladang demi memastikan kesiapan petani dan lahan yang ditanami.
Dengan kebutuhan rata-rata 15 kilogram benih per hektare, total lahan yang bisa ditanami mencapai sekitar 400 hektare.
Dari lahan seluas itu, prediksi hasil panen mencapai 2.400 ton jagung kering atau setara dengan 2.400.000 kilogram.
Jika harga jual rata-rata jagung kering di pasaran Rp6.000 per kilogram, maka potensi pendapatan petani dapat mencapai Rp14,4 miliar.
Angka itu belum termasuk efek berganda (multiplier effect) yang akan muncul di lapangan mulai dari perputaran ekonomi lokal, peningkatan daya beli, hingga tumbuhnya semangat gotong royong antarpetani.
Rapidin menegaskan, pembagian benih ini bukan kegiatan seremonial. Ia berjanji akan memantau langsung proses tanam hingga panen untuk memastikan hasilnya benar-benar maksimal.
“Benih ini bukan hanya bantuan, tapi awal dari upaya membangun kembali kemandirian petani kita,” ujarnya.
Para petani menyambut kegiatan ini dengan antusias. Boru Manik, petani dari Kecamatan Simanindo, mengaku bahagia karena bantuan datang bersamaan dengan pendampingan.
“Bukan hanya dibagikan, tapi ditanam langsung bersama kami. Itu membuat kami yakin hasilnya akan lebih baik,” katanya.
Hal serupa diungkapkan petani wanita lainnya Boru Hutajulu dari Ronggurnihuta. Ia berharap program Bhakti Tani ini bisa menjadi awal dari peningkatan kesejahteraan petani di wilayahnya.
Dengan langkah sederhana menanam jagung bersama rakyat Bhakti Tani menjadi simbol bahwa politik dapat hadir di tengah kehidupan sehari-hari, menyentuh tanah, dan menumbuhkan harapan dari akar rumput.(Jun-tribun-medan.com).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.